Sabtu, 04 Februari 2012

PENYEBAB HALUSINASI

Menurut Stuart, G. W (2007: 248) etiologi dari halusinasi meliputi 2 faktor yaitu faktor predisposisi dan faktor presipitasi:
1.Faktor Predisposisi
a.Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem syaraf yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian yang berikut:
1)Penelitian, pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas dalam perkembangan skizofrenia, lesi pada daerah frontal, temporal, limbid berhubungan dengan perilaku psikotik.
2)Beberapa zat kimia seperti dopamine, neurotransmitter yang berlebihan dan masalah-masalah pada sistem reseptor dopamine dikatkan oleh terjadinya skizofrenia.
3)Pembesaran ventrikel dan penurunan masa kortikal menunjukkan terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia kronis, ditentukan pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil.

b.Psikologis: Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dengan kondisi psikologis klien, salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dan rentan hidup klien.
c.Sosial budaya: Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan realitas seperti kemiskinan, konflik sosial budaya dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
2.Faktor Presipitasi
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa, dan tidak berdaya.
Penilaian individu terhadap stressor dan masalah koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan ( Keliat, 2006: 30).
a.Biologis: Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan kemampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak yang diinterpretasikan.
b.Stress lingkungan: Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya perilaku.
c.Sumber koping: Sesuatu yang mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor.

Tidak ada komentar: