Minggu, 29 Mei 2011

CA GASTER

A.            DEFINISI
Kanker lambung (gaster) adalah pertambahan jumlah sel gaster yang abnormal dalam kondisi ganas(adenokarsinoma).
Kanker lambung merupakan bentuk neoplasma lambung yang dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu seperti genetic,geografi,lingkungan.
B.            ETIOLOGI
Factor resiko:
1.      Helicobacter pylori
2.      Diet tinggi nitrat
3.      Merokok
4.      Atropi lambung
5.      Makanan yang diasap dan diasinkan
C.            MANIFESTASI KLINIK
Menurut Soeparman (1998 : 114) menyatakan gejala klinis yang ditemukan tidak khas, dapat dalam bentuk keluhan nyeri epigastrium atau bila didapatkan komplikasi seperti perdarahan sukar di bedakan dengan perdarahan yang bersumber dari ulkus peptik. Gejala lain yang akan didapatkan adalah dalam bentuk akut abdomen, perdarahan saluran cerna bagian bawah atau gejala obstruksi. Menurut Brunner and Suddart (2002 : 1078) gejala awal dari tumor dan kanker lambung sering tidak pasti karena kebanyakan tumor ini dimulai di kurvatura kecil, yang hanya sedikit menyebabkan gangguan fungsi lambung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gejala awal seperti nyeri yang hilang dengan antasida dapat menyerupai gejala pada pasien dengan ulkus benigna. Gejala penyakit progresif dapat meliputi tidak dapat makan, anoreksia, dispepsia, penurunan berat badan, nyeri abdomen, konstipasi, anemia dan mual serta muntah.
D.            PATOFISIOLOGI
Kanker dapat terjadi pada semua bagian lambung tetapi lebih sering ditemukan pada sepertiga distal. Kebanyakan kanker-kanker lambung adalah adeno karsinoma dan terjadi dalam bentuk-bentuk polypoid, ulseratif atau infiltratif. Bentuk ulseratif merupakan bentuk yang paling sering terjadi dan mungkin menampakkan gejala-gejala semacam ulkus peptikum, yang karenanya sering kali memperlambat diagnosis dan mendorong pasien untuk mengobati sendiri. Tumbuhnya kanker pada pintu masuk atau pintu keluar lambung dapat menimbulkan tanda-tanda obstruksi esofagus dan pilorus (nyeri ulu hati dan cepat kenyang). Pada umumnya bagaimanapun tanda-tanda awal dari kanker lambung tersebut tidaklah nampak. Kanker lambung dapat menyebar secara langsung melalui dinding lambung jaringan-jaringan yang berdekatan, ke pembuluh limfe, ke kelenjar limfe regional di lambung, ke organ-organ perut lain dan cenderung menyebar ke arah intraperitoneal. Prognosis tergantung pada dalamnya invasi dan tingkatan metastasis (Barbara C. Long, 1996 : 217).

E.            PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Hadi (1999 : 271) pemeriksaan tumor gaster meliputi :
1.      Pemeriksaan fisik : berat badan, anemia, adanya massa.
2.      Perdarahan tersembunyi dalam tinja (occult blood) : tes benzidin.
3.      Sitologi dengan gastrofiberskop.
4.      Rontgenologik : posisi (terlentang, tengkurap dan oblik, serta kompresi).
5.      Gastroskopi : pemotretan isi lambung.
6.      Gastrobiopsi : pengambilan jaringan secara visual pada lesi.
7.      Fosfor radio aktif dan CT scanning.
F.            KOMPLIKASI
Menurut Sudayo (2006 : 351) komplikasi dari tumor gaster adalah sebagai berikut
1.      Perforasi
2.      Hematemesis
3.      Obstruksi  pada  bagian bawah  lambung  dekat   pylorus
4.      Adhesi
5.      Penyebaran pada berbagai organ seperti hati, pankreas dan kolon.
G.            PENATALAKSANAAN
Menurut Brunner and Suddarth (2002 : 1081) tidak ada pengobatan yang berhasil menangani karsinoma lambung kecuali mengangkat tumornya. Bila tumor telah menyebar ke area lain yang dapat di eksisi secara bedah, penyembuhan tidak dapat dipengaruhi. Pada kebanyakan pasien ini paling efektif untuk mencegah gejala seperti obstruksi dapat diperoleh dengan reaksi tumor. Bila gastrektomi subtotal radikal dilakukan, puntung lambung di anastomosikan pada yeyenum, seperti pada gastrektomi untuk ulkus. Bila gastrektomi total dilakukan kontinuitas gastrointestinal di perbaiki dengan anastomosis pada organ vital lain seperti hepar, pembedahan dilakukan terutama untuk tujuan paliatif dan bukan radikal. Pembedahan paliatif dilakukan untuk menghilangkan gejala obstruksi dan disfagia. Untuk pasien yang menjalani pembedahan namun tidak menunjukkan perbaikan, pengobatan dengan kemoterapi dapat memberikan kontrol lanjut terhadap penyakit dan paliasi.

ASUHAN KEPERAWATAN CA GASTER
PENGKAJIAN FOKUS
A.      IDENTITAS KLIEN
Nama:
Tempet/tanggal lahir:
Usia:
Agama:
Suku:
Status perkawinan:
Pendidikan:
Bahasa yang digunakan:
Alamat:
Dx medik:
B.      IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama:
Alamat:
Hubungan dengan klien:
C.      RIWAYAT KEPERAWATAN MASA LALU
Penyakit yang pernah diderita:
Kebiasaan buruk:alcohol, makanan pedas:
Penyakit keturunan :
Alergi :
Operasi:
D.      RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG
Alasan masuk:
Tindakan/terapi yang sudah diterima:
Keluhan utama:
E.      PENGKAJIAN PERPOLA KESEHATAN
1.  Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit:
Bagaimana klien menjaga kesehatan?
Bagaimana cara menjaga kesehatan?
Saat  sakit:
Apakah klien tahu tentang penyakitnya?
Tanda dan gejala apa yang sering muncul jika terjadi rasa sakit?
Apa yang dilakukan jika rasa sakitnya timbul?
Apakah pasien tahu penyebab dari rasa sakitnya?
Tanda dan gejala apa yang sering muncul jika terjadi rasa sakit?
2.  Nutrisi metabolik
Sebelum sakit:
Makan/minu; frekuensi, jenis, waktu, volume, porsi?
Apakah ada mengkonsumsi obat-obatn seperti vitamin?
Saat sakit:
Apakah klien merasa mual/muntah/sulit menelan?
Apakah klien mengalami anoreksia?
Makan/minu; frekuensi, jenis, waktu, volume, porsi?
3.      Eliminasi
Sebelum sakit:
Apakah BAB/BAK teratur; frekuensi, warna, konsistensi, keluhan nyeri?
Apakah mengejan saat BAB/BAK sehingga berpengaruh pada pernapasan?
Saat sakit:
Apakah BAB/BAK teratur; frekuensi, waktu, warna, konsistensi, keluhan nyeri?
4.      Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit:
Apakah bisa melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari?
Apakah mengalami kelelahan saat aktifvitas?
Apakah mengalami sesak nafas saat beraktivitas?
Saat sakit:
Apakah memerlukan bantuan saat beraktivitas(penkes, sebagian, tatal)?
Apakah ada keluhan saat beraktivitas(sesak, batuk)?
5.  Tidur dan istirahat
sebelum sakit:
Apakah tidur klien terganggu?
Berapa lama, kualitas tidur(siang dan/malam ?
Kebiasaan sebelum tidur?
Saat sakit:
Apakah tidur klien terganggu, penyebab?
Berapa lama,kualitas tidur(siang dan/malam) ?
Kebiasaan sebelum tidur?
6.  Kognitif dan persepsi sensori
Sebelum sakit:
Bagaimana menghindari rasa sakit?
Apakah mengalami penurunan fugsi pancaindera, apa saja?
Apakah menggunakan alat bantu(kacamata)?
Saat sakit:
Bagaimana menghindari rasa sakit?
Apakah mengalami nyeri (PQRST)?
Apakah mengalami penurunan fugsi pancaindera, apa saja?
Apakah merasa pusing?
7.  Persepsi dan konsep diri
Sebelum sakit:
Bagaimana klien menggambarkan dirinya?
Saat sakit:
Bagaimana pandangan pasien dengan dirinya terkait dengan penyakitnya?
Bagaimana harapan klien terkait dengan penyakitnya?
8.  Peran dan hubungan dengan sesama
Sebelum sakit:
Bagaimana hubungan klien dengan sesama?
Saat sakit:
BagaimanA hubungan dengan orang lain (teman, keluarga, perawat, n dokter)?
Apakah peran/pekerjaan terganggu, siapa yang menggantikan?
9.  Reproduksi dan seksualitas
Sebelum sakit:
Apakah ada gangguan hubungan seksual klien?
Saat sakit:
Apakah ada gangguan hubungan seksual klien?
10.  Mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
Sebelum sakit:
Bagaimana menghadapi masalah?
Apakah klien stres dengan penyakitnya?
Bagaimana klien mengatasinya?
Siapa yang biasa membantu mengatasi/mencari solusi?
Saat sakit:
Bagaimana menghadapi masalah?
Apakah klien stres dengan penyakitnya?
Bagaimana klien mengatasinya?
Siapa yang biasa membantu mengatasi/mencari solusi?
11.  Nilai dan kepercayaan
Sebelum sakit:
Bagaimana kebiasaan dalam menjalankan ajaran Agama?
Saat sakit:
Apakah ada tindakan medis yang bertentangan kepercayaan?
Apakah penyakit yang dialami mengganggu dalam menjalankan ajaran Agama yang dianut?
Bagaimana persepsi terkait dengan penyakit yang dialami dilihat dari sudut pandang nilai dan kepercayaan?
F.      PEMERIKSAAN FISIK
1.      Keadaan umum
Tidak tampak sakit: mandiri, tidak terpasang alat medis
Tampak sakit ringan: bedrest, terpasang infus
Tampak sakit sedang: bedrest, lemah, terpasang infus, alat medis
Tampak sakit berat: menggunakan oksigen, coma
2.      Kesadaran:
Kuantitatif:
Mata :
Spontan(4)
Atas permintaan(3)
Rangsang nyeri(2)
Tidak bereaksi(1)
Verbal:
Orientasi baik(5)
Jawaban kacau(4)
Kata-kata sepatah(3)
Merintis/mengerang(2)
Tidak bersuara(1)
Motorik:
Menurut perintah(6)
Reaksi setempat(5)
Menghindar(4)
Fleksi abnormal(3)
Ekstensi nyeri(2)
Tidak bereaksi(1)
Kualitatif: compos mentis, apatis, somnolen, sopor, soporcoma, coma?
3.      Tanda vital
T:hipertermi?
N: cepat, tidak teratur, frekuensi, irama, volume?
RR: cepat, irama, jenis, frekuensi,
TD:?
SPO:?
4.      Status gizi: TB, BB, BBN, BBI?
5.      Pemeriksaan sistemik
Abdomen :
Inspeksi?
Palpasi?
Perkusi ?
Auskultasi?
G.      PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Laboratorium darah?
2.      Radiologi
3.      Bastrokopi
4.      Biapsi
5.      Endoskopi ultrasound
6.      Sitologi
H.      TERAPI
Terapi yang didapat: nama oabat, dosis, waktu, rute, indikasi?
I.      DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1.      Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis.
Intervensi:
1)      Monitor derajat dan kualitas nyeri(PQRST)?
R/mengetahui rasa nyeri yang dirasakan
2)      Ajarkan teknik distraksi/relaksasi
R/mengurangi rasa nyeri
3)      Beri posisi nyaman
R/untuk mengurangi rasa nyeri
4)      Beri posisi semifowler
R/memenuhi kebutuhan oksigen
5)      Kolaborasi/lanjutkan pemberian analgetik;nama,dosis,waktu,cara
R/mengurangi rasa nyeri
2.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi
I
ntervensi:
1)      Monitor berat badan
R/mengetahui perubahan berat badan klien
2)      Monitor adanya mual dan muntah
R/mengetahui keadaan klien
3)      Monitor tonus otot, rambut merah dan mudah patah
R/mengetahui status kesehatan klien
4)      Monitor intake makanan/minuman
R/mengetahui nutrisi yang dikonsumsi klien
5)      Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
6)      Anjurkan makan sedikit dan sering
R/supaya tidak mual dan tidak muntah
7)      Anjurkan klien untuk meningkatkan makanan yang mengandung zat besi, Vit B12 &  tinggi protein & Vit C
R/mempercepat pemulihan kondisi klien
8)      Kolaborasi/lanjutkan pemberian obat;nama,dosis,waktu,cara
R/mempercepat penyembuhan
3.      Hipertermi berhubungan dengan penyakit
Intervensi:
1)      Monitor TTV;TD,N,RR,T
R/mengetahui keadaan klien
2)      Anjurkan untuk banyak minu ± 2 L/hari
R/memenuhi kebutuhan cairan
3)      Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
4)      Beri kompres hangat
R/vasodilatasi pembuluh darah
5)      Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi antipiretik; nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat penyembuhan
6)      Kolaborasi/lanjutkan pemberian therapi antibiotik; nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat penyembuhan
4.      Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Inteervensi:
1)      Monitor TTV; TD, N, RR, T
R/mengetahui keadaan klien
2)      Monitor tingkat cemas klien
R/mengetahui kecemasan klien
3)      Dorong klien untuk mengungkapkan kecemasan
R/mengetahui maslah yang dialami klien
4)      Berikan suport sistem
R/mengurangi kecemasan klien
5)      Libatkan keluarga dalam memberika suport system pada klien
R/mengurangi kecemasan klien
6)      Klolaborasi/lanjutkan therapi obat penenang: nama, dosis, waktu, cara
R/mempercepat penyembuhan
5.      Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat, prosedur invasif, pertahanan sekunder tidak adekuat.
Intervensi:
1)      Monitor tanda-tanda peradangan
R/untuk melihat tanda-tanda peradangan
2)      Monitor pemeriksaan Lab darah
R/untuk melihat hasil lab darah
3)      Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/untuk menghindari inos
4)      Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
5)      Batasi pengunjung
R/untuk mencegah inos
6)      Rawat luka setiap hari dengan teknik steril
R/mencegah infeksi
7)      Beri nutrisi tinggi zat besi, vitamin C
R/untuk membantu proses penyembuhan luka
8)      Kolaborasi/lanjutkan pemberian obat antibiotik;nama,dosis,waktu,cara
R/mempercepat penyembuhan
6.      Defisit perawatan diri berhubungan dengan nyeri
Intervensi:
1)      Monitor TTV; TD, N, RR, T
R/mengetahui keadaan klien
2)      Bantu aktivitas secer bertahap
R/untuk memenuhi kebutuhan klien
3)      Batasi aktivitas
R/untuk mengurani nyeri
4)      Anjurkan untuk bedrest
R/mempercepat pemulihan kondisi
5)      Kolaborasi/lanjutkan pemberian obat; nama, dosis, waktu, cara

Tidak ada komentar: