Senin, 16 Januari 2012

CAPTOPRIL-12,5 DAN CAPTOPRIL-25

A.Farmakodinamik
Captopril adalh D-3 mercaptomethyl-propionyl-L-proline. Captopril mempunyai efek yang menguntungkan pada hipertensi dan gagal jantung, yaitu penekanan sistem renin-angiotensin-aldosterone.
Captopril mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II oleh inhibisi ACE (angiotensin Converting Enzym) .

B.Farmakokinetik
Setelah pemberian secara oral captopril secara cepat diabsorpsi dan adanya makanan dalam saluran gastrointestinal berkurang 30-40%. Dalam periode 24 jam lebih dari 95% dosis yang diabsorpsi dieliminasi ke dalam urin dan 40-50%nya dalam bentuk tidak berubah.


C.Kontra Indikasi
Penderita hipersensitif terhadap captopril.

D.Indikasi
Pengobatan hipertensi sedang hingga berat dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan obat hipertensi lain, terutama diurotic tipe tiazide
Pengobatan kepada pasien dengan gagal jantung yang tidak cukup atau tidak dapat diobati dengan terapi konvensional. Captopril dapat digunakan dengan diuretic dan digitalis.

E.Dosis
Captopril sebaiknya diminum 1 (satu) jam sebelum makan.
Dewasa:
Hipertensi: dosis awal 12,5 mg, 3x sehari. Jika setelah 1-2 minggu penurunan tekanan darah sebelum tercapai, dosis dinaikkan 25-50 mg, 2-3x sehari. Jika setelah 2 minggu penurunan tekanan darah yang diinginkan belum tercapai, dapat ditambahkan dengan diuretic tipe Thiazide (misal hidroklorotiazide) 25 mg/hari, dosis dapat dinaikkan dengan interval waktu 1-2 minggu sampai dosis tercapai atau bila penderita sebelumnya sudah mendapat terapi dengan diuretic, pengobatan harus dibawah pengawasan dokter.
Dosis dapat dinaikkan sampai 100 mg, 2-3x sehari dan bila benar-benar dibutuhkan dosis dapat diberikan sampai 150 mg, 2-3x sehari. Dosis biasanya 25-150 mg, 2-3x sehari, dosis maksimum sehari tidak lebih dari 450 mg/hari.
Gagal jantung:
Dosis awal: 6,25 mg atau 12,5 mg, 3x sehari (untuk meminimalkan lama dan besarnya efek hipotesif). Pada kebanyakan penderita dosis awal umumnya 25 mg, 3x sehari. Setelah mencapai dosis 50 mg, 3x sehari, kenaikkan dosis ditunda paling sedikit 2 minggu untuk menentukan kemungkinan respon yang memuaskan terjadi. Sebagian besar penderita menunjukkan perbaikkan klinis pada 50 atau 100 mg, 3x sehari. Dosis maksimum adalah 450 mg/hari.
Penderita gagal ginjal:
Bila efek terapi yang telah diinginkan tercapai maka maksimum dosis perhari harus diturunkan atau interval pemberian dapat tercapi.

Tidak ada komentar: