Sabtu, 04 Februari 2012

KELAINAN PADA RAHIM

1.Sub-involusi uterus
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60 gram 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut subinvolusi.
Faktor-faktor penyebab, antara lain adalah infeksi (endometritis), sisa uri, mioma uteri, bekuan-bekuan darah, dan sebagainya.
Pada palpasi uterus teraba masih besar, fundus masih tinggi, lokhia banyak, dapat berbau dan terjadi perdarahan.
Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi metergin setiap hari ditambah dengan ergometrin per oral. Bila ada sisa plasenta lakukan kuretase. Berikan antibiotika sebagai pelindung infeksi
2.Perdarahan nifas sekunder
Perdarahan nifas dinamakan sekunder bila terjadi 24 jam atau lebih sesudah persalinan. Perdarahan ini bisa timbul pada minggu kedua nifas.
Perdarahan sekunder ini ditemukan kurang dari 1% dari semua persalinan. Sebab-sebabnya ialah sub-involusi, kelainan kongenital uterus, inversio uteri, mioma uteri, submukosum, dan penghentian pengobatan dengan estrogen untuk menghentikan laktasi.

Terapi dapat dimulai dengan pemberian 0.5 mg ergometrin intramuskuler, yang dapat diulang dalam 4 jam atau kurang. Perdarahan yang banyak memerlukan pemeriksaan tentang sebabnya. Apabila tidak ditemukan inversio uteri atau mioma submukosum yang memerlukan penanganan khusus, kerokan dapat menghentikan perdarahan. Pada tindakan ini perlu dijaga agar tidak terjadi perforasi.

Tidak ada komentar: