Sabtu, 02 Juli 2011

PIJAT BAYI

A.      DEFINISI
Roesli (2001) menyatakan bahwa pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang di kenal sejak awal manusia diciptakan di dunia serta telah dipraktekkan sejak berabad-abad tahun silam secara turun temurun oleh dukun bayi. Bayi merupakan anak yang berumur 0-12 bulan.
Sentuhan dan pandangan mata antara orang tua dan bayi mampu mengalirkan kekuatan jalinan kasih sayang di antara keduanya yang merupakan dasar komunikasi untuk memupuk cinta kasih secara timbal balik, mengurangi kecemasan, meningkatkan kemampuan fisik serta rasa percaya diri (Sutcliffe, 2002).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pijat bayi merupakan kegiatan dengan memberikan sentuhan kasih sayang pada bayi dengan tujuan memberikan rasa nyaman pada bayi.
B.      MANFAAT
Menurut Roesli (2001), manfaat pijat bayi adalah :
1.      Meningkatkan daya tahan tubuh
2.      Memperbaiki peredaran darah dan pernapasan
3.      Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
4.      Meningkatkan kenaikan berat badan
5.      Mengurangi stress dan ketegangan
6.      Meningkatkan kesiagaan
7.      Membuat tidur lelap
8.      Mengurangi rasa sakit mengurangi kembung dan sakit perut
9.      Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
10.  Meningkatkan produksi air susu ibu
C.      WAKTU
Pijat bayi dapat dimulai segera setelah lahir, kapan saja sesuai keinginan orang tua (Roesli, 2001). Pemijatan dapat dilakukan pada bayi usia 0-12 bulan. Untuk bayi yang berusia di bawah 7 bulan, pemijatan dapat dilakukan setiap hari. Waktu pemijatannya sebaiknya dilakukan 2 kali sehari yaitu: Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru dan malam hari, sebelum tidur.
D.      PERSIAPAN
1.      Persiapan Sebelum Memijat antara lain:
a.       Tangan bersih dan hangat
b.       Hindari goresan pada kulit bayi akibat kuku dan perhiasan
c.       Ruang hangat dan tidak pengap
d.      Bayi sudah selesai makan atau bayi sedang tidak lapar
e.       Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimum 15 menit untuk melakukan seluruh tahapan pemijatan
f.        Duduklah dengan posisi nyaman dan tenang
g.       Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih.
h.       Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion
i.         Minta izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajak bicara
Gunakan minyak ketika memijat untuk menghindari luka akibat gesekan yang dapat terjadi karena kontak dengan kulit. Minyak yang cocok adalah minyak zaitun, minyak telon, atau baby oil. Jangan menggunakan minyak aromaterapi karena terlalu keras untuk kulit bayi (Williams, 2003).
2.      Hal-hal yang dilakukan selama pemijatan berlangsung :
a.       Pandang mata bayi selama pemijatan berlangsung
b.      Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk menciptakan suasana tenang selama pemijatan.
c.       Awali pemijatan dengan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkan tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
d.      Tanggaplah pada isyarat yang diberikan bayi. Bila bayi menangis cobalah untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan, karena mungkin bayi minta digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan ingin tidur.
e.       Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil/lotion.
f.        Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.
g.       Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby oli/lotion. Jika suatu saat bayi tampak merasa tidak nyaman segera hentikan pemijatan. Dalam memijat kita harus membangun toleransi dengan mulai beberapa gerakan, sedikit demi sedikit dengan durasi waktu yang bertahap dari 2-3 menit hingga 5-10 menit (Hogg, 2002)
3.      Tindakan yang tidak dianjurkan selama pemijatan:
a.       Jangan memijat bayi langsung setelah bayi selesai makan
b.      Jangan membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
c.       Jangan memijat pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
d.      Jangan memijat bayi pada saat bayi tak mau dipijat
e.       Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
E.      CARA
a.       Bayi umur 0-1 bulan
Gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut.
b.      Bayi umur 1-3 bulan
Gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat.
c.       Bayi umur 3 bulan – anak umur 3 tahun
Seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang makin meningkat. Total waktu pemijatan disarankan sekitar 15 menit.
Lumurkan sesering mungkin minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebelum dan selama pemijatan. Setelah itu, lakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan di sepanjang sisi muka bayi atau usaplah rambutnya. Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan bahwa waktu pemijatan akan segera dilakukan padanya.
Pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki bayi, sebab umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Permulaan seperti ini akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.
F.      URUTAN
1.      Muka
a.       Membasuh muka: Tutuplah wajah bayi dengan kedua telapak tangan anda dengan lembut sambil bicara pada bayi secara halus. Gerakkan kedua tangan anda ke samping pada kedua sisi wajah bayi seperti gerakan membasuh muka.
b.      Dahi (menyetrika dahi):Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan dahi. Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah dahi bayi ke arah samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi. Setelah itu gerakkan ke bawah ke daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di pelipis kemudian gerakkan ke arah dalam melalui daerah pipi di bawah mata.
c.       Alis (menyetrika alis): Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata. Lalu pijat bagian atas mata/alis mulai dari tengah ke samping seperti menyetrika alis.
d.       Hidung ( senyum pertama): Letakkan kedua ibu jari anda di antara kedua alis. Tekankanlah ibu jari anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi kemudian gerakkan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
e.        Rahang atas (senyum kedua): Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan rahang atas atau di atas mulut di bawah sekat hidung. Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
f.        Dagu/rahang bawah ( senyum ketiga): Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu. Tekankan dua ibu jari pada dagu, lalu gerakkan dari tengah ke samping kemudian ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
g.       Belakang telinga: Dengan tekanan lembut gerakkan jari-jari kedua tangan anda dari belakang telinga kanan dan kiri ke tengah dagu. Atau dengan tekanan lembut gerakkan kedua tangan anda dari belakang telinga membentuk lingkaran-lingkaran kecil ke seluruh kepala.
2.      Dada
a.       Jantung besar: Buatlah gerakan yang membentuk gambar jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua tangan anda di ulu hati. Setelah itu buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah ke ulu hati seolah membuat gambar jantung.
b.      Kupu-kupu: Gerakan dilanjutkan dengan membuat gambar kupu-kupu. Dimulai dengan tangan kanan yang memijat menyilang dari ulu hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati, kemudian dengan tangan kiri ke bahu kiri, dan kembali ke ulu hati.
c.       Jantung kecil: Buatlah gerakan seperti gambar jantung kecil di sekitar puting susu.
d.      Burung Kecil: Buatlah gerakan seolah membuat gambar jantung besar hingga ke tepi selangka. Kemudian dengan jari-jari tangan yang diregangkan buatlah gerakan seolah membuat gambar sayap burung kecil, dimulai dari samping dada ke atas.
3.      Perut: Untuk pemijatan di bagian perut hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
a.       Mengayuh pedal sepeda: Lakukan gerakan pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.
b.      Menekan perut: Tekuk kedua lutut kaki bersamaan dengan lembut ke permukaan perut bayi. Dapat juga secara bergantian, dimulai dengan lutut kanan dan dilanjutkan dengan lutut kiri.
c.       Bulan-matahari: Buat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kanan mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seperti bentuk bulan), diikuti oleh tangan kiri yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk matahari).
d.      Jam: Cara lain adalah dengan membayangkan ada gambar jam pada perut bayi. Perut bayi bagian paling atas dianggap jam 12, bagian bawah perut dianggap jam 6, lalu buat gerakan berikut : Buat lingkaran searah jarum jam dengan tangan kanan anda dibantu tangan kiri dimulai pada jam 8 (di daerah usus buntu)
e.       Gerakan I Love You
1)      ”I” : Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan seolah membentuk huruf ”I”.
2)      ”LOVE” : Bentuklah huruf ”L” terbalik, dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut ke kiri atas kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
3)      ”YOU” : Bentuklah huruf ”U” terbalik, dimulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
f.        Gelembung: Letakkan ujung-ujung jari pada perut bayi di bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kanan ke kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung udara. Dengan kedua telapak tangan buatlah gerakan dari tengah dada ke samping luar seolah sedang meratakan kertas pada buku tua.
4.      Tangan
a.       Perahan cara India: Perahan cara India bermanfaat untuk relaksasi otot dan arahnya menjauhi tubuh. Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai dari pundak, seperti memegang pemukul softball. Gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi. Atau dengan kedua tangan lakukan gerakan memeras, memijat, dan memutar secara lembut pada lengan bayi mulai dari pundak ke pergelangan tangan.
b.      Perahan cara Swedia: Pijatan dimulai dari pergelangan tangan ke arah badan untuk mengalirkan darah ke jantung dan ke paru-paru. Gerakkan tangan kanan dan kiri secara bergantian, mulai dari pergelangan ke arah pundak. Atau dengan kedua tangan lakukan gerakan memeras, memutar, dan memijat secara lembut pada lengan bayi mulai dari pergelangan tangan ke pundak.
c.       Telapak tangan: Dengan kedua ibu jari, pijatlah telapak tangan seolah membuat lingkaran-lingkaran kecil dari pergelangan tangan ke arah jari-jemari. Sedangkan keempat jari lainnya memijat punggung tangan.
d.      Jari: Pijat jari bayi satu per satu menuju ujung jari dengan gerakan memutar. Akhiri gerakan ini dengan tarikan pada tiap ujung jari.
e.       Gerakan menggulung: Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju pergelangan tangan/jari-jari.
f.        Gerakan akhir: Sama seperti gerakan akhir yang dilakukan pada pemijatan kaki.
5.      Kaki
a.       Perahan cara India: Pegang kaki bayi pada pangkal paha seperti memegang pemukul softball, kemudian gerakkan tangan ke pergelangan kaki secara bergantian seperti memerah susu. Atau dengan arah yang sama, gunakan kedua tangan secara bersamaan, mulai dari pangkal paha dengan gerakan memeras, memijat, dan memutar kedua kaki bayi secara lembut.
b.      Perahan cara Swedia: Peganglah kaki bayi pada pergelangan kaki, gerakkan tangan secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha. Atau gunakan kedua tangan secara bersamaan ke arah yang sama dimulai dari pergelangan kaki, dengan gerakan memeras, memijat, dan memutar lembut kaki bayi.
c.       Telapak kaki: Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju ke jari. Atau buatlah lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan pada seluruh telapak kaki dimulai dari tumit.
d.      Jari: Pijatlah jari-jari kaki satu per satu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari.
e.       Punggung kaki: Dengan kedua ibu jari, buatlah lingkaran di sekitar kedua mata kaki sebelah dalam dan luar. Kemudian urutlah seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian dari pergelangan kaki ke arah jari. Atau buatlah gerakan yang membentuk lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara bersamaan, dari daerah mata kaki ke jari kaki.
f.         Gerakan menggulung: Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda, kemudian gerakkan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.
g.       Gerakan akhir: Rapatkan kedua kaki bayi, lalu letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pangkal paha, kemudian usap dengan halus kedua kaki bayi dari atas ke bawah.
6.      Punggung
a.       Gerakan maju mundur (kuda goyang):Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan anda. Pijatlah dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, dari bawah leher sampai ke pantat bayi.
b.      Gerakan menyetrika: Lakukan usapan dengan telapak tangan kanan anda, menyerupai gerakan menyetrika dimulai dari pundak ke bawah sampai ke pantat.
c.       Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki: Ulangi  gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki dan gerakan dilanjutkan samapai ke tumit kaki bayi.
d.      Gerakan  melingkar: Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah gerakan-gerakan melingkar keci-kecil mulai dari batas tengkuk turun kebawah disebelah kanan dan kiri tulng punggung sampai ke pantat.
e.       Gerakan menggaruk: Tekanan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi. Buat gerakan mengaruk ke bawah memanjang sampai ke pantat bayi.
7.      Gerakan relaksasi: Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus, dan melambung-lambungkan secara lembut adalah contoh gerakan relaksasi.
8.      Gerakan peregangan lembut: Gerakan-gerakan sederhana yang meregangkan tangan dan kaki bayi, memijat perut, dan pingul, serta meluruskan tulang belakang bayi. Peregangan lembut itu dilakukan pada akhir pemijatan atau di antara pijatan. Setiap gerakan dapat dilakukan sebanyak 4-5 kali. Berikut ini bentuk gerakan-gerakan peregangan
a.       Tangan disilangkan: Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya didada.
Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping. Ulangi gerakan ini 4-5 kali.
b.      Membentuk diagonal tangan-kaki: Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis digonal. Lalu kembalikan ke posisi semula.
Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan di atas tubuh bayi, sehingga membentuk garis diagonal. Lalu kembalikan ke posisi semula.
c.       Menyilangkan kaki: Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi lalu silangkan ke atas. Buatlah selingan sehingga mata kaki kanan luar bertemu dengan mata kaki kiri dalam. Lalu kembalikan ke posisi semula.
Pegang kedua pergelangan kaki bayi ke atas sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki luar.
d.      Menekuk kaki: Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu ditekuk kaki perlahan lalu menuju ke arah perut.
e.       Menekuk kaki bergantian: Gerakan sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan menggunakan kaki secara bergantian.


DAFTAR PUSTAKA
Pudjiadi. 2001. Bayiku Sayang, Jakarta: FKUI
Roesli. 2001. Pedoman Pijat Bayi, Jakarta: Trubus Agriwidya
Williams. 2003. Babycare-Pedoman Merawat Bayi, Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar: