Senin, 27 Februari 2012

ENSEFALITIS

A.DEFINISI ENSEFALITIS
Ensefalitis adalah Reaksi radang didaerah otak akibat invasi mikroorganisme ( Virus, bakteri, protozoa, spirochaeta, jamur, cacing) atau reaksi radang akibat adanya infeksi sistemik atau vaksinasi (Hartantyo, 1997)
Ensefalitis adalah Reaksi peradangan yang mengenai jaringan otak oleh berbagai mikroorganisme penyebab, penyebab terpenting dan tersering adalah virus (Abdul Rohim, 2002).
Berdasarkan uraian diatas dapat dismpulkan bahwa adanya peningkatan suhu tubuh pada pasien dengan ensefalitis adalah merupakan akibat dari suatu proses inflamasi atau peradangan.

B.ETIOLOGI ENSEFALITIS
Berbagai macam microorganisme dapat menimbulkan ensefalitis, misalnya bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta dan virus. Penyebab yang terpenting dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak atau reaksi radang akut karena infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.

C.PATOFISIOLOGI ENSEFALITIS
Suhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh mekanisme umpan balik saraf dan hampir semua mekanisme ini bekerja melalui pusat pengaturan suhu yang terletak di hipotalamus. Mekanisme pengaturan suhu tubuh di hipotalamus disebut termostat hipotalamus. Akan tetapi agar mekanisme umpan balik ini bekerja, juga harus terdapat detektor suhu untuk menentukan tubuh terlalu panas atau dingin.
1.Reseptor suhu meliputi neuron peka panas yang terletak di area preoptika hipotalamus.
2.Reseptor suhu kulit termasuk reseptor panas dingin
3.Reseptor suhu dalam medula spinalis, abdomen dan mungkin struktur dalam lainnya yang ikut membantu mengontrol suhu tubuh.
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point.
Zat pirogen yang dihasilkan oleh bakteri toksik menyebabkan titik setel termostat hipotalamus meningkat. Bila meningkat lebih dari normal, semua mekanisme untuk meningkatkan suhu tubuh bekerja, termasuk konservasi panas dan peningkatan pembentukan panas. Dalam beberapa jam setelah termostat diubah ke tingkat yang lebih tinggi, suhu tubuh juga mencapai tingkat tersebut.
Sifat-sifat demam :
1.Mengigil
Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan, zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.
2.Krisi/flush
Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal.

D.MANIFESTASI KLINIS ENSEFALITIS
1.Peningkatan denyut jantung, curah jantung
2.Malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.
3.Pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa nafas cepat dan berkeringat banyak
4.Kekurangan cairan dan elektrolit ( dehidrasi )

E.PENGUKURAN SUHU
Pengambilan suhu sebaiknya diukur dengan termometer dan dilakukan di ketiak, mulut atau dubur. Pada anak suhu dari dubur merupakan standart dan dipercaya karena ada perbedaan kurang lebih 0.5-1C dibandingkan suhu ketiak atau suhu mulut.
Pada anak sebaiknya dilakukan pengukuran suhu dubur dengan meletakkan termometer sedalam 2-3 cm dan bokong dijepit agar tertutup selama 3-5 menit atau sampai air raksa tidak naik lagi dan anak tetap dijaga agar termometer tetap pada tempatnya. Perlu diperhatikan agar pengambilan suhu dilakukan saat istirahat. Bila sehabis makan, melakukan aktivitas akan mempengaruhi pembentukan panas sebagai hasil dari metabolisme tubuh sehingga mempengaruhi hasil pengukuran.

F.PENATALAKSANAAN DEMAM
1.Secara fisik
a.Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam. Perhatikan apakah anak tidur dengan gelisah, sering terkejut atau mengigau. Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas ataukah diikuti kejang
b.Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
c.Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
d.Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang akan berakibat rusaknya sel-sel otak
e.Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya. Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu, air buah atau air the. Tujuannya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
f.Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
g.Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak, lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh di eprmukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena pana tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi (keracunan).
2.Antipiretik
Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan jalan menghambat enzim cycloxygenase sehingga set point hipotalamus direndahkan kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas di atas normal dan mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antiperik :
a.Bayi 6 - 12 bulan : ½ - 1 sendok teh sirup parasetamol
b.Anak 1 – 6 tahun : ¼ - ½ parasetamol 500 mg atau 1 – ½ sendok teh sirup parasetamol.
c.Anak 6 – 12 tahun : ½ - 1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh sirup parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan direrus lalu dilarutkan dengan air atau teh manis. Obat penurun panas ini diberikan 3 kali sehari. Gunakan sendik takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya.

Tidak ada komentar: