Senin, 16 Januari 2012

STABIXIN

A.Farmakodinamik
Seperti halnya cefalosforin generasi ketiga lainnya, cefoperazone meningkatkan dan memperluas spektrum aktivitas terhadap bakteri gram negatif dibandingkan dengan cefalosforin generasi pertama dan kedua. Obat ini baik aktivitasnya terhadap Neisseria meningitis, N. gonorrhoeae, dan Haemophius influenzae meliputi spesies yang memproduksi betalaktamase.

B.Farmakokinetik
1.Pemberian secara intra vena:
Serbuk injeksi cefoperazone dilarutkan dahulu dalam 2,8 – 5,0 ml pelarut per gram cefoperazone. Kocok hingga larut lalu biarkan sampai basa larutan menghilang.

2.Untuk infus intra vena:
a.Untuk infus intravena iontinuous, setiap gram cefoperazone, dilarutkan dalam 5 ml air steril untuk injeksi atau air steril untuk injeksi yang mengandung bakterrostatik.
b.Untuk infus intravena intermittent, setiap 1 gr cefoperazone dilarutkan dalam 20-100 ml larutan intravena steril dan disuntikkan selama 15 menit - 1 jam
3.Pemberian secara intramuskular
Air steril untuk injeksi atau air bakteriostatik untuk injeksi dapat digunakan untuk pelarut cefoperazone intramuskular.

C.Indikasi
Cefoperazone diindikasikan untuk:
1.Infeksi saluran napas
2.Infeksi intra abdominal dan peritonitis
3.Bakterial septikemia
4.Infeksi kulit dan jaringan lunak
5.Penyakit “pelvis inflamatory” dan infeksi saluran kelamin lainnya

D.Kontra Indikasi
Pasien yang alergi terhadap golongan penisilin atau cefalosforin

E.Dosis
Dosis lazim untuk dewasa adalah 2-4 gram per hari diberikan setiap 12 jam.
1.Untuk infeksi yang lebih parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi total 8 gram/hari dalam dosis bagi tiap 12 jam. Dosis dapat dinaikkan menjadi 12 gram/hari dalam dosis tiap 8 jam dan pemberian 10 gram/hari tidak menimbulkan komplikasi.
2.Uretritis gonokal tidak terkompulasi : dosis dianjurkan adalah 500 mg sebagai dosis tunggal (IM)
3.Pasien dengan gangguan fungsi ginjal : tidak perlu penyesuaian dosis (sesuai dosis lazim 2-4 gram/hari)
4.Pasien dengan kecepatan filtrasi glomefoius < 18 ml/menit atau kadar kreatinin serum > 315 mg/dL. Dosis maksimum 4 gram/hari

Tidak ada komentar: