Senin, 05 Desember 2011

HIPOTIROID AKIBAT AMIODARONE

Hipotiroid merupakan sekuele terapi amiodarone yang sering dengan insiden dilaporkan dari 13% pada negara tinggi iodium hingga 6% pada negara asupan iodium rendah atau sedang. Munculannya tidak berhubungan dengan dosis obat harian atau kumulatif. Risiko terjadinya hipotiroid meningkat pada usia lanjut dan perempuan, khususnya pada tiroiditis autoimun.
Perempuan dengan autoantibodi mikrosomal, tiroglobulin, atau keduanya menunjukkan risiko 10 kali lebih tinggi terjadinya hipotiroid. Kemungkinan mekanisme hipotiroid mencakup kegagalan keluar dari efek Wolff-Chaikoff dan eksaserbasi penyakit tiroid autoimun yang telah ada oleh iodium. Kadar TSH di atas 10 sampai 15 mU per liter pada pasien pengguna amiodarone biasanya menunjukkan hipotiroid. Diagnosis ditegakkan dengan T4 atau T4 bebas yang rendah. Pemeriksaan T3 atau T3 bebas memberikan sedikit informasi karena bisa rendah pada pasien eutiroid pengguna amiodarone. Bila diagnosis hipotiroid telah ditegakkan, obat dapat dilanjutkan dengan aman dan bila perlu terapi pengganti tiroksin ditambahkan dengan peningkatan dosis tiap 4 sampai 6 minggu sampai kadar TSH kembali normal dan keluhan hilang. Bila amiodarone dihentikan pulihnya fungsi tiroid dipengaruhi oleh adanya antibodi tiroid. Kenyataannya, tidak adanya antibodi tersebut berhubungan dengan pemulihan yang cepat sebagian besar dalam beberapa bulan, sementara pasien dengan antibodi tiroid biasanya fungsi tiroid tidak pulih normal.

Tidak ada komentar: