Senin, 05 Desember 2011

PENELITIAN: TERAPI HORMON TIROID PADA GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)

Hipotiroksinemia merupakan prediktor mortalitas yang tinggi pada pasien sakit berat di unit perawatan intensif. Pasien CHF memiliki curah jantung yang rendah dan resistensi vaskuler sistemik yang tinggi. Pemberian hormon tiroid akan membalikkan keadaan ini. Maka yang menjadi pertanyaan adalah apakah hormon tiroid dapat memperbaiki CHF. Bolus dan infus T3 pada sekelompok pasien gagal jantung berat yang eutiroid menunjukkan peningkatan curah jantung dan penurunan resistensi vaskuler sistemik tanpa mengubah LVEF atau tekanan pengisian.
Hamilton et al. meneliti 23 pasien CHF fungsional klas III atau IV dan gagal jantung low-output yang diberi T3 intravena selama 6 jam. Curah jantung meningkat dan diduga akibat relaksasi otot polos vaskuler yang menyebabkan dilatasi perifer. Pasien tidak mengalami perubahan denyut jantung dan tingkat metabolik basal dan tidak ada yang mengalami angina atau ektopik ventrikel. Curah jantung meningkat >1.0 L/mm pada 50% pasien tanpa perubahan LVEF atau tekanan pengisian yang bermakna. Disimpulkan bahwa pasien CHF dapat mentoleransi baik terapi T3 dan bahwa perubahan hemodinamik membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Levotiroksin mungkin merupakan terapi yang berguna pada kardiomiopati dilatasi idiopatik (IDC). Penelitian kontrol-plasebo atas toleransi latihan pada 20 pasien IDC yang diberi levotiroksin 100 μg per hari selama 1 minggu dan pasien CHF fungsional klas II atau III yang LVEF <40%. Curah jantung pasien yang diberi levotiroksin meningkat dan resistensi vaskuler sistemik menurun, terpisah dari pengaruh adrenergik. Perbaikan tampilan latihan pada tes cardiopulmonary exercise stress dapat dijelaskan dengan bertambah tingginya konsumsi oksigen saat puncak latihan akibat membaiknya ambilan oksigen oleh otot skeletal, meningkatnya perfusi otot, atau meningkatkan metabolisme otot oleh pengaruh lokal levotiroksin selama latihan. Pasien hipertiroid juga mengalami gagal jantung dengan high-output dan low-output. Takikardi yang lama dan status high-output oleh tirotoksikosis diduga menyebabkan dilatasi ventrikel kiri. Fungsi sistolik akan menurun secara progresif menyebabkan gagal jantung low-output. Pengurangan kadar hormon akan mengembalikan gagal jantung ini. Umpierrez et al. meneliti 7 pasien hipertiroid, gagal jantung low-output dan menterapi mereka dengan propylthiouracil atau methimazole. Lima dari 7 pasien menunjukkan resolusi gagal jantung dan normalisasi fungsi ventrikel kiri pada ekokardiografi. Maka disimpulkan bahwa terapi hipertiroid dapat memperbaiki penyakit jantung penyerta. Efek positif tetap bertahan pada terapi jangka panjang. Walaupun penelitian saat ini adalah terapi CHF pada pasien dengan eutiroid dan IDC, dokter tidak boleh lupa akan pentingnya terapi tirotoksik dengan gagal jantung. DAFTAR PUSTAKA Gomberg-Maitland M. Thyroid hormone and cardiovascular disease. Am Heart J 1998; 135: 187-96 Roffi M. Endocrine Systems. In: Topol EJ, ed. Textbook of cardiovascular medicine, 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2002: Klein I, Ojamaa K. Thyrotoxicosis and the heart. Endocrinol Metab Clin North Am1998; 27: 51-62 Braunwald E, Colucci WS, Grossman W. Clinical Aspects of Heart Failure: High-Output Heart Failure; Pulmonary Edema. In: Braunwald E, ed. Heart disease: textbook of cardiovascular medicine, 5th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company, 1997: Biondi B, Palmieri EA, Lombardi G, Lazio S. Effects of thyroid hormone on cardiac function: the relative importance of heart rate, loading conditions, and myocardial contractility in the regulation of cardiac performance in human hyperthyroidism. J Clin Endocrinol Metab 2002; 87: Osman F, Gammage MD, Sheppard MC, Franklyn JA. Clinical review 142: cardiac dysrhythmias and thyroid dysfunction: the hidden menace? J Clin Endocrinol Metab 2002; 87: 963-7 Siegel RD, Lee SL. Toxic nodular goiter. Toxic adenoma and toxic multinodular goiter. Endocrinol Metab Clin 1998; 27: Hueston WJ. Treatment of Hypothyroidism. Am Fam Physician 2001; 64: 1717-24 James W. Chu JW, Crapo LM. The Treatment of Subclinical Hypothyroidism Is Seldom Necessary. J Clin Endocrinol Metab 2001; 86: 4591-9

Tidak ada komentar: