Sabtu, 07 Januari 2012

EKSTRAKSI VAKUM

PENGERTIAN
Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi dilakukan dengan membuat cengkeraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum , menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada tiga gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan intrauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).


INDIKASI
Kala II lama dengan presentasi belakang kepala/vertek
Kontraindikasi
Malpresentasi (dahi, puncak kepala, muka, bokong)
Panggul sempit (disproporsi kepala panggul)
Syarat khusus
1.Pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
2.Presentasi kepala
3.Cukup bulan (tak prematur)
4.Tak ada kesempitan panggul
5.Anak hidup dan tidak gawat janin
6.Penurunan H III/III + (Puskesmas H IV/dasar panggul)
7.Kontraksi baik
8.Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan
PROSEDUR
Prosedur pemasangan mangkok vakum:
1.Masukkan mangkok vakum melalui introitus vagina secara miring, dan setelah melewati introitus, pasangkan pada kapala bayi (perhatikan agar tepi mangkok tidak terpasang pada bagian yang tidak rata/moulage di daerah ubun-ubun kecil.
2.Dengan jari tengah dan telunjuk, tahan mangkok pada posisinya dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan yang lain, lakukan pemeriksaan di sekeliling tepi mangkok untuk memastikan tidak ada bagian vagina atau porsio yang terjepit diantara mangkok dan kepala.
3.Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari tangan pemeriksaan dan tangan penahan mangkok tetap pada posisinya.
4.Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan (membuat vakum dalam mangkok) secara bertahap.
5.Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik) atau –2 (Malmstroom) setelah 2 menit, naikkan hingga skala 60 (silastik) atau –6 (mamstroom) dan tunggu 2 menit. Ingat: jangan gunakan tekanan maksimal pada kepala bayi, lebih dari 8 menit.
6.Sambil menunggu his, jelaskan pada pasien bahwa pada his puncak (fase acme) pasien harus mengedan sekuat dan selama mungkin. Tarik lipat lutut dengan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi lebih efektif.
Prosedur penarikan vakum:
1.Pada puncak his, minta pasien untuk mengedan, secara simultan lakukan penarikan dengan pengait mangkuk, dengan arah sejajar lantai (tangan luar penarik pengait, ibu jari tangan dalam pada mangkuk, telunjuk dan jari tengah pada kulit kepala bayi)
2.Bila belum berhasil pada tarikan pertama, ulangi lagi pada tarikan kedua. Episiotomi (pada pasien dengan perineum yang kaku) dilakukan pada saat kepala mendorong perineum dan tidak masuk kembali. Bila tarikan ketiga dilakukan dengan benar dan bayi belum lahir, sebaiknya pasien dirujuk ke RS. Apabila pada penarikan ternyata mangkuk terlepas hingga 2 kali, kondisi ini juga mengharuskan pasien dirujuk. Saat suboksiput berada di bawah simpisis, arahkan tarikan ke atas hingga lahirlah berturut-turut dahi, muka, dagu.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kala I :
1.Nyeri akut b.d. agen injuri fisiologis
2.Cemas b.d. situasional (proses persalinan)
3.Resiko infeksi b.d. ketuban pecah dini
Kala II :
1.Nyeri akut b.d. agen injuri (fisiologis)
2.Resiko infeksi b.d. prosedur invasif
3.Fatigue b.d. meningkatnya penggunakan aktivitas fisik
Kala III :
1.Nyeri akut b.d. agen injuri (fisiologi)
2.Resiko infeksi b.d. prosedur invasif
3.Resiko defisit volume cairan b.d. kehilangan cairan berlebihan (perdarahan)
Kala IV :
1.Nyeri akut b.d. agen injuri (biologi)
2.Resiko defisit volume cairan b.d. kehilangan cairan berlebihan (perdarahan)

Tidak ada komentar: