Minggu, 16 Oktober 2011

TERAPI OKSIGEN

Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosfir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah

Tujuan :
1.Mempertahan oksigen jaringan yang adekuat
2.Menurunkan kerja napas
3.Menurunkan kerja jantung

Indikasi :
1.Penurunan PaO2
2.Keadaan lain seperti; gagal napas akut, syok, keracunan CO

Pemberian oksigen selalu tepat untuk pasien dengan gangguan sirkulasi atau napas akut dengan ketentuan sebagai berikut:
1.Tanpa gangguan napas oksigen diberikan 2 liter/menit melalui kanul binasal.
2.Dengan gangguan napas sedang oksigen diberikan 5-6 liter/menit melalui kanul binasal.
3.Dengan gangguan napas berat, gagal jantung, henti jantung, gunakan sistem yang dapat memberikan oksigen 100 %.
4.Pada pasien dimana rangsang napas tergantung pada keadaan hipoksia (mis. Asma) berikan oksigen kurang dari 50% dan awasi ketat.
5.Atur kadar oksigen berdasarkan kadar gas darah (PaO2) atau saturasi (SaO2)
6.Dalam keadaan darurat gunakan alat bantu napas yang lebih canggih (mis. bagging), lakukan intubasi dan berikan oksigen 100%.

Persiapan alat :
1.Sumber oksigen (tabung atau sumber oksigen sentral)
2.Tabung pelembab (humidifier).
3.Pengukur aliran oksigen (flow meter)
4.Alat pemberian oksigen (tergantung metoda yang dipakai)

Metoda pemberian oksigen :
1.Sistem aliran rendah
a.Aliran rendah konsentrasi rendah (Low flow low concentration)
1)Kateter nasal
2)Kanul binasal
b.Aliran rendah konsentrasi tinggi (Low flow high concentration)
1)Sungkup muka sederhana
2)Sungkup muka dengan kantong Rebreathing
3)Sungkup muka dengan kantong Non Rebrething
2.Sistem aliran tinggi
a)Aliran tinggi konsentrasi rendah (High flow low concentration)
1)Sungkup venturi
b)Aliran tinggi konsentrasi tinggi (High flow high concentration)
1)Head box
2)Sungkup CPAP (continous positive airway pressure)

Kanul binasal

Paling sering digunakan untuk pemberian oksigen, memberikan FiO2 24-44% dengan aliran 1-6 liter/menit. Merupakan alat dengan aliran rendah dan konsentrasi rendah ( low flow low concentration ), kadar yang dihasilkan tergantung pada besarnya aliran dan volume tidal napas pasien. Kadar oksigen bertambah 4 % untuk setiap tambahan 1 liter/menit oksigen, misalnya aliran 1 liter/menit = 24 %, 2 liter/menit = 28 % dan seterusnya dengan maksimal 6 liter/menit.

Keuntungan :
1.Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju napas teratur
2.Baik diberikan dalam jangka waktu lama
3.Pasien dapat bergerak bebas, makan, minum dan bicara
4.Efisien dan nyaman untuk pasien

Kerugian :
1.Dapat menyebabkan iritasi pada hidung, bagian belakang telinga tempat tali binasal
2.FiO2 akan berkurang apabila pasien bernapas dengan mulut

Sungkup muka sederhana

Aliran yang diberikan 6-10 liter/menit dengan konsentrasi oksigen mencapai 60%. Merupakan sistem aliran rendah dengan hidung, nasofaring dan orofaring sebagai penyimpan anatomik.

Sungkup muka dengan kantong rebreathing

Aliran yang diberikan 6-10 liter/menit dengan konsentrasi oksigen mencapai 80%. Udara inspirasi sebagian bercampur dengan udara ekspirasi sepertiga bagian volume ekshalasi masuk ke kantong, dua pertiga bagian bagian volume ekshalasi melewati lubang-lubang pada bagian samping.

Sungkup muka dengan kantong nonrebreathing

Aliran yang diberikan 8-12 liter/menit dengan konsentrasi oksigen mencapai 100%. Udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi dan tidak dipengaruhi oleh udara luar.

Kerugian pada penggunaan sungkup
1.Mengikat (sungkup harus terus melekat pada pipi/wajah pasien untuk mencegah kebocoran.
2.Lembab
3.Pasien tidak dapat makan, minum atau berbicara.
4.Dapat terjadi aspirasi jika pasien muntah, terutama pada pasien tidak sadar atau anak

Sungkup Venturi

Memberikan aliran yang bervariasi dengan konsentrasi oksigen berkisar 24-50%. Dipakai dengan pasien dengan tipe ventilasi yang tidak teratur. Alat ini digunakan pada pasien dengan hiperkarbi yang disertai dengan hipoksemi sedang sampai berat.

Tidak ada komentar: