Senin, 27 Februari 2012

DEMAM BERDARAH

A.DEFINISI DEMAM BERDARAH
Suatu penyakit demam akut disebabkan oleh virus yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk apecies Aides Aegypti yang menyerang pada anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan : demam, nyeri otot dan sendi, manifestasi perdarahan dan cenderung menimbulkan syok yang dapat menyebabkan kematian. (Hendaranto, Buku ajar IPD, FKUI, 1997, hal 417).

B.PATOFISIOLOGI DEMAM BERDARAH
Setelah virus dengue masuk kedalam tubuh, terjadi viremia yang ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal disekitar tubuh, hiperemia di tenggorokan, suam atau bintik-bintik merah pada kulit, selain itu kelainan dapat terjadi pada sistem retikula endotetial, seperti pembatasan kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa. Peningkatan permeabilitas dinding kapiler sehingga cairan keluar dari intraseluler ke ekstraseluler. Akibatnya terjadi pengurangan volume plasma, penurunan tekanan darah, hemokosentrasi, hipoproteinemia, efusi dan renjatan. Plasma merembes sejak permulaan demam dan mencapai puncaknya saat renjatan. Pada pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat berkurang sampai 30% atau kurang. Bila renjatan hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan plasma tidak segera diatasi, maka akan terjadi anorekma jaringan, asidosis metabolik, dan kematian. ( Pice, Sylvia A dan Lortainne M Wilson.1995)

C.MANIFESTASI KLINIS DEMAM BERDARAH
1.Masa Inkubasi
Sesudah nyamuk menggigit penderita dan memasukkan virus dengue ke dalam kulit , terdapat masa laten yang berlangsung 4 – 5 hari diikuti oleh demam , sakit kepala dan malaise.
2.Demam
Demam terjadi secara mendadak berlagsung selama 2 – 7 hari kemudian turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsungnya demam , gejala- gejala klinik yang tidak spesifik misalnya , anoreksia , nyeri punggung , nyeri tulang dan persendian , nyeri kepala dan rasa lemah dapat menyertainya.
3.Perdarahan
Perdarahan biasanya terjadi pada hari kedua dari demam dan umumnya terjadi pada kulit , dan dapat berupa uji turniket yang positif , mudah terjadi perdarahan pada tempat fungsi vena , petekia dan purpura. Selain itu juga dapat dijumpai epistaksis dan perdarahan gusi , hematemesis dan melena.
4.Hepatomegali
Pada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba , meskipun pada anak yang kurang gizi hati juga sudah teraba. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali dan hati teraba kenyal , harus diperhatikan kemungkinan akan terjadinya renjatan pada penderita.
5.Renjatan ( syok )
Permulaan syok biasanya terjadi pada hari ketiga sejak sakitnya penderita , dimulai dengan tanda – tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab , dingin pada ujung hidung , jari tangan dan jari kaki serta cyanosis di sekitar mulut. Bila syok terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukkan prognosis yang buruk. Nadi menjadi lembut dan cepat , kecil bahkan sering tidak teraba. Tekanan darah sistolik akan menurun sampai di bawah angka 80 mmHg.

D.TANDA DAN GEJALA DEMAM BERDARAH
Nyeri epigastrum , muntah – muntah , diare maupun obstipasi dan kejang – kejang. Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali menunjukkan akan terjadinya perdarahan gastrointestinal dan syok ( Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002 ).

E.DIAGNOSA KEPERAWATAN DEMAM BERDARAH
1.Peningkatan suhu tubuh b.d proses inflamasi sekunder DHF.
2.Resiko terjadinya syok hipovolemik b.d perdarahan yang berlebihan
3.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake makanan yang tidak adekuat.
4.Resiko kurang volume cairan vaskuler b.d output yang berlebih (Carpenito, Lynda Juall, 2001 ).

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku K\efdokteran EGC.
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGVC.
Pice, Sylvia A dan Lortainne M Wilson.. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi Empat Buku Kedua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar: