Minggu, 16 Oktober 2011

CARA MENGINTERPRETASIKAN EKG STRIP

1.Tentukan iramanya teratur atau tidak, dengan cara melihat jarak antara QRS satu dengan QRS yang lain jaraknya sama atau tidak.
2.Tentukan frekuesi jantung ( Heart rate)

Menghitung frekuensi jantung (HR) melalui gambaran EKG dapat dilakukan dengan 3 cara :

a.300/Jumlah kotak besar antara R – R’
b.1500/Jumlah kotak kecil antara R – R’
c.Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik tsb kemudian dikalikan dengan 10 atau ambil dalam 12 detik dan kalikan dengan 5.
3.Tentukan gelombang P normal atau tidak, juga lihat apakah setiap gelombang P selalu diikuti gelombang QRS ? ( P : QRS ) ?
4.Tentukan interval PR normal atau tidak ?
5.Tentukan gelombang QRS normal atau tidak ?
Irama EKG yang normal impuls (sumber listrik) nya berasal dari Nodus SA, maka iramanya disebut dengan irama Sinus (Sinus Rhythm ).

Kriteria Irama Sinus normal adalah :
- Irama : Teratur
- Frekuensi jantung ( HR) : 60 – 100 kali/menit
- Gelombang P: Normal, setiap gelombang P selalu diikuti gel QRS, T
- Interval PR: Normal (0,12 - 0,20 detik)
- Gelombang QRS: Normal ( 0,06 - 0,12) detik

Irama yang tidak mempunyai kriteria tersebut di atas disebut ARITMIA atau DISRITMIA.

Aritmia terdiri dari aritmia yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan impuls atau aritmia dapat terjadi juga dikarenakan oleh gangguan penghantaran impuls.

Beberapa contoh gambaran aritmia yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan impuls.

TAKHIKARDI SINUS (ST)
Kriteria :
- Irama: Teratur
- Frekuensi: > 100 – 150 X/menit
- Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS, T
- Interval PR: Normal
- Gelombang QRS: Normal

BRADIKARDI SINUS ( SB )
Kriteria :
- Irama: Teratur
- Frekuensi ( HR : < 60 X/menit - Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS - Interval PR: Normal - Gelombang QRS: Normal ARITMIA SINUS Kriteria: - Irama: Tidak teratur - Frekuensi ( HR : Biasanya antara 60 – 100 kali/menit - Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS,T - Interval PR: Normal - Gelombang QRS: Normal SINUS ARREST Kriteri: - Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P,QRS dan T - Irama: Teratur, kecuali pada yang hilang - Frekuensi ( HR : Biasanya < 60 kali/menit - Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS - Interval PR: Normal - Gelombang QRS: Normal Hilangnya gel P,QRS, T tidak menyebabkan kelipatan jarak antara R – R’ EKSTRASISTOL ATRIAL ( AES/PAB/PAC ) Kriteria: Ekstrasistol selalu mengikuti irama dasar - Irama: Tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini - Frekuensi (HR : Tergantung irama dasarnya - Gelombang P: Bentuknya berbeda dari gel P irama dasar - Interval PR: Biasanya normal, bisa juga memendek - Gelombang QRS: Normal TAKHIKARDI SUPRAVENTRIKEL ( SVT ) Kriteria: - Irama: Teratur - Frekuensi ( HR): 150 – 250 kali/menit - Gelombang P: Sukar karena bersatu dengan gel T. Kadang gelombang P terlihatkecil - Interval PR: Tidak dapat dihitung atau memendek - Gelombang QRS : Normal FLUTTER ATRIAL ( AFL ) Kriteria : - Irama : Biasanya teratur bisa juga tidak - Frekuensi ( HR ): Bervariasi - Gelombang P: Bentuknya seperti gigi gergaji, dimana gelombang P timbulnya teratur dan dapat dihitung, P:QRS = 2:1, 3:1 atau 4 :1 - Interval PR: Tidak dapat dihitung - Gelombang QRS : Normal FIBRILASI ATRIAL ( AF ) Kriteria : - Irama: Tidak teratur - Frekuensi ( HR ): Bervariasi - Gelombang P: Tidak dapat diidentifikasikan - Interval PR: Tidak dapat dihitung - Gelombang QRS : Normal IRAMA JUNCTIONAL ( JR ) Kriteria : - Irama: Teratur - Frekuensi ( HR ): 40 – 60 X/menit - Gelombang P: Terbalik didepan di belakang atau menghilang - Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tidak ada - Gelombang QRS : Normal EKSTRASISTOL JUNCTIONAL ( JES ) Kriteria : - Irama : Tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul lebih dini - Frekuensi ( HR ): Tergantung irama dasarnya - Gelombang P: Tidak normal, sesuai dengan letak asal impuls - Interval PR: Memendek atau tidak ada - Gelombang QRS : Normal TAKHIKARDI JUNCTIONAL ( JT ) Kriteria : - Irama : Teratur - Frekuensi ( HR ): > 100 X/menit
- Gelombang P: Terbalik di depan, belakang atau menghilang
- Interval PR: > 0,12 detik atau tidak ada
- Gelombang QRS : Normal

IRAMA IDIOVENTRIKULER ( IVR )
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): 20 – 40 X/menit
- Gelombang P: Tidak terlihat
- Interval PR: Tidak ada
- Gelombang QRS : > 0,12 detik
EKSTRASISTOL VENTRIKEL
( VES/PVB/PVC )
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur, karena ada gelombang yang timbul dini
- Frekuensi ( HR ): Tergantung irama dasarnya
- Gelombang P: Tidak ada,
- Interval PR: Tidak ada
- Gelombang QRS : > 0,12 detik

Lima ( 5 ) bentuk Ekstrasistol Ventrikel yang berbahaya :
1.Ekstrasistol Ventrikel > 6 kali/menit
2.Ekstrasistol Ventrikel bigemini
3.Ekstrasistol Ventrikel Multifocal
4.Ekstrasistol Ventrikel Consecutif
5.Ekstrasistol Ventrikel R on T

TAKHIKARDI VENTRIKEL ( VT )
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): > 100 X/menit
- Gelombang P : Tidak terlihat
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS: > 0,12 detik

FIBRILASI VENTRIKEL ( VF )
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi ( HR ): Tidak dapat dihitung
- Gelombang P : Tidak ada
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : Tidak dapat dihitung, bergelombang & tidak teratur
2 macam VF
1. Fibrilasi Ventrikel kasar (Coarse)
2. Fibrilasi Ventrikel halus (Fine)

Beberapa contoh gambaran aritmia yang disebabkan oleh terganggunya penghantaran impuls.

BLOK SINOATRIAL ( SA BLOK )
Kriteria :
- Terdapat episode hilangnya satu atau lebih gelombang P, QRS,T
- Irama : Teratur, kecuali pada yang hilang
- Frekuensi : Biasanya < 60 X/menit - Gelombang P: Normal, Setiap gel P selalu diikuti gel QRS - Interval PR: Normal - Gelombang QRS : Normal BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 1 Kriteria : - Irama : Teratur - Frekuensi ( HR ): Biasanya antara 60– 100 kali/ menit - Gelombang P : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS - Interval PR : Memanjang > 0,20 detik
- Gelombang QRS: Normal

TIPE MOBITZ 1 (WENCHEBACH)
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi: 60 – 100 kali/ menit atau < 60 - Gelombang P : Normal, tetapi ada satu gel P yang tidak diikuti gel QRS dalam satu siklus - Interval PR: Makin lama makin panjang sampai ada gel P yang tidak diikuti gel QRS, kemudian siklus berulang - Gelombang QRS : Normal BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 2 TIPE MOBITZ 2 Kriteria : - Irama : Tidak teratur - Frekuensi ( HR ): Biasanya < 60 kali/menit - Gelombang P : Normal, ada satu atau lebih gel P yang tidak diikuti gel QRS - Interval PR: Normal/ memanjang secara konstan kemudian ada blok - Gelombang QRS : Normal BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 3 ( TAVB ) Kriteria: - Irama : Teratur - Frekuensi ( HR ): < 60 X/menit - Gelombang P: Normal, akan tetapi gel P & gel QRS berdiri sendiri, sehingga gel P kadang – kadang diikuti, kadang tidak - Interval PR: Berubah ubah/tidak ada - Gelombang QRS : Normal/ > 0,12 detik

Tidak ada komentar: