Selasa, 17 Januari 2012

BOUNDING ATTECHMENT

A.Pengertian Bounding Attachment
Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan), jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasih saying dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling membutuhkan.
B.Cara untuk melakukan Bounding ada bermacam-macam antara lain:
1.Pemberian ASI ekslusif.
Dengan dilakukannya pemberian ASI secara ekslusif segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikannya ibu merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2.Rawat Gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (Early Infant Mother Bounding) akibat sentuhan badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung, merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari. Dengan memberikan ASI ekslusif, ibu merasakan kepuasan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya, dan tidak dapat digantikan oleh orang lain. Keadaan ini juga memperlancar produksi ASI, karena reflex let-down bersifat psikosomatis. Ibu akan merasa bangga karena dapat menyusui dan merawat bayinya sendiri dan bila ayah bayi berkunjung akan terasa adanya suatu kesatuan keluarga.

3.Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka, mereka merasa lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4.Suara
Mendengar dan merespon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting, orang tua menunggu tangisan pertama bayi mereka dengan tegang. Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat. Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur. Sewaktu orang tua berbicara dengan nada suara tinggi, bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah mereka.
5.Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi belajar dengan cepat untuk mengenali aroma susu ibunya.
6.Entrainment
Bayi mengembangkan irama akibat kebiasaan. Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyangkan tangan, mengangkat kepala, menendang-nendang kaki. Entrainment terjadi pada saat anak mulai bicara.
7.Bioritme
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsive.
8.Inisiasi Dini
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan diatas ibu. Ia akan merangkak dan mencari putting susu ibunya. Dengan demikian, bayi dapat melakukan reflek suckling dengan segera.
C.Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
1.Kesehatan emosional orang tua. Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannya tentu akan memberikan respon yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kehadiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini.
2.Tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak. Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dala merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud.
3.Dukungan social seperti keluarga, teman dan pasangan. Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan factor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat atau dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih saying yang penuh kepada bayinya.
4.Kedekatan orang tua ke anak. Dengan metode rooming in, kedekatan orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikannya cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5.Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin). Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketika anak sehat/normal dan jenis kelamin sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat disbanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati Sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat krisis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik. Namun demikian peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya:
a.Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa bangga karena dia akan mempunyai keturunan dan dia akan menjadi seorang ayah.
b.Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh:
1)Cemas akan biaya persalinan dan perawatan bayinya kelak
2)Kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya, antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak, dan lain sebagainya.
3)Gelisah tentang kemampuan merawat dan mendidik anaknya (pesimis akan keberhasilannya sebagai seorang ayah).
4)Harapan orang tua tidak sesuai dengan kenyataan, khususnya masalah jenis kelamin.
Bounding adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan areksi (kasih sayang) oleh ibua kepada bayinya setelah lahir sedangkan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu. Menurut MATERNAL NEONATAL HEALTH. Bounding attachment adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
Prakondisi yang mempengaruhi ikatan (mercer,1996), yaitu :
a.Kesehatan emosional orang tua
b.System dukungan social yang meliputi pasangan hidup, teman dan keluarga.
c.Suatu tingkat ketrampilan alam berkomunikasi dan dalam member asuhan yang kompeten.
d.Kedekatan orang tua dengan bayi.
e.Kecocokan orang tua-bayi (termasuk keadaan, temperamen, dan jenis kelamin).
Tahap-tahap Bounding attachment :
a.Perkenalan(acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, berbicara dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
b.Bounding (keterikatan).
c.Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan adalah perkenalan. Elemen-elemen bounding attachment meliputi :
a.Sentuhan: Sentuhan atau indera peraba, dipaki secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. Penelitian telah menemukan suatu pola sentuhan yang hamper sama yakni pengasuh memulai eksplorasi jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. Tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya. Gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi.
b.Kontak mata: Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional me mpertahankan kontak mata, orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya.
c.Suara: Saling mendengar dan meresponi suara antara orang tua dan bayinya juga penting. Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. Sedangkan bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi.
d.Aroma: Perilaku laen yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap aroma atau bau masing-masing. Ibu mengetahui setiap anak memiliki aroma yang unik. Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya.
e.Entraiment: Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi member umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
f.Bioritme: Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsive. Hal ini dapat meningkatkan interaksi social dan kesempatan bayi untuk belajar.
g.Kontak dini: Saat ini, tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting hubungan orang tua-anak. Namun menurut Klaus, Kennel(1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
1)Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
2)Refleks menghisap dilakukan dini
3)Pembentuk kekebalan aktif dimulai
4)Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak
h.Prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan Bounding Attachment:
1)Menit pertama jam pertama
2)Sentuhan orang tua pertama kali
3)Adanya ikatan yang baik dan sistematis
4)Terlibat proses persalinan
5)Persiapan PNC sebelumnya
6)Adaptasi
7)Kontak sedini mungkin sehingga dapat membangun dalam member kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman
8)Fasilitas untuk kontak lebih lama
9)Penekanan pada hal-hal positif
10)Perawat maternitas khusus(bidan)
11)Libatkan anggota keluarga lainnya
12)Informasi bertahap mengenai bounding attachment
i.Dampak positif bounding attachment:
1)Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap social
2)Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi
j.Hambatan bounding attachment:
1)Kurang dukungan system
2)Ibu dengan resiko
3)Bayi dengan resiko
4)Kehadiran bayi yang tidak diinginkan

Tidak ada komentar: