Minggu, 08 Januari 2012

MOTIVASI

Motivasi berasal dari kata latin yaitu “MOVERE“ yang berarti mendorong atau menggerakkan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berperilaku beraktivitas dalam pencapaian tujuan.
Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat didalam diri manusia, yang menimbulkan, menggerakkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Motivasi atau disebut juga dengan motif merupakan salah satu dari mekanisme perilaku yang terbentuk dan mengalami proses perubahan atau bagaimana ia bisa dirubah. Motif sering diartikan sebagai “dorongan” atau “kebutuhan” (needs) yang timbul dari dalam diri seseorang (inner drive) yang secara sadar atau tidak sadar membuat orang berperilaku untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Motivasi sebagai dorongan dari dalam (inner-drive) dibedakan menjadi: motivasi yang pertama adalah “bentuk motivasi dasar” (basic / primary / physiologic / intrinsic). Kebutuhan Primer adalah kebutuhan dasar untuk mempertahankan hidup. Proses pemenuhan kebutuhan (physiologis), contohnya rasa lapar, rasa haus, rasa lelah, nafsu seks dan sebagainya. Perbuatan seperti makan, minum, istirahat, hubungan seks dan lain-lainnya adalah bentuk-bentuk perilaku untuk memenuhi kebutuhan yang muncul dari motivasi dasar. Motivasi intrinsik mempunyai sumber dorongan dari dalam diri individu yang bersangkutan. Motivasi intrinsik bersifat lebih tahan lama dan lebih kuat dibanding motivasi ekstrinsik untuk mendorong minat belajar.
Motivasi yang kedua adalah bentuk motivasi “ diperoleh atau dipelajari “ (acquired / learned / secondary / socialized / extrinsic). Motivasi tidak diperoleh secara alamiah atau naluriah, tetapi diperoleh melalui proses belajar, sosialisasi atau pembudayaan seseorang dalam lingkungan (masyarakat) dimana ia hidup. Motivasi jenis ini sangat beraneka ragam bentuknya dan bergantung pada proses sosialisasi atau pembudayaan yang dialami oleh individu yang bersangkutan. Motif sosial merupakan motif yang kompleks, dan merupakan sumber dari banyak perilaku atau perbuatan manusia. Motif sosial yang dipelajari mempunyai kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain walaupun berbeda – beda. Menurut McClelland (lih. Morgan dkk, 1984), berpendapat bahwa motif sosial dibedakan dalam:
1.Motif berprestasi (achievement motivation or need for achievement): Kebutuhan akan berprestasi merupakan salah satu motif sosial yang dipelajari secara mendetail dan hal ini dapat diikuti sampai pada waktu ini. Orang yang mempunyai kebutuhan atau need ini akan meningkatkan performance, sehingga dengan demikian akan terlihat tentang kemampuan berprestasinya.
2.Motif berafiliasi (affiliation motivation or need for affiliation): Afiliasi menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan dengan orang lain.
3.Motif berkuasa (need for power): Orang yang mempunyai power need tinggi akan mengadakan kontrol, mengendalikan atau memerintah orang lain, dan ini merupakan salah satu indikasi atau salah satu manifestasi dari power need tersebut.
Kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan - kebutuhan yang dipelajari. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, pada dasarnya kehidupan organisme tidak terancam. Diantaranya yang paling banyak ditekuni akhir-akhir ini adalah: kebutuhan akan kekuasaan, popularitas, uang, dan status . Motif ekstrinsik, yang ditujukan kepada tujuan yang terletak diluar individu, misal uang. Unsur-unsur motivasi terdiri dari:
1.Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun dari luar.
2.Motivasi seringkali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.
3.Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian tujuan.
4.Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia.
Beberapa pakar telah mencoba mengelompokkan jenis dan jenjang motivasi dengan berbagai latarbelakang pemikiran. Thomas (1923) mengelompokkan menjadi 4 golongan “keinginan” (wishes), yaitu:
1.Keinginan untuk keamanan (security).
2.Keinginan untuk diakui (recognition).
3.Keinginan untuk ditanggapi (response from others).
4.Keinginan untuk pengalaman baru (new experience).
Sudah disebutkan diatas bahwa meskipun kita dapat memilah-milah dan memerinci serta membuat perjenjangan pada pengertian motivasi, tapi upaya atau cara untuk mengenalinya, apalagi untuk merekayasa atau mencoba merubahnya kesuatu bentuk atau jenjang tertentu, seringkali tidak mudah. Hal ini terutama berlaku pada individu manusia dewasa yang motivasi - motivasi sosialnya sudah beraneka ragam sejajar dengan proses sosialisasi atau pembudayaannya yang juga sudah berkembang.
Secara umum terdapat 2 faktor yang mempengaruhi motivasi manusia yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.Faktor Internal: Faktor Internal meliputi jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian, intelegensi atau pengetahuan, sikap, dan cita-cita.
a.Jenis kelamin sebagai faktor internal dimana tingkah laku antara pria dan wanita mempunyai perbedaan, hal ini terjadi karena pengaruh hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas.
b.Sifat fisik merupakan tingkah laku seseorang yang dikaitkan dengan tipe fisiknya, seperti: orang pendek dan gemuk adalak tipe piknis yang cenderung senang bergaul dan ramah, sehingga orang dengan tipe piknis lebih mempunyai motivasi karena mereka mudah menerima saran dari orang lain.
c.Sifat kepribadian adalah corak kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap rangsangan dari dalam diri maupun lingkungan, sehingga corak dan cara kebiasaannya itu merupakan kesatuan fungsional yang khas pada manusia itu, sehingga orang yang berkepribadian pemalu akan mempunyai motivasi berbeda dengan orang yang memiliki kepribadian keras.
d.Intelegensi atau pengetahuan merupakan seluruh kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif, sehingga orang yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah menyerap informasi, saran, dan nasihat.
e.Sikap merupakan perasaan mendukung atau tidak mendukung pada suatu objek, dimana seseorang akan melakukan kegiatan jika sikapnya mendukung terhadap obyek tersebut, sebaliknya seseorang tidak melakukan kegiatan jika sikapnya tidak mendukung. Cita-cita merupakan sesuatu yang ingin dicapai dengan adanya cita – cita maka seseorang akan termotivasi mencapai tujuan.
2.Faktor Eksternal: Faktor eksternal meliputi lingkungan, pendidikan, agama, sosial, ekonomi, kebudayaan, orang tua, dan saudara.
a.Pengaruh lingkungan baik fisik, biologis, maupun lingkungan sosial yang ada sekitarnya dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang sehingga dorongan dan pengaruh lingkungan akan dapat meningkatkan motivasi individu untuk melakukan sesuatu.
b.Pendidikan merupakan proses kegiatan pada dasarnya melibatkan tingkah laku individu maupun kelompok. Inti kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah terbentuknya seperangkat tingkah laku, kegiatan dan aktivitas. Dengan belajar baik secara formal maupun informal, manusia akan mempunyai pengetahuan, dengan pengetahuan yang diperoleh seseorang akan mengetahui manfaat dari saran atau nasihat sehingga akan termotivasi dalam usaha meningkatkan status kesehatan.
c.Agama merupakan keyakinan hidup seseorang sesuai dengan norma atau ajaran agamanya. Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai norma dan nilai yang diajarkan, sehingga seseorang akan termotivasi untuk mentaati saran, atau anjuran petugas kesehatan karena mereka berkeyakinan bahwa hal itu baik dan sesuai dengan norma yang diyakininya.
d.Sosial ekonomi merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Keadaan ekonomi keluarga mampu mencukupi dan menyediakan fasilitas serta kebutuhan untuk keluarganya. Sehingga seseorang dengan tingkat sosial ekonomi tinggi akan mempunyai motivasi yang berbeda dengan tingkat sosial ekonomi rendah.
e.Kebudayaan merupakan keseluruhan kegiatan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar. Orang dengan kebudayaan Sunda yang terkenal dengan kehalusannya akan berbeda dengan kebudayaan Batak, sehingga motivasi dari budaya yang berbeda akan berbeda pula.
f.Orang Tua yang dianggap sudah pengalaman dalam banyak hal, sehingga apapun nasihat atau saran dari orang tua akan dilakasanakan.
g.Saudara, dimana saudara merupakan orang terdekat yang akan secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada motivasi untuk berperilaku.

Tidak ada komentar: