Kamis, 09 Februari 2012

PROSEDUR OPERASI CAESAR YANG AMAN

1.Persiapan Praoperasi
Prosedur persalinan caesar dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis anestesi serta bidan. Dokter akan menjelaskan alasan perlunya dilakukan caesar. Perlu persetujuan dari pihak keluarga, karena merupakan salah satu prosedur baku pelaksanaan operasi. Apabila pihak keluarga menyetujui, akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan tertulis. Hal ini penting untuk melindungi profesi kedokteran sekaligus menghormati hak-hak pasien.
Ibu diminta berpuasa sedikitnya 9 jam sejak sebelum operasi untuk mengosongkan kandung kemih dan persiapan tubuh. Lalu ketika waktunya sudah tiba, seperti pada proses persalinan normal, perawat akan mencukur rambut di sekitar kemaluan dan perut bagian bawah ibu hamil. Selanjutnya bagian perut yang akan dibedah disterilkan sehingga diharapkan tidak ada bakteri yang masuk selama operasi. Daerah perut ibu hamil dan daerah rambut kemaluan dicuci dengan antiseptik.
2.Pembiusan atau Anestesi
Ibu hamil akan diberi obat bius. Ada dua jenis pembiusan, yaitu melalui rongga tulang belakang dan bius total. Apabila caesar sudah direncanakan sebelumnya, umumnya ibu hamil memilih bius epidural atau spinal agar tetap sadar dan dapat melihat bayinya saat baru lahir. Tetapi, jika kondisinya darurat, dokter anestesi akan melakukan bius total karena lebih aman dalam menjalankan proses kelahiran.
Pembiusan yang dilakukan sekarang adalah bius spinal agar hanya bagian tubuh dari perut ke bawah yang mati rasa sedangkan ibu tetap terjaga. 3.Pemasangan Alat dan Pembedahan
Berikutnya alat-alat pendukung seperti infus dan kateter dipasangkan.
1)Selang kateter dimasukkan untuk menampung aliran urin.
2)Selang infus dipasang
3)Diberikan antasid untuk menetralisir asam lambung
4)Alat monitor jantung dan tekanan darah dipasang
Dokter akan melakukan sayatan horizontal di perut bagian bawah dalam keadaan terbius, diikuti dengan pemotongan pada rahim bagian bawah untuk dapat mengeluarkan bayi. Proses ini membutuhkan waktu kurang dari 3 menit. Setelah semua siap, dokter akan melakukan sayatan sampai mencapai rahim dan kemudian selaput ketuban dipecahkan. Panjang sayatan kurang lebih 15 cm. Selama melakukan sayatan, dokter harus mempertimbangkan letak plasenta agar tidak terjadi perdarahan.
Dokter pada umumnya melakukan sayatan vertikal atau horizontal pada perut ibu hamil. Lalu sayatan sekali lagi pada dinding rahim. Bekas sayatan dapat pulih dalam waktu 6 minggu. Bekas jahitan akan hilang sama sekali dan kekuatannya kembali seperti semula dalam jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.
4.Ketuban Dipecahkan dan Bayi Diangkat
Ketuban dipecahkan dan bayi diambil dari rongga panggul. Beberapa bayi tidak langsung bereaksi saat dikeluarkan sehingga dokter harus melakukan tindakan penyedotan lendir ke air ketuban melalui hidung dan mulut agar saluran pernapasan bersih dan bayi dapat menangis. Cara mengangkat bayi dilakukan dengan perlahan-lahan dan bayi segera dibawa ke meja resusitasi.
5.Mengambil Plasenta
Setelah bayi dikeluarkan dari rahim ibu, selanjutnya dokter akan mengambil plasenta.
6.Penjahitan
Setelah semua proses selesai, langkah terakhir adalah menjahit sayatan itu selapis demi selapis sehingga tertutup semua. Tiap lapis dijahit dengan benang dan alat yang steril. Ibu dipindahkan ke ruang pemulihan setelah operasi selesai. Pada umumnya membutuhkan waktu beberapa puluh menit agar kesadaran ibu normal kembali baru kemudian dibawa ke ruang istirahat.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

thanks ya, isi artikelnya keren.setelah melaihkan itu bolek ikut obic setelah berapa bulan ..
untuk toko kaos kaki wanita untuk obic yang bisa kita dapat dengan harga grosir dimana ya..
Trims :)
mon bantu carikan infonya