Sabtu, 28 Januari 2012

PEMASANGAN IMPLANT

A.Pelaksanaan pelayanan
Ruangan klinik pasien rawat jalan maupun ruang operasi cocok untuk pemasangan maupun pencabutan implan. Bila mungkin, ruangan sebaiknya jauh dari area yang sering digunakan (ramai) di klinik maupun di rumah sakit, serta harus:
1.Memiliki pencahayaan yang cukup
2.Berlantai keramik atau semen sehingga mudah dibersihkan
3.Terbebas dari debu dan serangga
4.Memiliki ventilasi udara yang baik
Selain itu juga perlu ada fasilitas untuk mencuci tangan termasuk air bersih yang mengalir (air kran, dll).

B.Pencegahan infeksi
Untuk meminimalisir resiko infeksi pada klien setelah pemasangan maupun pencabutan impan, petugas klinik harus berupaya untuk menjaga lingkungan yang bebas dari infeksi. Untuk itu petugas perlu melakukan hal-hal berikut :
1.Meminta klien untuk membersihkan dengan sabun seluruh lengan yang akan dipasang implan dan membilasnya hingga tidak ada sisa sabun yang tertinggal (sisa sabun dapat mengurangi efektivitas beberapa bahan aniseptik). Langkah ini sangat penting khususnya bila kebersihan klien sangat kurang.
2.Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Untuk pemasangan maupun pencabutan batang, cuci tangan dengan sabun biasa selama 10-15 detik kemudian di bilas dengan air bersih yang mengalir
3.Pakai kedua sarung tangan yang steril atau DTT

4.Siapkan daerah pemasangan dengan kapas yang telah diberi antiseptik, gunakan forcep untuk mengusapkan kapas tersebut pada daerah pemasangan
5.Setelah selesai pemasangan dan sebelum melepas sarung tangan, dekontaminasi instrumen dalam larutan clorin 0,5%. Sebelum membuang atau merendam jarum dan alat suntik, isi lebih dahulu dengan larutan klorin. (setelah pemasangan, pisahkan plunger dengan trokar. Darah kering akan menyulitkan waktu memisahkan plunger dan trokar) rendam selama 10 menit kemudian bilas segera dengan air bersih untuk menghindari korosi untuk alat-alat berbahan metal.
6.Kain operasi harus dicuci sbelum digunakan kembali. Setelah dipakai, taruh pada wadah kering dan tertutup kemudian dibawa ke ruang pencucian.
7.Dengan tetap memakai sarung tangan, buangan bahan-bahan terkontaminasi (kasa,kapas,dll) ke dalam wadah tertutup rapat atau kantung plastik yang tidak bocor, jarum dan alat suntik sekali pakai (disposible) harus dibuang wadah tahan tusuk.
8.Masukkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%. Lepaskan sarung tangan dari dalam ke luar.
a)Bila hendak membuang sarung tangan, taruh ke dalam wadah atau kantung plastik tahan bocor
b)Bila hendak dipakai ulang, dekontaminasi kedua sarung tangan dengan direndam dalam larutan klorin 0,5 % selama 1o menit
9.Setelah semua langkah selesai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk yang bersih dan kering atau dianginkan

C.Persiapan
1.Klien
Walaupun kulit dan integumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian antiseptik pada daerah operasi tempat implan akan dipasang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di daerah kulit pasien. Kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat bermanfaat dalam mengurangi resiko terjadinya infeksi pada saat insersi.
2.Instrument
a.Meja periksa untuk berbaring klien
b.Alat penyangga lengan (tambahan)
c.Batang implan dalam kantong
d.Kain penutup steril ( DTT) serta mangkok untuk tempat meletakkan implan
e.Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (DTT)
f.Sabun untuk mencuci tangan
g.Larutan antiseptik untuk desinfeksi kulit ( misal betadine atau jenis golongan povidon Iodin lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok antikarat.
h.Zat anestesi lokal (1% tanpa eprinefrin)
i.Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22G) ukuran 2,5 sampai 4 cm (1-1 ½ per inch)
j.Trokar 10 dan mandrin
k.Skalpel 11 atau 15
l.Kasa pembalut, band aid, atau plester
m.Kasa steril atau pembalut
n.Epineprin untuk rejatan anafilatik
o.Klem penjepit atau forcep mosquitos (tambahan)
p.Bak/tempat instrumen
3.Penerangan pada klien
a.Bimbing/berikan kesempatan pada klien untuk bertanya tentang keterangan yang telah diberikan dan tentang apa yang akan dilakukan pada dirinya
b.Peragakan peralatan yang akan digunakan serta jelaskan tentang prosedur apa yang akan dikerjakan
c.Jelaskan bahwa klien akan mengalami sedikit rasa sakit saat penyuntikan zat anestesi lokal, sedangkan prosedur insersinya sendiri tidak akan menimbulkan nyeri
d.Prinsip-prinsip dan tata cara pemasangan secara umum adalah sama, baik yang menggunakan 2 batang maupun 1 batang
e.Tentramkan hati klien setelah tindakan insersi.

D.Kunci keberhasilan pemasangan
1.Untuk tempat pemasangan kapsul, pilihlah lengan klien yang jarang digunakan
2.Gunakan cara pencegahan infeksi yang dianjurkan
3.Pastikan kapsul-kapsul tersebut ditempatkan sedikitnya 8 cm di atas lipat siku, di daerah medial lengan
4.Insisi untuk pemasangan harus kecil, hanya sekedar menembus kulit. Gunakan skalpel atau trokar tajam untuk membuat insisi
5.Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil, superficial di bawah kulit. Waktu memasukkan trokar jangan dipaksakan
6.Trokar harus dapat mengangkat kulit setiap saat, untuk memastikan pemasangan tepat dibawah kulit
7.Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum kapsul berikutnya di pasang (untuk mencegah kerusakan kapsul sebelumnya, pegang kapsul yang sudah terpasang tersebut dengan jari tengah dan masukkan trokar pelan-pelan di sepanjang tepi jari tersebut
8.Setelah selesai memasang, bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang kembali dalam posisi yang tepat
9.Jangan mencabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul dipasang dan diperiksa seluruh posisi kapsul. Hal ini untuk memastikan bahwa kedua kapsul dipasang dengan posisi yang benar dan apad bidang yang sama dibawah kulit
10.Gambar tempat kapsul tersebut pada rekam medik dan buat catatan bila ada kejadian tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan.

E.Persiapan pemasangan (Checklist)
Langkah:
1.Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air mengalir, serta membilasnya. Pastikan tidak terdapat sisia sabun (sisa sabun menurunkan efektivitas antiseptik tertentu), langkah ini sangat penting bila klien kurang menjaga kebersihan dirinya untuk menjaga kesehatannya dan mencegah penularan penyakit
2.Tutup tempat tidur klien (dan penyangga lengan atau meja samping, bila ada) dengan kain bersih
3.Persilahkan klien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan ( misalnya: lengan kiri) diletakkan pada lengan penyangga atau meja samping. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai klinisi untuk memudahkan pemasangan.
4.Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm diatas lipatan siku dan menandai tempat pemasangan dengan pola menggunakan spidol
5.Siapkan alat-alat
6.Buka bungkus steril implan dan masukan ke dalam mangkok steril.

F.Tindakan sebelum pemasangan (Lanjutan checklist)
1.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih
2.Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk setiap klien)
3.Atur alat-alat dan bahan sehingga mudah dicapai, hitung kapsul untuk memastikan jumlahnya
4.Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem steril atau DTT untuk memegang kasa berantiseptik. Gunakan klem steril atau DTT untuk memegang kasa berantiseptik (bila memegang kasa berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminasi sarung tangan dengan menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-13 cm dan biarkan kering sebelum memulai tindakan. Hapus antiseptik yang berlebihan hanya bila tanda yang sudah dibuat tidak terlihat.
5.Pasang doek yang mempunyai lubang untuk menutupi lengan
6.Siapkan anestesi lokal 3 ml obat anestesi (1% tanpa epinefrin)
7.Masukan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi (yang terdekat dengan siku) kemudian lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk pembuluh darah. Suntikkan sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung kecil dibawah kulit. Kemudian tanpa memindahkan jarum, masukkan ke bawah kulit sekitar 4 cm. Hal ini akan membuat kulit terangkat dari jaringan lunak dibawahnya. Kemudian tarik jarum pelan-pelan sehingga membentuk jalur sambil menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml diantara tempat untuk memasang kapsul.

G.Pemasangan kapsul
1.Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan jarum atau skalpel (pisau bedah) untuk memastikan obat anestesi telah bekerja
2.Buat insisi dangkal hanya sekedar menembus kulit, pegang skalpel dengan sudut 45o. Jangan membuat insisi yang panjang dan dalam
3.Memasukan trokar dengan ujung yang tajam menghadap keatas dan pendorong didalamnya, masukkan ujung trokar melalui luka insisi dgn sudut kecil. Mulai dari kiri atau kanan seperti pada pola kipas, gerakkan trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya berada dibawah kulit. Jika terdapat tahanan coba dari sudut lainnya
4.Memasukan trokar perlahan-lahan dan hati-hati kearah tanda (1) dan setelah trokar masuk sampai tanda (1) cabut pendorongnya dari trokar. Untuk meletakkan kapsul dibawah kulit, angkat trokar keatas sehingga kulit terangkat, trokar harus cukup dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari
5.Menjelaskan kepada klien tentang proses pemasangan implan dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan serta mempersilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
6.Memasukan kapsul 1 kedalam trokar. Gunakan ibu jari dan telunjuk atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkannya ke dalam trokar. (Untuk mencegah kapsul jatuh pada waktu dimasukkan ke dalam trokar, letakkan 1 tangan dibawah kapsul untuk menangkap bila kapsul jatuh) dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan masukkan kembali pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar sampai terasa ada tahanan, jangan mendorong dengan paksa
7.Memegang pendorong dengan erat ditempatnya dengan 1 tangan. Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka insisi sampai tanda (2) muncul di tepi insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan pendorong
8.Meraba ujung kapsul dgn jari untuk memastikan kapsul keluar seluruhnya dari trokar
9.Menggeser trokar sekitar 15o mengikuti pola seperti kipas yang terdapat pada lengan, fiksasi kapsul 1 dengan jari telunjuk dan masukan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi telunjuk sampai tanda (1). Bila tanda (1) sudah tercapai, masukan kapsul berikutnya kedalam trokar dan lakukan seperti sebelumnya sampai seluruh kapsul terpasang
10.Memasang ke 6 kapsul semuanya telah terpasang dan posisi kapsul sudah diperiksa keluarkan trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kapas selama 1 menit untuk menghentikan perdarahan, bersihkan tempat pemasangan dengan kasa antiseptic.

H.Tindakan setelah pemasangan (Lanjutan checklist)
1.Menutup luka insisi dengan cara temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dgn kasa steril untuk menutup luka insisi. Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut homeostatis dan mengurangi memar
2.Membuang semua bahan habis pakai yang terkontaminasi dan membersihkan permukaan yang terkontaminasi
3.Melakukan dekontaminasi alat-alat dan sarung tangan
4.Mencuci tangan
5.Membuat catatan pada rekam medis tempat pemasangan kapsul dan kejadian tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan
6.Memberikan konseling perawatan luka insisi dirumah
7.Meminta klien untuk menunggu di klinik 15-20 menit untuk observasi kemungkinan perdarahan atau efek lain sebelum memulangkan klien.

I.Petunjuk perawatan luka insisi di rumah
1.Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah insisi selama beberapa hari. Hal ini normal
2.Jaga luka insisi tetap kering dan bersih paling sedikit 48 jam. Luka insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci pakaian
3.Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan band aid ditempatnya sampai luka insisi sembuh ( umumnya 3-5 hari)
4.Klien dapat segerabbekerja secara rutin. Hindari benturan atau luka didaerah tersebut untuk menambahkan tekanan.
5.Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan dengan tekanan normal
6.Bila terdapat tanda-anda infeksi seperti demam, daerah insisi kemerahan dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.

J.Bila terjadi infeksi
1.Obati dengan pengobatan yang sesuai untuk infeksi lokal
2.Bila terjadi abses (dengan atau tanpa ekspulsi kapsul) cabut semua kapsul

Tidak ada komentar: