A. DEFINISI
Dengue Hemoragic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan aedes aegypty betina.
Dengue Hemoragic Fever adalah penyakit yang terjadi pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri pada sendi yang biasanya memburuk pada dua hari pertama.
Dengue Hemoragic Fever adalah suatu keadaan dimana penderita terjadi demam yang tinggi dan mendadak secara terus menerus dan berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas dengan tanda-tanda perdarahan atau pembesaran hati serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium yang yang positif.
B. ETIOLOGI
1. Virus dengue sejenis arbovirus.
2. Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal ada 4 serotif, Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika berlangsungnya perang dunia ke II, sedangkan dengue 3 dan 4 ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954. Virus dengue berbentuk batang, bersifat termoragil, sensitif terhadap in aktivitas oleh diatiter dan natrium diaksikolat, stabil pada suhu 70 ˚C.
Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di Indonesia dengan serotif ke 3 merupakan serotif yang paling banyak.
Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di Indonesia dengan serotif ke 3 merupakan serotif yang paling banyak.
C. MANIFESTASI KLINIK
Anoreksia, Nyeri punggung, nyeri perut, Nyeri sendi dan otot, Nyeri kepala hebat, Nyeri epigartrium, Mual muntah, Oliguria, Tekanan darah turun, Leukepenia, Demam terjadi 2-7 hari >39˚C, Hepatomegali, Uji turniguet positif, Petechie, epitaksis, Hemotemesis, Melena.
D. DEREJAT DHF
Derajat beratnya Dengue Hemoragic Fever berdasarkan patokan dari WHO(1975)dibagi menjadi 4 derajat sebagai berikut:
Derajat I:
Demam disertai khas hanya terdapat manifestasi perdarahan jaringan test turniguet positif.
Derajat II:
Seperti derajat I desertai perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain seperti gusi,epistaksis, hematemesis, dan melena.
Derajat III:
Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemah,tekanan nadi menurun(kurang dari 20mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin dan lembab,gelisah.
Derajat IV:
Terjadi syok berat/renjatan berat dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.
E. PATOFISIOLOGI
Virus akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus-antibody. Dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a,dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu. Terjadinya trobositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protombin dan fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat , terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF. Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemorrhagic, renjatan terjadi secara akut.
F. PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring
2. Pemberian makanan lunak
3. Pemberian cairan melalui infuse
4. Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik
5. Anti konvulsi jika terjadi kejang
6. Monitor tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi, RR).
7. Monitor adanya tanda-tanda renjatan
8. Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
9. Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORAGIC FEVER
PENGKAJIAN FOKUS
A. IDENTITAS KLIEN
Nama:
Tempet/tanggal lahir:
Usia:
Agama:
Suku:
Status perkawinan:
Pendidikan:
Bahasa yang digunakan:
Alamat:
Dx medik:
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama:
Alamat:
Hubungan dengan klien:
C. RIWAYAT KEPERAWATAN MASA LALU
Penyakit yang pernah diderita:
Kebiasaan buruk:
Penyakit keturunan:
Alergi :
Operasi:
D. RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG
Alasan masuk:
Tindakan/terapi yang sudah diterima:
Keluhan utama:
E. PENGKAJIAN PERPOLA KESEHATAN
1. Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit:
Bagaimana klien menjaga kesehatan?
Bagaimana cara menjaga kesehatan?
Saat sakit:
Apakah klien tahu tentang penyakitnya?
Tanda dan gejala apa yang sering muncul jika terjadi rasa sakit?
Apa yang dilakukan jika rasa sakitnya timbul?
Apakah pasien tahu penyebab dari rasa sakitnya?
Tanda dan gejala apa yang sering muncul jika terjadi rasa sakit?
2. Nutrisi metabolik
Sebelum sakit:
Makan/minu ;frekuensi, jenis, waktu, volume, porsi?
Apakah ada mengkonsumsi obat-obatn seperti vitamin?
Saat sakit:
Apakah klien merasa mual/muntah/sulit menelan?
Apakah klien mengalami anoreksia?
Makan/minu; frekuensi, jenis, waktu, volume, porsi?
3. Eliminasi
Sebelum sakit:
Apakah BAB/BAK teratur; frekuensi, warna, konsistensi, keluhan nyeri?
Apakah mengejan saat BAB/BAK sehingga berpengaruh pada pernapasan?
Saat sakit:
Apakah BAB/BAK teratur; frekuensi, waktu, warna, konsistensi, keluhan nyeri?
4. Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit:
Apakah bisa melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari?
Apakah mengalami kelelahan saat aktifvitas?
Apakah mengalami sesak nafas saat beraktivitas?
Saat sakit:
Apakah memerlukan bantuan saat beraktivitas (penkes, sebagian ,total)?
Apakah ada keluhan saat beraktivitas (sesak, batuk)?
5. Tidur dan istirahat
Sebelum sakit:
Apakah tidur klien terganggu?
Berapa lama, kualitas tidur (siang dan/malam ?
Kebiasaan sebelum tidur?
Saat sakit:
Apakah tidur klien terganggu, penyebab?
Berapa lama,k ualitas tidur (siang dan/malam) ?
Kebiasaan sebelum tidur?
6. Kognitif dan persepsi sensori
Sebelum sakit:
Bagaimana menghindari rasa sakit?
Apakah mengalami penurunan fugsi pancaindera, apa saja?
Apakah menggunakan alat bantu (kacamata)?
Saat sakit:
Bagaimana menghindari rasa sakit?
Apakah mengalami nyeri (PQRST)?
Apakah mengalami penurunan fugsi pancaindera, apa saja?
Apakah merasa pusing?
7. Persepsi dan konsep diri
Sebelum sakit:
Bagaimana klien menggambarkan dirinya?
Saat sakit:
Bagaimana pandangan pasien dengan dirinya terkait dengan penyakitnya?
Bagaimana harapan klien terkait dengan penyakitnya?
8. Peran dan hubungan dengan sesama
Sebelum sakit:
Bagaimana hubungan klien dengan sesama?
Saat sakit:
BagaimanA hubungan dengan orang lain (teman, keluarga, perawat, n dokter)?
Apakah peran/pekerjaan terganggu, siapa yang menggantikan?
9. Reproduksi dan seksualitas
Sebelum sakit:
Apakah ada gangguan hubungan seksual klien?
Saat sakit:
Apakah ada gangguan hubungan seksual klien?
10. Mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
Sebelum sakit:
Bagaimana menghadapi masalah?
Apakah klien stres dengan penyakitnya?
Bagaimana klien mengatasinya?
Siapa yang biasa membantu mengatasi/mencari solusi?
Saat sakit:
Bagaimana menghadapi masalah?
Apakah klien stres dengan penyakitnya?
Bagaimana klien mengatasinya?
Siapa yang biasa membantu mengatasi/mencari solusi?
11. Nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit:
Bagaimana kebiasaan dalam menjalankan ajaran Agama?
Saat sakit:
Apakah ada tindakan medis yang bertentangan kepercayaan?
Apakah penyakit yang dialami mengganggu dalam menjalankan ajaran Agama yang dianut?
Bagaimana persepsi terkait dengan penyakit yang dialami dilihat dari sudut pandang nilai dan kepercayaan?
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum:
Tidak tampak sakit: mandiri, tidak terpasang alat medis
Tampak sakit ringan: bedrest,terpasang infus
Tampak sakit sedang: bedrest, lemah, terpasang infus, alat medis
Tampak sakit berat: menggunakan oksigen, coma
2. Kesadaran:
Kuantitatif:
Mata :
Spontan(4)
Atas permintaan(3)
Rangsang nyeri(2)
Tidak bereaksi(1)
Verbal:
Orientasi baik(5)
Jawaban kacau(4)
Kata-kata sepatah(3)
Merintis/mengerang(2)
Tidak bersuara(1)
Motorik:
Menurut perintah(6)
Reaksi setempat(5)
Menghindar(4)
Fleksi abnormal(3)
Ekstensi nyeri(2)
Tidak bereaksi(1)
Kualitatif: compos mentis, apatis, somnolen, sopor, soporcoma, n coma?
3. Tanda vital:
T: hipertermi?
N: cepat, tidak teratur, frekuensi, irama,n volume?
RR: cepat, irama, jenis, n frekuensi,
TD:?
SPO
:?
4. Status gizi: TB, BB, BBN, n BBI?
5. Pemeriksaan sistemik
Head to toe:
Inspeksi?
Palpasi?
Perkusi ?
Auskultasi?
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium darah?
2. Serologi?
3. Uji turniguet?
4. Terapi yang didapat: nama oabat, dosis, waktu, rute, n indikasi?
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
Intervensi:
1) Monitor derajat dan kualitas nyeri(PQRST)?
R/mengetahui rasa nyeri yang dirasakan
2) Ajarkan teknik distraksi/relaksasi
R/mengurangi rasa nyeri
3) Beri posisi nyaman
R/untuk mengurangi rasa nyeri
4) Beri posisi semifowler
R/memenuhi kebutuhan oksigen
5) Kolaborasi/lanjutkan pemberian analgetik; nama, dosis, waktu, cara
R/mengurangi rasa nyeri
2. Hipertermi berhubungan dengan penyakit
Intervensi:
1) Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
2) Anjurkan untuk banyak minu ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
3) Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
4) Beri kompres hangat
R/vasodilatasi pembuluh darah
5) Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi antipiretik; nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat penyembuhan
6) Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi antibiotik; nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat penyembuhan
3. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan melalui rute normal (diare).
Intrvensi:
1) Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
2) Anjurkan untuk banyak minum ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
3) Hitung BC
R/mengetahui klebihan dan kekurang cairan
4) Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
5) Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi elektrolit; nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat penyembuhan
6) Kolaborasi/lanjutkan program therapi trasfusi
R/mempercepat pemulihan kesehatan klien
4. Nausea berhubungan dengan faaktor fisiologi (nyeri)
Intervensi:
1) Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
2) Monitor adanya mual
R/mengetahui keadaan klien
3) Ajarkan teknik napas dalam
R/mengurangi nyeri
4) Anjurkan makan sedikit dan sering
R/supaya tidak mual dan tidak muntah
5) Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
6) Beri posisi semifowler
R/memenuhi kebutuhan oksigen
7) Kolaborasi/lanjutkan pemberian obat antiemetik; nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat proses penyembuhan
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan, tidak familiar dengan sumber informasi
Intervensi:
1) Kontrak waktu dengan klien
R/menetapkan waktu untuk penkes
2) Berikan penkes
R/meningkatkan pengetahuan klien
3) Evaluasi pengetahuan klien
R/mengetahui keberhasilan penkes
4) Anjurkan kepada klien untuk melakukan apa yang telah disampaikan dalam penkes
R/mengingatkan kembali pada klien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar