Jumat, 10 Februari 2012

PERDARAHAN BERCAK (SPOTTING)

1.Pengertian
Spotting adalah Perdarahan inter-menstrual yang jumlahnya sekali sehingga tidak memerlukan pemakaian tampan/kasa pembalut (Hartanto 2003).
2.Gangguan Haid
a.Pola haid yang normal dapat berubah menjadi:
1)Amenore
2)Perdarahan ireguler adalah pola haid yang tidak teratur karena efek samping dari pemakaian KB suntik
3)Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
b.Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah besar.
3.Penyebab perdarahan bercak (Spotting)
Ketidakseimbangan hormon dan diperkirakan karena kerja enzim plasmin yang terkonsentrasi di jaringan selaput lendir rahim. Enzim ini bersifat fibrinolitik (menghancurkan fibrin yang berguna untuk pembekuan darah) dan beban kerja (Hartanto, 2003). Perdarahan bercak juga diduga terjadi penurunan kadar estrogen prahaid. Perlu juga dipikirkan adanya polip servik, erosi porsio dan juga dapat disebabkan oleh insufisiensi korpus luteum (perdarahan terjadi karena menurunnya kadar estrogen), sedangkan pada masa pascahaid disebabkan oleh defisiensi estrogen, sehingga regenerasi endometrium terganggu (Baziad, 1992). 4.Penanggulangan perdarahan menurut Prawiroharjo, 2003.
Perdarahan/spotting terus berlanjut/setelah tidak haid, namun kemudian terjadi perdarahan, maka perlu di cari penyebab perdarahan. Informasikan pada klien bahwa pendarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal ini bukanlah serius, dan biasanya tidak memerlukan pengobatan.
Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan.1 siklus pil kontrasepsi kombinsi ( 30-35 mg etiniles-tradiol ), ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari), ataupun obat jenis lain. Jelaskan juga pada klien bahwa pemberian pil kontrasepsi hormonal dapat terjadi perdarahan. Jika terjadi perdarahan, obatilah penyebab perdarahan dengan cara yang sesuai, bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan, maka suntikan jangan di lanjutkan lagi. Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan di tangani dengan pemberian 2 tablet pil kontra sepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari di lanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal, atau diberi 50 mg etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari. Bila perdarahan terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun kemudin terjadi perdarahan, maka perlu dicari penyebab perdarahan itu, bila ditemukan penyakit radang panggu atau penyakit akibat hubungan seksual, maka perlu diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan dapat terus berlanjut.

Tidak ada komentar: