Senin, 10 Oktober 2011

KERJA SYSTEM IMUN

Sistem imun tubuh terdiri dari sistem imun alamiah (natural, innate) atau dikenal sebagai sistem imun non spesifik, yaitu sel-sel di dalam tubuh yang berfungsi untuk mempertahankan sistem imun tubuh dalam menghadapi berbagai benda asing/mikroorganisme, misalnya: sel fagosit, natural killer, fisik/ mekanik, biokimia, humoral. Sistem imun spesifik yang hanya dapat merusak benda asing/mikroorganisme yang telah dikenal sebelumnya, misalnya: limfosit T dan limfosit B. Paling sedikit ada 2 keadaan yang terjadi pada lansia yang sering disebabkan oleh menurunnya sistem imun. Komplikasi berupa seringnya terjadi infeksi yang merupakan penyebab utama kematian dan banyaknya terjadi penyakit keganasan (kanker) adalah contoh akibat kemunduran fungsi sistem imun.

Upaya pencegahan agar sistem imun ini tidak mengalami penurunan yang telah banyak diteliti adalah berkaitan dengan vaksinasi (imunisasi) dan nutrisi (gizi). Vaksinasi yang sering dilakukan pada lansia berupa vaksinasi terhadap kuman influenza (setiap tahun) dan pneumokok (setiap 5 tahun), karena kedua kuman ini sering menyebabkan infeksi saluran nafas dan menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Adapun maksud pemberian vaksinasi ini yaitu untuk meningkatkan kembali sistem pertehanan tubuh yang telah mulai menurun akibat bertambahnya usia, sehingga dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian karena penyakit infeksi. Zat-zat gizi yang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah vitamin A,C,E, sedangkan mineral berupa selenium, zat besi dan seng.
Pada akhir-akhir ini telah banyak berkembang mengenai peran imunomodulator, yaitu zat-zat atau obat-obat yang memperbaiki sistem imun dengan cara merangsang sistem imun pada orang yang sistem imunnya berkurang dan sebaliknya, menekan atau menormalkan sistem imun pada orang yang respons imunnya berlebihan.
1.Imunomodulator adalah zat-zat/ obat-obat yang dapat menormalkan ketidakseimbangan sistem imun, menurut cara kerjanya dapat digolongkan atas imunorestorasi, imunostimulasi dan imunosupresi.
2.Imunorestorasi merupakan suatu upaya memperbaiki sistem imun yang terganggu dengan cara memberikan komponen sistem imun, misalnya memberikan immunoglobulin, plasma darah, pencangkokan sumsum tulang dan lain-lain.
3.Imunostimulasi merupakan suatu upaya memperbaiki sistem imun yang terganggu dengan cara merangsang sistem imun, misalnya dengan pemberian ekstrak hormon dari kelenjar timus, limfokin, interferon, levamisol, methisoprinol, muramil dipeptida dan lain-lain.
4.Imunosupresi merupakan upaya untuk menekan respons imun, misalnya pemberian steroid. Hal ini sering diterapkan pada orang-orang yang mengalami pencangkokan organ tubuh yang berasal dari orang lain untuk mengatasi reaksi penolakan dari tubuh.

Tidak ada komentar: