Sabtu, 04 Februari 2012

KONSEP TEORI MOTIVASI

1.Pengertian Motivasi
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang mana menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Irwanto, Motivasi adalah penentu perilaku atau penggerak perilaku, konstruk, teoritis, pengaturan, pengarahan serta tujuan dari perilaku (Irwanto, 2002).
James O.Whittaker memberikan pengertian motivasi secara umum, Motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. Frederick J.MC Donald memberikan pengertian motivasi adalah perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan, motivasi merupakan bagian dari Learning (Soematno, 2003).
Sedangkan dalam psikologi ada dua istilah yang pertama kali harus dipahami yaitu istilah motif dan motivasi, istilah motif berasal dari Bahasa Inggris yaitu seluruh aktivitas mental yang dirasakan/dialami yang memberikan kondisi hingga terjadinya perilaku. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu : kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang ia miliki dan apa yang ia harapkan; dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan; sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu, artinya tujuanlah yang mengarahkan perilaku seseorang itu (Dimyati dan Mudjiono, 2009) .

Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri individu (peserta didik) yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Dimyati dan Mudjiono, 2009).
2.Jenis Dan Sifat Motivasi
Para ahli psikologi berusaha menggolong-golongkan motif-motif yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme, ke dalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing. Woodworth menggolongkan dan membagi motif-motif tersebut menjadi tiga jenis:
a.Kebutuhan-kebutuhan organis (Organic Motive)
Motif ini berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam tubuh (kebutuhan-kebutuhan organis), seperti: lapar/haus, kebutuhan bergerak dan beristirahat/tidur, dan sebagainya.
b.Motif-motif darurat (Emergency Motive)
Motif ini timbul jika situasi menuntut timbulnya tindakan yang cepat dan kuat karena perangsang dari luar yang menarik manusia atau suatu organisme. Contoh motif ini antara lain : melarikan diri dari bahaya, berkelahi dan sebagainya.
c.Motif-motif obyektif (Objective Motive)
Motif obyektif adalah motif yang diarahkan/ditujukan ke suatu obyek atau tujuan tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita (kita menyadarinya). Contoh : motif menyelidiki, menggunakan lingkungan.
Selain pengklasifikasian di atas, Burton menggolongkan/membagi motif-motif tersebut menjadi dua, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik.
a.Motif Intrinsik
Motif intrinsik adalah motif yang timbul dari dalam seseorang untuk berbuat sesuatu atau sesuatu yang mendorong bertindak sebagaimana nilai-nilai yang terkandung di dalam obyeknya itu sendiri. Motivasi intrinsik merupakan pendorong bagi aktivitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan soal. Keinginan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, keinginan untuk memahami sesuatu hal, merupakan faktor intrinsik yang ada pada semua orang .
b.Motif Ekstrinsik
Motif ekstrinsik adalah motif yang timbul dari luar/lingkungan. Motivasi ekstrinsik dalam belajar antara lain berupa penghargaan, pujian, hukuman, celaan atau ingin meniru tingkah laku seseorang.
3.Teori Motivasi
Menurut Siagian (2004) Ada cukup banyak teori-teori tentang motivasi yang telah dikemukakan oleh para ahli antara lain :
a.Teori motivasi kebutuhan Maslow
Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia yang bersifat hirarkis dan dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1)Kebutuhan Defisiensi
Adalah kebutuhan-kebutuhan fisiologis keamanan, dicintai serta diakui dalam kelompoknya dan harga diri/prestasi. Kebutuhan ini tergantung pada orang lain.
2)Kebutuhan Pengembangan
Adalah kebutuhan anktualisasi diri, keinginan untuk mengetahui dan memahami dan yang terakhir kebutuhan estetis. Kebutuhan ini tidak memerlukan orang lain, ia menjadi lebih tergantung pada diri sendiri.
b.Teori Dorongan Drive Theories)
Teori ini mengatakan bahwa tingkah laku seseorang didorong kearah suatu tujuan tertentu karena adanya suatu kebutuhan. Dorongan tersebut adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir atau bersifat intrinsic. Dorongan dapat dipelajari dan berasal dari pengalaman-pengalaman dimasa lalu, sehingga berbeda untuk tiap orang (Morgan at.al, 1986).
c.Teori Motivasi Kompetensi (Competence Motivation)
Teori ini berasal dari Robert White, yang menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai keinginan untuk menunjukkan kompetensi dengan menaklukkan lingkungannya.
d.Teori Fisiologi
Teori ini juga disebut Behaviour Theories, menurut teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik atau disebut sebagai kebutuhan primer, sperti kebutuhan tentang makanan, minuman udara dan lain-lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang.
e.Teori Psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori Intrinsik, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni Id dan Ego. Tokoh dari teori ini adalah Freud
4.Pengelompokan Motivasi
a.Motif Primer
Motif primer atau motif dasar (biological drives) berasal dari kebutuhan biologis.Motif ini menunjukkan kepada motif yang tidak dipelajari dan bersifat naluriah . Motif primer meliputi :
1)Dorongan fisiologis/ Physiological drive
Motif ini bersumber pada kebutuhan organis yang meliputi: dorongan untuk makan, minum, dan bernafas, dorongan untuk mengembangkan keturunan dorongan untuk beristirahat dan bergerak dan sebagainya.
2)Dorongan Umum dan Motif Darurat
Walaupun pada dasarnya motif ini telah ada sejak lahir, namun bentuknya yang sesuai dengan perangsang tertentu berkembang karena dipelajari. Yang termasuk motif ini antara lain: perasaan takut, dorongan kasih sayang, dorongan untuk melarikan diri, dorongan ingin tahu, dorongan untuk menyerang, dorongan untuk berusaha , dorongan untuk mengejar.
b.Motif Sekunder
Motif sekunder disebut motif yang disyaratkan secara sosial, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia. Dalam perkembangannya motif ini dipengaruhi oleh tingkat peradapan, adat istiadat dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tempat individu berada. Yang termasuk dalam golongan sekunder antara lain : dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengejar suatu kedudukan, dorongan berprestasi, motif-motif obyektif, dorongan ingin diterima, dihargai, persetujuan, merasa aman, dorongan untuk dikenal dan sebagainya (Purwanto, 2000).
5.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis pada diri seseorang, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Disamping faktor ekstern juga sangat ditentukan oleh faktor intern yang melekat pada diri seseorang atau peserta didik itu sendiri. Berbagai faktor tersebut meliputi :
a.Individu dengan kegiatan dan aktivitas sehari- hari
b.Situasi tempat individu beraktivitas
c.Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap pelakasanaan tugasnya
d.Pengaruh yang datang dari berbagai pihak
e.Reaksi yang timbul dari pengaruh individu
f.Prilaku atau perbuatan yang ditampilkan oleh individu
g.Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru cita – cita dan tujuan (B. Uno, 2011).
6.Pengukuran Motivasi
Motif bukan merupakan benda yang secara langsung dapat diamati, tetapi merupakan suatu kekuatan dalam diri individu yang bersifat abstrak. Mengukur motivasi dapat dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa indikator, yaitu :
a.Durasi kegiatannya merupakan berapa lama kemampuan menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan
b.Frekuensi kegiatannya adalah sering tidaknya kegiatan itu dilakukan dalam periode waktu tertentu)
c.Persistensinya/ ketetapan atau kelekatannya pada tujuan kegiatan yang dilakukan
d.Devosi/ pengabdian dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
e.Ketabahan, keuletan dan kemauannya dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan
f.Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
g.Tingkat kualifikasi dari prestasi, produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak)
h.Arah sikap terhadap sasaran kegiatannya/ positif atau negatif (B. Uno, 2011).

Tidak ada komentar: