Selasa, 17 Januari 2012

OBAT HEMATOLOGIK

Obat Hematologik merupakan obat-obat yang digunakan untuk mengobati anemia.
Indikasi untuk anemia pada gagal ginjal kronik dan pada penderita yang menjalani hemodialisa.
Adapun obat hematologik disini salah satunya adalah anti anemia defisiensi.Anti anemia defisiensi terbagi menjadi 2 yaitu: Anti anemia hipokromik dan Anti anemia megaloblastik. Dalam hal ini dibahas obat yang penting untuk eritropoesis normal yaitu zat besi (Fe),vit.B12 (sianokobalamin) danasam folat.Dengan demikian obat-obat ini digunakan untuk mengobati anemia dan dinamakan juga sebagai hematinik.Obat lain yang berpengaruh terhadap eritropoesis yaitu riboflavin ,piridoksin,kobal,dan tembaga akan disinggung sedikit ,tetapi beberapa hormon yang secara tidak langsung juga mempengaruhi eritropoesis misalnya hormon tiroid,gonad,dan adrenal.Disamping itu dikenal adanya faktor pertumbuhan sel darah merah yaitu eritropoetin yang dibentuk oleh ginjal.Zat ini berperan sebagai regulator proliferasi eritrosit,sehingga bila terganggu dapat berakibat anemia berat.Vitamin B12 dan asam folat dibutuhkan untuk sintesis DNA yang normal sehingga defisiensi salah satu vitamin ini menimbulkan gangguan produksi dan maturasi eritrosit yang memberikan gambaran sebagai anemia megaloblastik.
1.Anti anemia hipokromik
a.Distribusi dalam tubuh: Tubuh manusia sehat mengandung ± 3.5 gr Fe yang hampir seluruhnya dalam bentuk ikatan ini kuat dalam bentuk organik,yaitu sebagai ikata non ion dan lebih lemah dalam bentuk anorganik,yaitu sebagai ikatan ion.Besi mudah mengalami oksidasi dan reduksi kira-kira 70% dari Fe yang terdapat dalam tubuh merupakan Fe fungsional atau esensial,dan 30 % merupakan Fe yang non esensial.Fe esensial ini terdapat pada :hemoglobin ± 66%.mioglobin ± 3% enzim tertentu yang berfungsi dalam transfer elektron misalnya sitokromoksidase, suksinil, dehidrogenase, dan xantin oksidase sebanyak 0,5% dan pada transferin 0,1% cadangan Fe pada wanita hanya 200-400 mg,sedangkan pada pria kira-kira 1 gr.

b.Farmakokinetik
1)Absorbsi.Absorbsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung diduodenum makin kedistal absorbsinya makin berkurang.Zat ini mudah diabsorbsi dalam bentuk fero.Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif.ion fero yang sudah diabsorbsi akan diubah menjadi ion feri dalam sel mukosa.Selanjutnya ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin atau diubah menjadi fritin dan disimpan dalam sel mukosa usus.Secara umu,bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah atau kebutuhan meningkat,maka Fe yang baru diserap akan segera diangkut dari sel mukosa ke sumsum tulang untuk eritropoesis,Jumlah Fe yang diabsorbsi sangat tergantung dari bentuk dan jumlah absolutnya serta adanya zat-zat lain.Absorbsi dapat ditingkatkan oleh kobal,mosin,elionin,vit,C,HCL,suksinat,dan senyawa asam lain.Sebaliknya absorbsi Fe akan menurun bila terdapat fosfat atau antasida misalnya kalsium karbonat,aluminium,hidroksida,dan magnesium hidroksida.
2)Transport.Setelah diabsorbsi ,Fe dalam darah akan diikat oleh transferin,suatu beta I-globulin glikoprotein,untuk kemudian diangkat keberbagai jaringan terutama kesumsum tulang dan depot Fe.Selain transferin sel-sel retikulum dapat pula mengangkut Fe,yaitu untuk keperluan eritropoesis.Sel ini juga berfungsi sebagai gudang Fe.
3)Nasib.Kalau tidak digunakan dalam eritropoesis Fe akan disimpan sebagai cadangan dalam bentuk terikat sebagai feritin.Feritin terutama terdapat dalam sel-sel retikuloendotelial(dihati,limpa,dan sumsum tulang).Fe yang berasal dari pemecahan eritrosit akan masuk kedalam hati dan limpa.Penimbunan Fe dalam jumlah abnormal tinggi dapat terjadi akibat transfusi darah yang berulang-ulang atau penggunaan preparat Fe dalam jumlah berlebihan yang diikuti absorbsi yang berlebihan pula.
4)Ekskresi.Jumlah Fe yang diekskrresi setiap hari sedikit sekali ,biasanya 0,5-1 mg/hari.Ekskresi terutama berlangsung melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yang terkelupas,selain itu juga melalui keringat,urin,feces,serta kuku dan rambut yang dipotong.Pada wanita usia subur dengan siklus haid 28 hari jumlah Fe yang diekskresi sehubungan dengan haid diperkirakan sebanyak 0,5-1 mg sehari.
c.Kebutuhan Besi: Jumlah Fe dibutuhkan tiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor.Faktor,umur,jenis kelamin(sehubungan dengan kehamilan dan laktasi pada wanita) dan jumlah darah dalam badan(dalam hal ini HB) dapat mempengaruhi kebutuhan walauun keadaan depot Fe memegang peranan yang penting pula.Dalam keadaan normal dapat diperkirakan bahwa seorang laki-laki dewasa memerlukan asupan sebesar 10 mg dan wanita memrlukan 12 mg sehari guna memenuhi ambilan sebesar masing-masing 1 mg dan 1,2 mg sehari.Sedangkan pada wanita hamil dan menyusui diperlukan tambahan asupan 5 mg sehai.
d.Sumber alami: Makan yang mengandung Fe dalam kdar tinggi (lebih dari 5 mg/100g)adalah hati,jantung,kuning telur, ragi, kerang, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering tertentu.Makan yang mengandung besi dalam jumlah sedang (1-5 mg/100g) termasuk diantaranya daging,ikan,unggas ,sayuran yang berwarna hijau,dn biji-bijian.Sedangkan susu atau produknya,dan sayuran yang kurang hijau mengandung besi dalam jumlah kuang (kurang dari 1 mg/100g)
e.Efek non terapi: Efek samping yang paling sering timbul berupa intoleransi terhadap sediaan oral dan ini sangat tergantung dari jumlah Fe yang dapat larut dan yang diabsorbsi pada tiap pemberian.Gejala yang timbul dapat berupa mual dan nyeri lambung,konstipasi,diare,dan kolik.Perlu diterangkan kemungkinan timbulnya feces yang berwarna hitam kepada penderita.Pemberian Fe secara IM dapat menyebatkan reaksi lokal pada tempat suntikan yaitu berupa rasa sakit,warna coklat pada tempat suntikan,peradangan lokal dengan pembesaran kelenjar inguinal.Reaksi lain yang dapat terjadi dalam 10 mnt setelah suntikan adalah,sakit kepala , nyeri otot, dan sendi, hemolisis, takikardi, pusing, berkeringat, mual, muntah, bronkospasme, hipotensi,dan kolap sirkulasi. Intoksikasi akut sangat jarang terjadi pada orang dewasa. Intoksikasi ini dapat terjadi seelah menelan Fe sebanyak 1g. Terapi yang dapat dilakukn adalah sebagi berikut:
1)Diusahakan agar penderita muntah
2)Berikan susu atau telur yang dapat mengikat Fe sebagai kompleks protein Fe.
3)Bila obat diminum kurang dari 1 jam sebelumnya dapat dilakukan bilas lambung dengan menggunakan larutan natrium bikarbonat 1%,Akan tetapi bila masuknya obat telah lebih dari satu jam ,makatelah terjadi nekrosis sehingga bilasan lambung dapat menyebabkan perforasi.
f.Sediaan dan Pasologi: Sediaan Fe hanya digunakan untuk pengobatan anemia defisiensi Fe sebagai peganagn untuk diagnostik dalam hal ini aalh ,bahwa anemia defisiensi Fe dapat terlihat granula berwarna kuning emas didalam sel-sel retikuloendotella sumsum tulang.
1)Sedian oral: Besi untuk sedian oral tersedia dalam bentuk berbagai macam ferodari sulfat,tumarat,suksinat,glutamat dan laktat.Sedian yang banyak digunkan dan murah ialah hidrat sulfas ferosus(FeSO47H2O) 300mg yang mengandung 20% Fe.Berbeda dengan fero sulfat,fero fumarat tidak mudah mengalami oksidasi pada udara lembab.
2)Sedian parenteral: Penggunaan sedian untuk IM dan IV hanya dibenarkan bial pemberian oral tidak mungkin misalnya penderita bersifat intoleran terhadap sediaan oral atau pemberian oral tidak menimbulkan respon terapeutik.Dosis total yang diperlukan dihitung berdasarkan beratnya anemia,yaitu 250 mg Fe untuk setiap gr kekurangan HB.Penyuntikan dilkuakn pada kuadran atas luar m glutes dan secara dalam untuk menghindari pewarnaan kulit.Untuk memperkecil reaksi toksik pada pemberian IV dosis permulaan tidak boleh melebihi 25 mg,dan diikuti peningkatan bertahap untuk 2-3 hari sampai tercpai dosis 100 mg/hari.
2.Obat lain :
a.Roboflavi.Riboflavin (vitamin B12) dalam bentuk flavum mononukleotida (FMN) dan Flavin adenin dinukleotida berfungsi sebagai koenzim dalam metabolisme flavoprotein dalam pematasan sel.Sehubungan dengan anemia,ternyata riboflavin dapat memperbaiki anemia non mokromik-normositik(pure red-cell aplasia).
b.Piridoksin.Vitamin B6 mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan heme.Defisiensi peridoksin akan menimbulkan anemia mikrositik hipokromik.
c.Kobal.Kobal dapat meningkatkan jumlah hematokrit,hemoglobin dan eritrosit pada beberapa penderita dengan anemia retrakter,seperti yang terdapat pada penderta talasemia,infeksi kronik,atau penyakit ginjal,etapi mekanisme yang pasti tidak diketahui kobal sering terdapat dalam cmpuran sediaan Fe,karena ternyata kobal dapat menuingkatkan absorbsi Fe melalui usus.Tetapi kobal juga dapat menimbulkan efek toksik berupa erupsi kulit,struma angina,tinitus,tuli,payah jantung,sianosis,koma malaise,anoreksia,mual,dan muntah.
d.Tembaga.
3.Anti anemia Megalobalstik
a.Sianokobalamin: Sianokobalamin (vitamin B12) molekulnya terdiri atas bagian-bagian cincin porfirin dengan satu atom CO,basa dimetilbenzimidasol ribosa dan asam fofat.Sianokobalamin yang aktif dalam tubuh manusia adalah deoksidenosil kobalamin dan metil kobalamin.
1)Sumber vitamin B12 alami.Sumber satu-satunya untuk vitamin B12 adalah mikroorganisme.Jenis makanan yang kaya akan vitamin B12 adalah jeroan (hati,ginjal,jantung)dankerang.
2)Farmakokinetik:
a) Absorbsi.Kadar dalam plasma mencapai puncak dalam waktu 1 jam setelah suntikan IM.absorbsi peroral berlangsung lambat diileum.Kadar puncak dicapai 8-12 jam setelah pemberian 3 mog.Absorbsi ini berlangsung dengan perantara faktor instrinsik castie (FIC) dan absorbsi secara langsung.
b) Absorbsi dengan perantara FIC.Absorbsi berlangsung dengn mekanisme minositosis oleh sel mukosa ileum.FIC dihasilkan oleh sel periental lambung,merupakan suatu glikoprotein,dengan berat molekul 60.000.
c) Absorbsi secara langsung.absorbsi berlangsung secara difusi.
d) Transport.Setelah diabsorbsi hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma.Sebagian besar terikat pada beta-globulin 9transkobalamin II),sisanya terikat pada alfa-glikoprotein(transkobalamin I) dan inter-alfa-glikoprotein (transkobalamin III).Kadar normal vitamin B12 dalam plasma adalah 200-900 pg/ml dengan simpanan sebanyak 1-10 mg dalam hepar.
3)Sediana dan Pasologi: Vitamin B12 diindikasikan untuk penderita defisiensi vitamin B12 misalnya anemia pernisiosa.Vitamin B12 tersedia dalam bentuk tablet untuk pemberian oral dan larutan untuk suntikan.Sediana anti anemia yang tediri dari campuran Fe,vitamin B12,asam folat,kobal,Cu,ekstrk hati,dsb.dikenal 3 jenis suntikan vitamin B12 yaitu:
a) Larutan sianokobalamin yang berkekuatan 10-100 Mcg/ml
b) Larutan ekstrak hati dalam air
c) Suntikan depot vitamin B12 dengan tujuan untuk mengurangi frekuensisuntikan
b.Asam Folat: Asam folat(asam pteroilmonoglutamat,PMGA) terdiri atas bagian-bagian pteridin.asam para-aminobenzoat dan asam glutamat.Folat terdapat dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati,ragi,dan daun hijau yang segar.
1)Fungsi metabolik.PMGA merupakan prekusor inaktif dari beberapa koenzim yang berfungsi pada trasfer unit karbon tunggal (singale karbon unit).Berbagai reaksi penting yang menggunakan unit karbon tunggal adalh:
a) Sintesis purin melalaui pembentukan asam inosmat
b) Sintesis nukleotida pirimidin melalaui metilasi asam deoksiuridilat menjadi asam timidilat.
c) Interkonversi beberapa asam amino misalnya antara serin dengan glisin,dhistidin dengan asam glutamat,homosistein dengan metionin.
2)Kebutuhan folat.Kebutuhan tubuh akan folat rata-rata 50 Mog sehari dalam bentuk PMGA ,tetapi jumlah ini dipengaruhi oleh kecepatan metabolisme dan laju malih sel setiap harinya.
3)Defisiensi folat.Defisiensi folat sering merupakan komplikasi dari
a) Gangguan usus kecil
b) Alkoholisme yang menyebabkan asupan makanan buruk
c) Efektoksik alkohol pada sel hepar
d) Anemia hemolitik yang menyebabkan laju malin eritrosit tinggi.
Gejala klinis: Hematopoesis megaloblastik (yang menyerupai anemiadefisiensi vitamin B12).Selain itu ,terjadi juga glositis ,diare dan penurunan berat badan.Perbedaan klinik yang nyata antara defisiensi folat dengan defisiensi vitamin b12 ialah bahwa pada yang pertama tidak terdapat kerusakan sarung mielin sehingga tidak ada gangguan neurologik.
4)Farmakokinetik: Pada pemberian oral absorbsi folat baik sekali,terutama 1/3 bagian proksimal usus halus.Dengan dosis oral yang kecil,absorbsi memerlukan energi,sedangkan pada kader tinggi absorbsi dapat berlangsung secara difusi.Distribusinya merata kesemua sel jaringan dan terjadi penumpukan daam cairan cerebrospinal.Ekskresi berlangsung melalaui ginjal sebagian besar dalam bentuk metabolit.
5)Sediaan dan Fasologi: Folat tersedia sebagai asam folat dalam bentuk tablet: 0,1;0,4;4;5;10 atau 20 mg dan dalam larutan injeksi asam foalat 5 mg/ml.Asam folat injeksi biasanya hanya digunakan sebagai antidotum pada intoksikasi anti folat (anti kanker).harus diingat bahwa penggunaan secara membabi buta dapat merugikan penderita,sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah pada anemia pernisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologik sehingga dapat berakibat penderita cacat seumur hidup.


DAFTAR PUSTAKA
Departeman Kesehatan RI. 2005. Daftar obat Esensial Nasional 2005, Jakarta: Direktorat jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehata
Departeman Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI. 2005.Farmakologi dan Terapi.Edisi 4, Jakarta: FKUI



Tidak ada komentar: