Minggu, 16 Oktober 2011

DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI

Defibrilasi dan kardioversi dilakukan dengan menggunakan defibrilator
Defibrilator adalah alat yang dapat digunakan untuk :
1.Pemantauan gambaran irama jantung.
2.Defibrilasi
3.Kardioversi
4.Pacu jantung transkutan (TCP)
Pemantauan gambaran irama jantung

Untuk memantau gambaran irama jantung dapat menggunakan paddle atau menggunakan elektroda. Syarat pemantauan, dinding dada harus terbuka/letak elektroda tidak mengganggu tempat untuk meletak paddle jika terapi listrik diperlukan dan gelombang-gelombang EKG harus jelas sehingga mudah dibedakan antara gelombang P, QRS, dan T. Umumnya lead II memberikan gambaran irama jantung yang lebih jelas.
Defibrilasi
Adalah suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik secara asinkron. Tindakan ini dilakukan pada pasien dengan fibrilasi ventrikel atau takikardi ventrikel tanpa nadi. Energi yang diperlukan 200, 200-300, 360 Joule (150, 150, 150 Joule defibrilator bifasik). Peralatan yang diperlukan untuk tindakan defibrilasi meliputi defibrilator, jeli atau electrode pads dan troli emergensi.
Prosedur defibrilasi :
1.Hidupkan defibrilasi
2.Pilih energi yang diperlukan
3.Pilih paddles (atau lead I, II, III) melalui tombol lead select
4.Oleskan jeli pada paddle
5.Letakan paddle pada apeks dan sternum sesuai petunjuk pada paddle
6.Nilai kembali irama pada monitor apakah masih VF/VT tanpa nadi
7.Tekan tombol pengisi energi (charge) pada paddle apeks atau pada unit defibrilator.
8.Setelah energi yang diharapkan tercapai, berikan aba-aba dengan suara yang jelas agar tidak ada orang lain yang masih menyentuh pasien, tempat tidur maupun peralatan lain.
9.Beri tekanan kurang lebih 10-12 kg pada kedua paddle
10.Nilai kembali irama pada monitor, apabila tetap VF/VT tanpa nadi tekan tombol discharge pada kedua padlle
11.Nilai kembali irama pada monitor apabila masih VF/VT tanpa nadi isi kembali defibrilator. Apabila gambaran EKG pada monitor meragukan periksa nadi dan sensor/elektroda EKG
12.Apabila gambaran masihg tetap VF/VT tanpa nadi ulangi tahapan diatas dengan energi 200 – 300 Joule dan kemudian 360 Joule jika gambaran EKG tidak berubah
13.Apabila setelah tindakan defibrilasi terakhir (360 Joule) irama masih VF/VT tanpa nadi lakukan tahapan ACLS berikutnya
Kardioversi
Adalah suatu tindakan pengobatan menggunakan aliran listrik secara sinkron.
Tindakan ini dilakukan pada pasien dengan Takikardi supraventrikel, takikardi ventrikel nadi teraba. Energi yang diperlukan 100,200.300 dan 360 Joule. (beberapa penelitian melakukan kardioversi berhasil dengan energi awal 50 Joule pada SVT dan Flutter atrial). Peralatan yang diperlukan untuk tindakan kardioversi meliputi defibrilator yang mempunyai modul sinkron, jeli, elektroda EKG, obat-obat sedasi/analgesi serta troli emergensi.
Prosedur Kardioversi
Prosedur tindakan kardioversi sama dengan prosedur tindakan defibrilasi, hanya yang membedakannya dalam hal :
1.Siapkan alat-alat resusitasi
2.Bila pasien masih sadar berikan sedasi dengan atau tanpa analgesi
3.Pilih modul sinkron
4.Pilih energi awal 50 joule untuk takikardi supraventrikel atau 100 joule untuk takikardi ventrikel dan meningkat sesuai dengan respon pasien sampai maksimal 360 joule.
5.Paddle tidak boleh segera diangkat setelah melepaskan muatan agar modul sinkronisasi tidak terganggu
Pacu jantung transkutan (TCP)
Pacu jantung transkutan biasa disebut juga dengan External Pacing/Non Invasive Pacing/Transchest Pacing/External Transthoracal Pacing.
Alat ini bersifat sementara sampai Pacu jantung transvenous tersedia atau penyebab bradikardi teratasi. Indikasi pemasangan alat ini untuk pasien dengan badikardi yang tidak respon dengan obat-obatan atau dapat dicoba pasien asistol. Peralatan yang diperlukan untuk tindakan ini yaitu defibrilator yang mempunyai modul untuk pacu jantung transkutan, adhesive pads, obat sedasi/analgesi.
Prosedur
1.Elektroda atau adhesive pads ditempel pada dinding dada pada posisi standar atau postero anterior.
2.Tentukan modul pacu jantung yang akan dipakai : demand atau fixed rate
3.Tentukan rate atau frekuensi yang dibutuhkan
4.Tentukan output yang diperlukan (30-200 mV)
5.Berikan analgesi/sedasi
6.Tekan tombol start
Defibrilasi dengan menggunakan AED ( Automatic External Defibrilator )
AED adalah defibrilator yang menggunakan sistem komputer yang dapat menganalisa irama jantung, mengisis tingkat energi defibrilasi yang sesuai dan dapat memberikan petunjuk pada penolong dengan menggunakan perintah perintah secara lisan untuk mengarahkan tindakan. AED dapat memberikan petunjuk visual yang baik untuk peletakan elektroda, elektroda itu sendiri diberi kode dengan warna warna dan gambar ilustrasi cara pemasangannya. Petunjuk visual yang timbul berupa cahaya lampu merah, kuning atau berkedip, lisan (suara yang dikeluarkan AED), dan instruksi tertulis dari AED untuk menganalisa irama dan kemudian memberikan energi kepada pasien. Jika defibrilasi tidak berhasil, lanjutkan survei ABCD sekunder (algoritme VF/VT tanpa nadi) jika alat, obat-obatan dan tenaga tersedia.

Tidak ada komentar: