Senin, 05 Desember 2011

PENATALAKSANAAN FIBRILASI ATRIAL

Digitalis dapat memperlambat laju ventrikel, tetapi dibutuhkan dosis yang lebih tinggi dari biasa. Resistensi relatif terhadap digitalis disebabkan bertambahnya klirens renal dan peningkatan jumlah Na+K+ATPase pada otot jantung, yang berakibat penurunan sensitivitas otot jantung terhadap digitalis. Karena itu toksisitas bisa timbul pada dosis yang baru memberikan sedikit efek terapetik.
Penyekat beta, khususnya propranolol karena sifatnya yang nonselektif, bermanfaat untuk mengendalikan laju jantung dan juga mengurangi gejala-gejala tirotoksikosis yang lain. Kombinasi penyekat beta dengan digitalis bekerja secara sinergistik menurunkan laju ventrikel pada fibrilasi atrial. Golongan obat ini tidak boleh diberikan pada penderita asma. Pada keadaan gagal jantung, bila dinilai gagal jantung lebih disebabkan karena masalah irama jantung, penyekat beta dapat digunakan dengan hati-hati. Bila gagal jantung berat, dengan gambaran bendungan yang luas, dan diduga ada dasar penyakit jantung (iskemik, hipertensi, atau katup), sebaiknya penyekat beta jangan diberikan.
Dosis penyekat beta yang lebih besar dari biasa kemungkinan dibutuhkan karena adanya percepatan metabolisme hepatik. Dosis propranolol yang dibutuhkan biasanya 80-240 mg per hari dalam dosis terbagi. Sebagai alternatif terhadap propranolol, atenolol juga dapat dipergunakan, terutama pada keadaan predominan gejala kardiak.
Antagonis kalsium, seperti diltiazem, dapat diberikan bila terdapat kontraindikasi terhadap penyekat beta. Bila diberikan secara kronis antagonis kalsium dapat menurunkan laju jantung. Pemberian secara cepat dapat menurunkan resistensi pembuluh darah perifer, menyebabkan instabilitas hemodinamik atau kolaps kardiovaskular.
Kardioversi dapat dilakukan secara elektrik maupun dengan obat. Amiodaron adalah obat yang banyak digunakan dan cukup aman untuk kardioversi fibrilasi atrial. Amiodaron adalah benzofuran yang kaya akan yodium. Pasien yang menggunakan amiodaron, kadar yodida inorganik di plasma dan urin bisa meningkat 40 kali lipat. Secara teoritis amiodaron mungkin memberikan manfaat pada pasien tirotoksikosis. Beberapa penulis menyebutkan kemungkinan peran amiodaron dalam kombinasi dengan PTU untuk percepatan penurunan kadar T3 dan T4 darah. Meskipun demikan karena potensial meningkatkan kadar yodium, sebaiknya amiodaron tidak digunakan sebagai obat pilihan pertama pada pasien hipertiroid. Kardioversi elektrik dapat dilakukan bila irama jantung tidak kembali sinus secara spontan, dan dilakukan setelah keadaan eutiroid. Kardioversi yang dilakukan sebelum keadaan eutiroid tercapai biasanya tidak berhasil, bila berhasil pun irama sinus biasanya tak dapat dipertahankan.

Tidak ada komentar: