Minggu, 16 Oktober 2011

ELEKTROKARDIOGRAFI

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Sedangkan Elektrokardiogram ( EKG ) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung. Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda elektroda yang dipasang pada permukaan tubuh. EKG sangat berguna dalam membantu menegakkan diagnosa beberapa penyakit jantung, akan tetapi klinis pasien tetap merupakan pegangan yang penting dalam menegakkan diagnosa, sebab sering kelainan EKG ditemukan pada orang normal atau sebaliknya gambaran EKG normal didapatkan pada orang yang menderita kelainan jantung. Oleh sebab itu dalam ACLS selalu ditekankan adanya istilah " Don't treat the monitor but treat the patient ".
EKG sangat berguna dalam menentukan kelainan seperti berikut; Gangguan irama jantung (Disritmia), Hipertrofi Atrium & Ventrikel, Iskemia/Infark otot jantung, Perikarditis, efek beberapa obat-obatan terutama digitalis dan antiaritmia, kelainan elektrolit yang juga dapat menyebabkan kelainan EKG serta untuk menilai fungsi pacu jantung.

Buku ini dibuat sebagai bahan materi kursus Advanced Cardiac Life Support, oleh sebab itu buku ini tidak membahas EKG secara keseluruhan, buku ini hanya akan membahas mengenai aritmia jantung dengan tujuan agar peserta kursus ACLS dapat dengan cepat mengenali gambaran aritmia dan selanjutnya dapat memberikan pengobatan sesuai dengan algoritmenya.

Sebelum sampai dengan interpretasi EKG, berikut akan dibahas dulu mengenai:

1.SANDAPAN EKG
A.Sandapan bipolar
B.Sandapan Unipolar

2.KERTAS EKG

3.KURVA EKG
A.Gelombang P
B.Gelombang QRS
C.Gelombang T
D.Gelombang U
E.Interval PR
F.Segmen ST

4.Cara menilai EKG strip
SANDAPAN EKG
Untuk memperoleh rekaman EKG, dipasang elektroda elektroda di kulit pada tempat tempat tertentu. Lokasi penempatan elektroda ini penting, karena penempatan yang salah akan menghasilkan pencatatan yang berbeda.

Terdapat 2 jenis sandapan ( “ Lead “) pada EKG.
1.Sandapan bipolar
2.Sandapan unipolar

Sandapan bipolar
Dinamakan sandapan bipolar karena sandapan ini hanya merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka romawi I, II dan III.
•Sandapan I :
Merekam beda potensial antara tangan kanan
dengan tangan kiri (LA),dimana tangan kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
•Sandapan II:
Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA)dengan kaki kiri (F), dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
•Sadapan III:
Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA), dengan kaki kiri (LF), dimana tangan kiri bermuatan (- ) dan kaki kiri bermuatan (+).

Ketiga sandapan ini dapat digambarkan sebagai sebuah segitiga sama sisi (segi tiga EINTHOVEN )

SANDAPAN UNIPOLAR
Sandapan unipolar ini terdiri dari 2, yaitu
sandapan unipolar ekstremitas dan unipolar prekordial.

Sandapan unipolar ekstremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda eksplorasi diletakkan pada ekstremitas yang akan diukur. Gabungan elektroda elektroda pada ekstremitas lain membentuk elektroda indiferen ( potensial 0 ).
•Sandapan aVR :
Merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA), dimana tangan kanan bermuatan (+), tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
•Sandapan aVL:
Merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA), dimana tangan kiri bermuatan (+), tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
•Sandapan aVF:
Merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), dimana kaki kiri bermuatan (+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen.

Sandapan unipolar prekordial
Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda eksplorasi yang ditempatkandi beberapa tempat pada dinding dada. Elektroda indiferen diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda ekstremitas.


Sandapan V1 : Ruang interkostal IV
garis sternal kanan
Sandapan V2 : Ruang interkostal IV
garis sternal kiri
Sandapan V3 : Pertengahan antara V2 dan V4
Sandapan V4 : Ruang interkostal V
garis midklavikula kiri
Sandapan V5 : Sejajar V4 garis aksila depan
Sandapan V6 : Sejajar V4 garis aksila tengah
Umumnya perekaman EKG lengkap dibuat 12 sandapan (lead), akan tetapi pada keadaan tertentu perekaman dibuat sampai V7, V8, V9 atau V3R, V4R.

KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis horizontal dan vertical dengan jarak 1 mm. Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal menggambarkan waktu dimana 1 mm = 0,04 detik;=> 5mm = 0,20 detik. Garis vertikal menggambarkan voltase dimana 1 mm = 0,1 milivolt;=> 10 mm = 1 milivolt.

Pada praktek sehari hari perekaman dibuat dengan kecepatan 25 mm/detik. Kalibrasi yang biasa dilakukan adalah 1 milivolt yang menghasilkan defleksi setinggi 10 mm. Pada keadaan tertentu kalibrasi dapat diperbesar yang akan menghasilkan defleksi 20 mm atau diperkecil yang akan menghasilkan defleksi setinggi 5 mm. Hal ini harus dicatat pada pada kertas hasil rekaman, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang salah bagi yang membacanya.
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pada Atrium dan Ventrikel
Proses listrik ini terdiri dari :
1.Depolarisasi Atrium
2.Repolarisasi Atrium
3.Depolarisasi Ventrikel
4.Repolarisasi Ventrikel

Sesuai dengan proses listrik jantung, setiap hantaran pada EKG normal memperlihatkan 3 proses listrik yaitu ; depolarisasi Atrium, depolarisasi Ventrikel dan repolarisasi Ventrikel. Repolarisasi Atrium umumnya tidak terlihat pada EKG karena disamping intensitasnya kecil juga repolarisasi Atrium waktunya bersamaan dengan depolarisasi Ventrikel yang mempunyai intensitas yang jauh lebih besar.

Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P, Q, R, S dan T serta kadang kadang terlihat gelombang U. Selain itu juga ada beberapa interval dan segmen EKG

Gelombang P
Merupakan gambaran proses depolarisasi Atrium
Nilai normal : - Lebar kurang lebih 0,12 detik
- Tinggi kurang lebih 0,3 milivolt
- Selalu ( + ) di Lead II
- Selalu ( - ) di Lead aVR

Gelombang QRS
Merupakan gambaran proses depolarisasi Ventrikel
Nilai normal : - Lebar 0,06 – 0,12 detik
- Tinggi tergantung
sandapan ( lead )

Gelombang QRS terdiri dari gelombang Q, R dan S
Gelombang Q adalah defleksi negatif pertama pada gelombang QRS.
Nilai normal gelombang Q adalah :
- Lebar < 0,04 detik - Dalamnya < 1/3 tinggi R Gelombang Q abnormal disebut gelombang Q pathologis. Gelombang R adalah defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Umumnya gelombang QRS positif di L I, LII, V5 dan V6. Di lead aVR, V1 dan V2 biasanya hanya kecil atau tidak ada samasekali. Gelombang S adalah defleksi negatif setelah gelombang R. Di lead aVR, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, di lead V4, V5 dan V6 makin berkurang dalamnya. Gelombang T Merupakan gambaran proses repolarisasi Ventrikel. Umumnya gelombang T positif, di hampir semua lead kecuali di aVR Gelombang U Adalah defleksi positif setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Penyebab timbulnya gelombang U masih belum diketahui, namun diduga timbul akibat repolarisasi lambat sistem konduksi Interventrikuler. Interval PR Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik. Ini merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya impuls melalui berkas His sampai permulaan depolarisasi Ventrikel. Segmen ST Segmen ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T. segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekordial dapat bervariasi dari - 0,5 sampai +2mm. Segmen ST yang naik diatas garis isoelektris disebut ST elevasi dan yang turun dibawah garis isoelektris disebut ST depresi.

Tidak ada komentar: