A.Pengertian perotein plasma dalam tubuh:
Sistem imun adalah semua mekanisme yang dipergunakan tubuh untuk mempertahankan kestabilan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan berbagai bahan yang terdapat dalam lingkungan hidup.
Sistem imun tubuh terdiri dari sistem imun alamiah (natural, innate) atau dikenal sebagai sistem imun non spesifik, yaitu sel-sel di dalam tubuh yang berfungsi untuk mempertahankan sistem imun tubuh dalam menghadapi berbagai benda asing/mikroorganisme, misalnya sel fagosit, natural killer, dan sistem imun adaptif (acquired/didapat) atau disebut juga sistem imun spesifik yang hanya dapat merusak benda asing/mikroorganisme yang telah dikenal sebelumnya, misalnya limfosit T dan B. Paling sedikit ada 2 keadaan yang terjadi pada lansia yang sering disebabkan oleh menurunnya sistem imun. Komplikasi berupa seringnya terjadi infeksi yang merupakan penyebab utama kematian dan banyaknya terjadi penyakit keganasan (kanker) adalah contoh akibat kemunduran fungsi sistem imun. Upaya pencegahan agar sistem imun ini tidak mengalami penurunan yang telah banyak diteliti adalah berkaitan dengan vaksinasi (imunisasi) dan nutrisi (gizi). Vaksinasi yang sering dilakukan pada lansia berupa vaksinasi terhadap kuman influenza (setiap tahun) dan pneumokok (setiap 5 tahun), karena kedua kuman ini sering menyebabkan infeksi saluran nafas dan menyebabkan angka kematian yang tinggi.
B.Pembentukam immunoglobulin pada lansia:
Kelenjar timus, merupakan suatu organ tubuh yang amat berpengaruh pada pembelahan maupun proses pematangan sel-sel limfosit T, yaitu sel-sel yang berperanan pada sistem pertahanan tubuh, telah berkurang fungsinya pada lansia. Pada usia 60 tahun, besar kelenjar timus kurang dari 5 % dari timus bayi baru lahir. Pada lansia sering didapati sel limfosit T yang tidak matang di dalam aliran darah, yang membuktikan adanya penurunan fungsi kelenjar timus, sehingga fungsi sistem imun tubuh akan berkurang. Kalsium yang sangat diperlukan untuk proses aktivasi sel T pada lansia juga berkurang, yang akan menghambat proses pembentukan interleukin tadi dan menyebabkan berkurangnya produksi interleukin. (berkurangnya pengeluaran lendir pada saluran napas, kurangnya kemampuan butir-butir darah putih (lekosit) untuk bereaksi dan juga kurangnya pembentukan suatu zat ). Berbeda dengan sel limfosit T, maka sel limfosit B yang diproduksi oleh sumsum tulang jumlahnya tak berubah pada lansia, akan tetapi terjadi perlambatan di dalam proses pematangannya.
C.Macam-macam dan fungsi imunoglubulin :
1.Ig G merupakan antibody yang paling banyak, terdapat terutama dalam serum, serta cecain dalam tubuh. Ig G adalah benteng pertahanan penting terhadapa bakteri, virus atau kulat yang telah memasuki badan.Ig G merupakan satu-satunya immunoglobulin yang boleh melintasi plasma.
2.Ig M adalah immunoglobulin bersazi paling besar dan tediri dari lima unit yang digabungkan, Ig M juga kelas antibody yang dihasilkan paling awal dalam gerak balas primer dan dia juga merupakan pengaktif system pengaktif yang efisien.sistem pelengkap terdiri dari satu set protein plasma yang apabila diaktifkan daalm urutan yang betul membentuk laluan (lobang) pada membrane sel sasaran dan membawa pada kematian sel.
3.Ig A merupakan benteng terhadap organisme pathogen dalam usus, saluran pernafasan dan saluran urogenital. Sel penghasil antibody yang terdapat dikawasan-kawasa ini menghasilkan molekul igA dimmer, yang diangkut melintasi selaput eptelium dan dirembeskan pada permukaan mukosa.
4.Ig E boleh mencetuskan tindak balas alergi cepat seperti asma (lelah). Antibody ini bergabung dengan permukaan sel-sel mast yang terdapat berhampiran saluran darah. Sel-sel ini mengandungi granu-granul yang terdiri dari histamine dan bahantara gerandangan lain dan bahan-bahan ini dibebaskan dengan cepat apabila partikel-partikel seperti debungan atau bulu hewan berganbung dengan molekul Ig E yang bergabung pada permukaan sel mast.
5.Ig D beroperasi bersama Ig M sebagai reseptor untuk antigen pada permukaan sel B. Sangat sedikit Ig D dirembeskan.
Senin, 10 Oktober 2011
IMUNOGLOBIN PADA LANSIA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar