SPRAIN
Sprain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada ligament (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi. Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi dapat menyebabkan ketidakstabilan pada sendi. Gejalanya dapat berupa nyeri, inflamasi/peradangan, dan pada beberapa kasus, ketidakmampuan menggerakkan tungkai. Sprain terjadi ketika sendi dipaksa melebihi lingkup gerak sendi yang normal, seperti melingkar atau memutar pergelangan kaki.
STRAIN
Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulo-tendinous (otot dan tendon). Strain akut pada struktur muskulo-tendinous terjadi pada persambungan antara otot dan tendon. Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara mendadak, seperti pada pelari atau pelompat. Tipe cidera ini sering terlihat pada pelari yang mengalami strain pada hamstringnya. Beberapa kali cidera terjadi secara mendadak ketika pelari dalammlangkah penuh. Gejala pada strain otot yang akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan kekuatan, dan keterbatasan lingkup gerak sendi. Strain kronis adalah cidera yang terjadi secara berkala oleh karena penggunaan berlebihan atau tekakan berulang-ulang, menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon). Sebagai contoh, pemain tennis bisa mendapatkan tendonitis pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus-menerus dari servis yang berulang-ulang.
Berat ringannya sprain dan strain
Therapist mengkategorikan sprain dan strain berdasarkan berat ringannya cidera.
1.Derajat I (ringan) berupa beberapa stretching atau kerobekan ringan pada otot atau ligament.
2.Derajat II (sedang) berupa kerobekan parsial tetapi masih menyambung.
3.Derajat III (berat) berupa kerobekan penuh pada otot dan ligament, yang menghasilkan ketidakstabilan sendi.
Strain atau sprain miofasial
Ditemukan nyeri tekan lokal dan nyeri yang berlangsung singkat. Selalu ada riwayat trauma yang spesifik. Nyeri yang ada dan nyeri tekan lokal selalu diluar garis tengah. Keluhan dapat berlangsung sampai 3 minggu, selama waktu itu penderita dinasihatkan untuk menghindari aktifitas fisik yang berat.
Selasa, 11 Oktober 2011
SPRAIN DAN STRAIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar