Kamis, 22 Maret 2012

KEMOTERAPI

A.PENGERTIAN KEMOTERAPI
Kemoterapi adalah suatu pengobatan medis yang menggunakan obat-obatan yang khusus untuk merawat suatu penyakit kanker. Kemoterapi merujuk pada penggunaan obat-obatan khusus untuk melawan dan memusnahkan sel-sel kanker yang sedang merebak dengan cepat ke di dalam tubuh penderita. Obat ini akan memasuki sistem aliran darah dan menuju ke seluruh badan untuk membunuh sel-sel kanker yang tidak dapat dibuang melalui pembedahan ataupun yang tidak dapat dimusnahkan melalui radioterapi. Bila obat-obatan yang digunakan lebih dari satu, maka disebut dengan kemoterapi kombinasi.
Dari sumber lain yaitu Wikipedia mendefinisikan bahwa kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif pada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.
Dalam penggunaan non-onkologisnya, istilah ini dapat juga menunjuk ke antibiotik (kemoterapi antibakteri). Dalam artian tersebut, agen kemoterapi modern pertama adalah arsfenamin Paul Ehrlich, sebuah senyawa arsenik yang ditemukan pada tahun 1909 dan digunakan untuk merawat sifilis. Ini kemudian diikuti oleh sulfonamida yang ditemukan oleh Gerhard Domagk dan penisilin G ditemukan oleh Alexander Fleming.
Menurut Dr. Nugroho Prayogo, Sp.PD.KHOM, kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker dan diberikan secara sistemik. Obat antikanker yang artinya menghambat kerja sel.
Pada sejarah awal penggunaan kemoterapi digunakan satu jenis sitostatika, namun dalam perkembangannya kini umumnya dipergunakan kombinasi sitostatika atau disebut regimen kemoterapi, dalam usaha untuk mendapatkan khasiat yang lebih besar. Penggunaan obat-obatan baik tunggal maupun kombinasi ini telah melalui penyelidikan mendalam di berbagai pusat kesehatan. Semua akibat yang bermanfaat (khasiat) serta dampak buruknya semua jenis kemoterapi sudah disahkan oleh Dep Kes di negara bersangkutan, maka akan menjadi suatu regimen standart, sedangkan bila masih dalam penelitian disat pengobatan kanker, belum disahkan disebut regimen kemoterapi dalam uji klinik (clinical trial).

B.CARA PEMBERIAN KEMOTERAPI
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik, sebagian besar diberikan dengan cara injeksi kedalam pembuluh balik vena, sebagian kecil dapat berupa tablet/kapsul dan kadang-kadang ada yang diberikan subkutan atau suntik bawah kulit, serta intratekal (diinjeksikan ke dalam sistem syaraf) dan jarang sekali yang disuntikkan ke otot (intramuskular).
Apabila pasien diberikan suntikan intravena, seringkali digunakan kateter atau selang plastik ke dalam vena untuk mencegah kerusakan vena serta mempermudah injeksi. Kemoterapi diberikan secara siklit, dapat secara mingguan, dua mingguan 3-4 mingguan. Pasien yang mendapatkan kemoterapi dosis tinggi diberikan dalam unit rawat inap. Kondisi pasien juga menentukan apakah dapat diberikan dirawat jalan atau rawat inap. Jenis dan jangka waktu kemoterapi tergantung pada jenis kanker dan obat yang digunakan.
Terdapat banyak jenis obat kemoterapi yang digunakan untuk merawat kanker. Obat kemoterapi sebenarnya banyak yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan seperti contohnya obat Paclitaxel yang digunakan untuk merawat banyak jenis kanker. Terdapat banyak jenis obat kemoterapi yang mempunyai perbedaan dari cara obat mematikan sel-sel kanker.
Umumnya, semua obat kemoterapi mematikan sel kanker dengan cara menghentikan proses pembiakan sel kanker. Ini dilakukan denagn cara merusak DNA ataupun calon sel-sel kanker melalui berbagai cara seperti mengikat (cross-linking) ataupun memotong DNA tersebut. Akibat dari kerusakan ini, maka sel-sel kanker akan mati.
Kadangkala, obat-obat kemoterapi tidak dapat membedakan di antara sel-sel kanker dan sel-sel normal yang juga cepat membiak seperti sel-sel dinding usus,mulut, organ reproduktif terutama ovari, sel-sel rambut dan juga sel-sel sumsum tulang.
Obat-obat untuk terapi kanker dipilih dari beberapa kelas obat, termasuk hormon, antimetabolit, alkaloid nabati, dan agen alkilasi. Semua senyawa baru diteliti pada binatang untuk nilai kemanjurannya dalam menekan pertumbuhan tumor dan toksisitasnya.
Sebelum mulai terapi, kadar asam urat dan kreatinin serum harus diukur, hidrasi yang cukup harus dimantapkan, dan alopurinol (inhibitor xantin oksidase) harus diberikan, bila perlu, untuk menurunkan kadar asam urat sampai rentang normal. Pada sindrom lisis tumor, fosfat dan kalium juga dibebaskan ke dalam sirkulasi dalam jumlah besar waktu sel-sel mengalami lisis akibat terapi. Hoperfosfatemia, hipokalsemia, dan hiperkalemia simtomatik muncul bila keadaan fungsi ginjal tidak memadai.

C.MANFAAT KEMOTERAPI
1.Pengobatan : Beberapa jenis kanker dapat desembuhkan secara tuntas dengan satu jenis kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi.
2.Kontrol : Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan sel kanker agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
3.Mengurangi Gejala : Bila kemoterapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada pasien, seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik, serta memperkecil ukuran kanker pada daerah yang diserang.
Sampai saat ini, tidak semua kanker mendapat manfaat dari kemoterapi. Berikut ini rincian beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker.
1.Kemoterapi sangat bermanfaat (karena dapat sembuh atau hidup lama)
a.Penyakit Hodgkin
b.Non Hodgkin limfoma jenis large sel
c.Kanker testis jenis germ sel
d.Leukimia dan limfoma pada anak
2.Kemoterapi bermanfaat (karena dapat dikendalikan cukup lama, kadang-kadang sembuh)
a.Kanker payudara
b.Kanker ovarium
c.Kanker paru jenis small sel
d.Limfoma non Hodgkin
e.Multiple Mieloma
3.Kemoterapi bermanfaat untuk paliatif (dapat mengulang gejala)
a.Kanker nasofaring
b.Kanker prostat
c.Kanker endometrium
d.Kanker leher dan kepala
e.Kanker paru jenis non small sel
4.Kemoterapi kadangkala bermanfaat
a.Kanker nasofaring
b.Melanoma
c.Kanker usus besar
Mengingat keterbatasan kemoterapi, maka digunakan kombinasi dengan cara pengobatan lain yaitu :
1.Kemoterapi adjuvant : Kemoterapi yang diberikan sesudah operasi. Manfaatnya mengurangi kekambuhan lokal dan mengurangi penyebaran yang akan timbul.
2.Kemoterapi neo adjuvant : Kemoterapi yang diberikan sebelum operasi, manfaatnya adalah untuk mengurangi ukuran tumor sehingga mudah dioperasi.
3.Kemoterapi paliatif : Kemoterapi yang diberikan hanya untuk mengurangi besarnya tumor yang dalam hal ini karena atau lokasinya mengganggu pasien karena nyeri atapun sulit bernafas.

D.KOMPLIKASI KEMOTERAPI
Tubuh manusia terdiri dari organ-organ tubuh. Organ tubuh terdiri dari jaringan dan jaringan dari sel tubuh yang berubah atau mutasi menjadi ganas. Dan membelah terus terkendali dan menjadi besar mendobrak, merusak, jaringan di sekitarnya dan akhirnya menyebar, bersarang di organ lain dan mengulangi pertumbuhan seperti tempat semula. Sel kanker inilah yang menjadi target obat kemoterapi.
Akibat dari kemoterapi bermacam-macam tergantung jenisnya, dosis besar dan ganda mempunyai akibat akan lebih besar dan sebagainya.
Kemoterapi sel kanker akan menyebabkan sel kanker juga beberapa jenis sel yang sehat yang juga sedang membelah atau tumbuk mengalami kerusakan. Namun sel kanker akan mengalami kerusakan lebih parah dibanding kerusakan yang terjadi pada sel sehat. Setelah beberapa periode 1-3 minggu sel sehat akan segera pulih dan sel kanker juga akan pulih kembali namun mengalami kerusakan berarti, atas dasar inilah obat anti kanker dipergunakan.
Untuk mencegah kerusakan permanen dari sel sehat, obat kanker tidak bisa diberikan sekaligus 4-8 siklus. Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan sel sehat. Dilain pihak berangsur mengecilkan sel kanker sehingga sel kanker menjadi sangat kecil, tidak terlihat lagi dan bisa dihancurkan dengan sinar atau dihilangkan dengan operasi.
Secara umum obat anti kanker mempunyai akibat terhadap sel kanker yang sedang cepat membelah itu, namun sel sehat yang cepat membelah pun termasuk kena akibat obat anti kanker tersebut. Diantara sel yang sehat yang terkena dampak dari kemoterapi adalah sel darah yang fungsinya adalah memerangi infeksi, membantu proses pembekuan dan membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Berikut ini adalah beberapa efek samping kemoterapi tang bisa timbul pada pasien :
1.Lemas : Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan. Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga akhir pengobatan. Lemas ini dikarenakan kurangnya energi yang dibakar oleh oksigen dalam darah.
2.Mual dan muntah : Ada beberapa obat kemoterapi yang membuat mual dan muntah. Selain itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah. Hal ini dapat dicegah dengan obat anti mual yang diberikan sebelum/selama/sesudah pengobatan kemoterapi. Mual dan muntah dapat berlangsung singkat maupun lama. Perasaan mual dan muntah ini dikarenakan sel-sel pada saluran pencernaan juga cepat membelah, sehingga akibat gangguan saluran cerna, pasien akan tidak merasa tidak nafsu makan, mual dan muntah.
3.Ganguan pencernaan : Beberapa obat kemoterapi memberikan efek diare. Bahkan ada yang menjadi diare disertai dehidrasi berat yang harus segera dirawat. Kadang juga terjadi sembelit. Bila diare, kurangi makanan berserat, sereal, buah dan sayur. Minum banyak untuk mengganti cairan yang hilang. Bila terjadi konstipasi, perbanyak makanan berserat, olahraga ringan bila memungkinkan.
4.Sariawan : Beberapa obat kemoterapi mempunyai dampak dapat menyebabkan penyakit mulut seperti terasa tebal, atau infeksi. Hal ini dikarenakan sel-sel mukosa yang berada di mulut juga akan mengalami pembelahan yang cepat.
5.Rambut rontok : Rambut rontok bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah dekat kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
6.Otot dan syaraf : Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit pada otot.
7.Efek pada darah : Beberapa obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah merah, sehingga jumlah sel darah merah menjadi menurun. Yang paling sering adalah penurunan jumlah sel darah putih (leukosit). Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan dilaksanakan sebelum pelaksanaan kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah akan mengakibatkan :
a.Mudah terkena infeksi : Hal ini disebabkan karena jumlah leukosit yang turun, karena leukosit adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindunagn terhadap infeksi.
b.Perdarahan : Keping darah (trombosit) berperan dalam proses pembekuan darah. Penurunan jumlah trombosit akan mengakibatkan perdarahan sulit berhenti, bercak, dan lebem di kulit.
c.Anemia : Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah yang ditandai oleh penurunan Hb (hemoglobin). Karena Hb letaknya di dalam sel darah merah. Akibat anemia, seseorang dapat menjadi mudah lelah, pucat dan lemah.
8.Kulit dapat menjadi kering, berubah warna, lebih sensitive terhadap matahari, kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.

E.Perawatan Paliatif dalam Kemoterapi
Strategi “perang” melawan kanker yang terbaik ialah dengan pencegahan seperti juga pada penyakit-penyakit lain. Tetapi kalau penyakit kanker itu telah dalam stadium lanjut, atau telah menyebar luas ke berbagai bagian tubuh, maka sulitlah, bahkan dapat dikatakan tidak mungkin untuk disembuhkan, sekalipun dengan teknologi kedokteran yang canggih. Semakin lanjut stadiumnya akan memberikan penderitaan yang makin berat. Kadang-kadang penderitaan itu tidak tertahankan oleh penderita. Karena beratnya penderitaan yang dideritanya, ia nekad mencoba bunuh diri. Penderitaan itu tidak saja dirasakan oleh penderita sendiri, akan tetapi juga oleh keluarganya.
Kalau kanker itu sudah menyebar ke berbagai bagian tubuh atau ke berbagai organ tubuh kita, sebagaimana dikatakan tadi tidak mungkin lagi disembuhkan. Kalau kita terus mengupayakan dengan berbagai cara pengobatan dengan harapan dapat sembuh, yang kita dapatkan ialah bertambahnya penderitaan.
Pengobatan kanker dengan cara apa pun selalu memberikan efek samping yang menyebabkan penderita tidak nyaman. Pembedahan dan pasca bedah tentu akan menyebabkan nyeri. Dalam keadaan seperti ini hanyalah perawatan paliatif yang dapat dikerjakan secara manusiawi, realistik, dan rasional.
Perawatan paliatif merupakan sistem perawatan terpadu yang meningkatkan kualitas hidup, dengan meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hidup, dan dukungan terhadap keluarga yang merasa kehilangan.
Menjadi hak semua pasien untuk mendapatkan perawatan yang terbaik sampai akhir hayatnya. Penderita kanker yang dalam stadium lanjut atau tidak berangsur-angsur sembuh perlu mendapat pelayanan kesehatan sehingga penderitaannya dapat dikurangi. Pelayanan yang diberikan harus dapat meningkatkan kualitas hidup yang optimal, sehingga pasien dapat meninggal dengan tenang dalam iman.
Dalam definisi dan falsafah yang mendasari perawatan paliatif, disebut-sebut selain masalah fisik , misalnya nyeri, juga masalah psikologis, sosial, dan spiritual. Hal ini didasarkan kepada manusia sebenarnya tidak hanya terdiri dari unsur fisik saja, tetapi juga psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. Berbagai unsur ini saling berhubungan dan saling memperngaruhi. Karenanya bila salah satu unsur ini mengalami gangguan, maka unsur lainnya akan ikut terganggu.
Penderitalah yang berhak pertama kali mengetahui tentang penyakitnya dan pengobatan apa yang akan diberikan padanya. Ia pula yang berhak menentukan pengobatan mana yang akan diterima dan mana yang ditolak, setelah pasien mendapatkan informasi yang jelas.
Tanpa tim yang mampu melaksanakan perawatan total (total care) atau perawatan holistik (holistic care) seperti ini, yang merupakan persyaratan dalam pelaksanaan perawatan paliatif, tidak mungkin kita akan meningkatkan kualitas hidup penderita dan keluarganya.

Tidak ada komentar: