Jumat, 10 Februari 2012

KONSEP TEORI: ISOLASI SOSIAL

A.Pengertian
Menurut Townsend, (1998:152) isolasi sosial keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya.
Menurut Carpenito L. J.(2000: 389-391) Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak. Menurut Helena (2000), menarik diri adalah suatu pola tingkah laku menghindari kontak dengan oang, situasi atau lingkungan yang penuh dengan stress yang dapat menyebabkan kecemasan fisikdan fsikologis.
Jadi menarik diri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak mampu melakukan hubungan dengan orang lain dengan baik, diangap orang lain itu akan mencedrai dirinya. dimana seseorang itu hanya senang menyendiri dan sulit untuk di ajak bicara.
B.Penyebab
Menurut Stuart & Sundeen (1998: 347-349) faktor predisposisi dan presifitasi pasien dengan pasien menarik diri adalah:
1.Faktor Predisposisi
a.Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah respon sosial maladaptif.
b.Faktor biologik
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladatif
c.Faktor sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan. ini akibat dari norma yang tidak mendukung pedekatan terhadap orang lain; atau tidak menghargai angota masyarakat yang tidak produktif. Seperti lansia, orang cacat, dan berpenyakit kronik.
2.Faktor Presipitasi
a.Stresor sosialkultural. Stres dapat ditimbulkan oleh:
Menurunnya stablitas unit keluarga, Berpisah dari dari orang yang berarti dalam kehidupannya, misalnya karena dirawat di Rumsh sakit
b.Stresor psikologik.
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.
C.Manifestasi Klinis
Menurut Stuart & Sundeen (1998:347) Manifestasi kinis dari menarik diri adalah tidak menghiraukan lingkungan,terpaku, gangguan kepribadian, gangguan komunikasi verbal, isolasi sosial, dan tidak peduli dengan sekitarnya, gangguan pemasukan makanan dan cairan,kesulitan dalam BAK kesuitan BAB, penurunan energi, harga diri rendah, perubahan posisi tidur seperti posisi janin.
D.Diagnosa Keperawatan
Menurut Keliat (2000:351) Diagnosa keperawatan adalah:
1.Gangguan persepsi sensori : Halusinasi berhubungan dengan menarik diri
2.Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
3.Penurunan motivasi perawatan diri (intoleran aktivitas) berhubungan dengan menarik diri.
E.Fokus Intervensi
Diagnosa keperawatan 1
Resiko perubahan persepsi sensori, halusinasi berhubungan dengan isolasi sosial : Menarik diri
1.Tujuan umum
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi
2.Tujuan khusus
a.TUK I : klien mampu membina hubungan saling percaya
1)Kriteria evaluasi
Klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang , ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
2)Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan pinsip komunikasi terapeutik :
a)Sapa klien dengan ramah baik secara verbal maupun non verbal.
b)Perkenalkan diri dengan sopan.
c)Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien.
d)Jelaskan tujuan pertemuan.
e)Jujur dan menepati janji.
f)Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g)Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
Rasional :
a)Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya.
b.TUK II : klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
1)Kriteria evaluasi :
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri sendiri, orang lain atau lingkungan.
2)Intervensi
a)Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya.
b)Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan, penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul.
c)Diskusikan bersama dengan klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang muncul.
d)Berikan pujian terhadap kemampuan klien dalam mengungkakan penyebab menarik diri.
Rasional :
a)Dengan diketahuinya penyebab menarik diri dapat dihubungkan dengan faktor presipitasi yang dialami oleh klien.
c.TUK III : Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
1)Kriteria evaluasi
a)Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
b)Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
2)Intervensi
a)Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain.
b)Beri kesempatan pada kien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
c)Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
d)Beri inforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
Rasional :
a)Mengevaluasi manfaat yang dirasakan klien sehingga timbul motivasi untuk berinteraksi.
d.TUK IV : Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
1)Kriteria evaluasi
Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap : K-P, K-P-K, K-P-Keluarga, K-P-Kelompok.
2)Intervensi
a)Kaji kemampuan klien dalam membina hubungan dengan orang lain.
b)Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap K-P, K-P-P Lain, K-P-P Lain-K Lain, K-P-Keluarga/kelompok/masyarakat.
c)Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
d)Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat hubungan.
e)Diskusikan jadwal harian yang dapa dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu.
f)Mengevaluasi klien untuk mengikuti kegiatan di lapangan.
g)Beri reinforcment atas kegiatan klien dalam ruangan.
e.TUK V : Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain.
1)Kriteria evaluasi
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk diri sendiri dan orang lain.
2)Intervensi
a)Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain.
b)Diskusikan dengan klien tentang perasaannya manfaat berhubungan dengan orang lain.
c)Beri reinforcement positif atas kemampuan klien dalam mengungkapkan perasaannya manfaat berhubungan dengan orang lain.
f.TUK VI : Klien dapat memperdayakan sistem pendukung atau keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain.
1)Kriteria evaluasi
Keluarga dapat :
a)Menjelaskan perasaannya.
b)Menjelaskan cara merawat klien menarik diri.
c)Mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri.
d)Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri.
2)Intervensi
a)Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
(i)Ucapkan salam dan perkenalkan diri.
(ii)Sampaikan tujuan pertemuan.
(iii)Buat kontrak waktu.
(iv)Eksplorasi perasaan keluarga.
b)Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
(i)Perilaku menarik diri.
(ii)Penyebab perilaku menarik diri.
(iii)Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak diatasi.
(iv)Cara keluarga mengatasi perilaku menarik diri.
c)Dorong anggota keuarga untuk memberi dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain.
d)Anjurkan keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu.
e)Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga.
Rasional :
a)Keterlibatan keluarga sangat mendukung terhadap proses perbaikan perilaku klien.
Diagnosa Keperawatan 2
Isolasi sosial : Menarik diri berhubugan dengan harga diri rendah.
1.Tujuan umum
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
2.Tujuan khusus
a.TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya
1)Kriteria evaluasi
Ekpresi wajah bersahabat, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
2)Intervensi
a)Bina hubungan dengan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik.
b)Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal.
c)Perkenalkan diri dengan sopan.
d)Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilaan yang disukai klien.
e)Jelaskan tujuan pertemuan.
f)Jujur dan menepati janji.
g)Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
h)Beri perhatian pada klien dan perhatikan pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.
Rasional :
a)Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya.
b.TUK II : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki.
1)Kriteria evaluasi
Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, Kemampuan yang dimiliki klien, Aspek positif keluarga, Aspek positif linkungan yang dimiliki klien.
2)Intervensi :
a)Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b)Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif.
c)Utamakan memberi pujian yang realistik.
Rasional:
a)Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol diri atau integritas ego diperlukan sebagai dasar Asuhan Keperawatan.
b)Reinforement positif akan meningkatkan harga diri klien.
c)Pujian yang realistik tidak menyebabkan kien melakukan kegiatan. karena ingin mendapatkan pujian.
c.TUK III: Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
1)Kriteria evaluasi:
Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
2)Intervensi
Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih yang dapat digunakan selama sakit.
Rasional:
a)Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang dimiliki adalah sarat untuk berubah.
b)Pengertian tentang kemampuan yang dimiliki diri motivasi untuk tetap mempertahankan penggunaannya.
d.TUK IV: Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
1)Kriteria evaluasi
Klien membuat rencana kegiatan harian.
2)Intervensi
Rencanakan bersama kien aktivitas yang dilakukan setaip hari sesuai kemampuan.
a)Kegiatan mandiri
b)Kegiatan dengan bantuan sebagian.
c)Kegiatn yang membutuhkan bantuan total.
d)Tingkatkan kegiatan yang sesuai dengan toleransi kondisi klien.
e)Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
Rasional:
a)Klien adalah individu yang bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri.
b)Klien perlu bertindak secara realistis dalam kehidupannya.
c)Contoh peran yang dilihat akan memotivasi klien untuk melaksanakan kegiatan.
e.TUK V : klien dapat melakukn kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya.
1)Kriteria evaluasi
Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.
2)Intervensi
a)Beri kessempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
b)Beri pujian atas keberhasilan klien.
c)Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
Rasional:
a)Memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kien mandiri di rumah.
b)Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri, memberikan kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan.
f.TUK VI : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
1)Kriteria evaluasi
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga.
2)Intervensi
a)Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.
b)Bantu keuarga memberikan dukungan selama klien dirawat.
c)Bantu kluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
Rasional:
a)Medorong keuarga untuk mampu merawat klien mandiri di rumah.
b)Support sistem keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan klien.
c)Meningkatkan peran serta keluarga dalam merawat klien di rumah.
Diagnosa Keperawatan 3
Penurunan motivasi perawatan diri (intoleran aktivitas) berhubungan dengan menarik diri.
1.Tujuan umum
Klien meningkatkan minat atau motivasinya dan memertahanan kebersihan diri.
2.Tujuan khusus
a.TUK 1
Klien dapat mngenal tentang pentingnya kebersihan diri
1)Kriteria evaluasi
a)Klien dapat menyebutkan pentingnya kebersihan diri dalam waktu 2 kali pertemuan
(a)Tanda – tanda bersih
(b)Badan tidak bau
(c)Rambut rapi, bersih dan tidak bau
(d)Gigi bersih dan tidak bau mulut
b)Klien mampu menyebutkan kembali kebersihan, untuk kesehatan
c)Klien dapat menjelaskan cara merawat diri, antara lain:
(a)Mandi 2 kali sehari dengan sabun
(b)Mengosok gigi minimal 2 kali sehari setelah makan dan akan tidur
(c)Mencuci rambut 2-3 kali seminggu dan memotong kuku bila panjang
(d)Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
2)Intervensi
a)Diskusikan bersama klien pentignya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih
b)Dorong klien untuk menyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihan diri.
c)Diskusikan fungsi kebersihan diri untuk kesehatan dengan mengali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
d)Bantu klien menggungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri.
e)Beri reinforcement positif setelah klien mampu menggunkapkan arti kebersihan diri.
f)Ingatan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti:
(a) Mandi 2 kali pagi dan sore
(b) Sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan sebelum tidur)
(c) Keramas dan menyisir rambut
(d) Gunting kuku bila panjang
b.TUK II
Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
1)Kriteria evaluasi
Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri yaitu:
a)Mandi pakai sabun dan disiram dengan air sampai bersih
b)Mengganti pakain bersih sehari sekali dan merapikan penampilan
2)Intervensi
a)Motivasi klien untuk mandi
b)Bimbing klien untuk mandi
c)Anjuran klien untuk mengganti baju setiap hari
d)Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut
e)Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan kebersihan diri, seperti mandi, dan kebersihan kamar mandi.
f)Bekerjasama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri sendiri seperti odol, sikat gigi, sampo, pakaian ganti, handuk dan sandal.
c.TUK III
Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
1)Kriteria evaluasi
Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin teratur tanpa anjuran
a)Mandi pagi dan sore
b)Ganti baju setiap hari
c)Penampilan bersih dan rapi
2)Intervensi
a)Monitor klien dalam melaksanakan kebersihan diri secara teratur.
b)Ingatkan untuk mencuci rmbut, menyisir, gosok gigi, ganti baju, dan pakai sandal.
d.TUK IV
Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri
1)Kriteria evaluasi
Klien selalu tampak bersih dan rapi
2)Intervensi
Beri reinforement positif jika klien berhasil melakukan kebersihan diri.
e.TUK V
Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri
1)Kriteria evaluasi
a)Keluarga selalu mengingat hal- hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
b)Keluaraga menyiapkan sarana untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri
c)Keluarga membantu dan membimbing dalam menjaga kebersihan diri.
2)Intervensi
a)Jelaskan pada keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS.
b)Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap kemajuan yang telah dialami di RS.
c)Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan diri klien.
d)Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan diri.
e)Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien menjaga kebersihan diri.
f)Diskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang dilakukan misalnya: menginggatkan klien pada waktu mandi, sikat gigi, keramas, ganti baju dan membantu klien apabila mengalami hambatan atau memberi pujian atas kebersihan klien.

Tidak ada komentar: