Sabtu, 28 Januari 2012

RETENSIO PLASENTA

A.Pengertian
Retensio plasenta adalah apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir (prawirohardjo,2005).
Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir (mochtar,1998).
Retensio plasenta adalah belum lahirnya plasenta ½ jam setelah anak lahir (fatri,2007).
B.Penyebab dan gambaran
Plasenta belum lepas dari dinding uterus
Plasenta sudah lepas akan tatapi belum di lahirkan
C.Tanda dan gejala
Gejala dan tanda yang selalu ada:
1.Plasenta belum lahir setelah 30 menit
2.Perdarahan segera
3.Uterus kontraksi baik
Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada:
1.Tali pusat putus akibat traksi berlebihan
2.Inversio uteri akibat tarikan
3.Perdarahan lanjutan

D.Klasifikasi
1.Plasenta adhesiva: Adalah implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis.
2.Plasenta akreta: Adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan myometrium.
3.Plasenta inkreta: Adalah implantasi jonjot korion plasenta hingga mencapai/memasuki miometrium.
4.Plasenta perkreta: Adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
5.Plasenta inkarserata: Adalah tertahanya plasenta di dalam kavum uteri,disebabkan oleh kontruksi ostium uteri.
E.Pengaruh retensio plasenta pada persalinan
Jika plasenta belum lepas sama sekali,tidak terjadi perdarahan ,jika lepas sebagian terjadi perdarahan yang merupakan indikasi untuk mengeluarkanya.plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III sehingga terjadi lingkaran kontriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta (inkarserasio plasenta).tekanan yang keras pada uterus dapat pula menyebabkan perlukaan pada otot uterus dan rasa nyeri keras dengan kemungknan syok (Prawirohardjo,2005).
F.Pencegahan
Bisa di cegah dengan mengatur jarak kehamilan, antara anak yang satu dengan yang satunya lagi,usia kehamilan
Penerimaan retensio plasenta oleh te3naga kesehatan yang sudah terlatih
G.Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaanya retensio plasenta dengan separasi parsial
a.Tentukan jenis retensio yang terjadi berkaitan dengan tindakan yang akan di ambil
b.Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan.bila ekspulsi plasenta tidak terjadi cobakan traksi terkontropl tali pusat.
c.Pasang infuse oksitosin 20 unit dalam 500 cc NS/RL dengan 40 tetesan per menit bila perlu kombinasikan dengan misoprostol 400mg rectal (sebaiknya tidak menggunakan ergometrin karena kontraksi tonik yang timbul dapat menyebabkan plasenta terperangkap dalam kavum uteri )
d.Bila traksi terkontrol gagal untuk melahirkan plasenta lakukan manual plasenta (lihat prosedur klinik plasenta manual) secara hati-hati dan halus (melepaskan plasenta yang melekat erat secara paksa,dapat menyebabkan perrdarahan atau perforasi).
e.Restorasi cairan untuk mengatasi hipovolemia
f.Lakukan tranfusi darah apabila di perlukan
g.Beri antibiotika profilaksis (ampisillin 2 g IV/oral + metronidazol 1 g supositoria/oral).
h.Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat,infeksi,syok neurogenik.
2.Penatalaksanaanya retensio plasenta dengan manual plasenta
a.Indikasi: apabila retensio plasenta,plasenta adhesive
b.Kontraindikasi: plasenta inkreta,plasenta perkreta
c.Cara-cara manual plasenta antara lain:
Katerisasi kandung kemih yaitu jepit tali pusat,tegangkan tali pusat sejajar lantai,masukan tangan ke vagina menelusuri tali pusat.
Setelah tangan mencapai seervik,tali pusat di regangkan oeh asistan
Sambil menahan fundus masukan tangan ke dalam kavum uteri sampai mencapai tempat implantasi plaseenta.
Gerakan tangan ke kanan/ke kiri dan bergeser ke atas sehingga seluruh plasenta dapat dilepaskan

Tidak ada komentar: