1.Pengertian Stimulasi Dan Bermain
Stimulasi adalah perangsangan dan latihan – latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan luar (Hinchliff, 2000: 417).
Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak menghasilkan komoditas tertentu misalnya keuntungan finansial (uang).
Bermain merupakan bentuk infantile dari kemampuan orang dewasa untuk menghadapi berbagai macam pengalaman dengan cara menciptakan model situasi tertentu dan berusaha untuk menguasainya melalui eksperimen dan perencanaan.
2.Fungsi Bermain Pada Anak
Dunia anak tidak bisa dipisahkan dengan dunia bermain. Wong menjelaskan bermain pada anak hendaknya mempunyai fungsi – fungsi sebagai berikut :
a.Perkembangan sensori motor.
Perkembangan sensori motor ini didukung oleh stimulasi visual, pendengaran, taktil dan kinetik.
b.Perkembangan kognitif (intelektual).
Anak belajar mengenal warna, bentuk, ukuran, tekstur dari berbagai macam objek, angka dan benda.
c.Sosialisasi
Pada tahun pertama, anak hanya mengamati objek di sekitarnya. Pada tahun 2 – 3 tahun biasanya anak suka bermain peran seperti peran aebagai ayah, ibu dan lainnya. Pada usia prasekolah anak lebih senang bergabung dengan kelompok sebayanya.
d.Kreativitas
e.Kesadaran Diri.
Dengan aktivitas bermain, anak belajar untuk memahami kelemahan dan kemampuannya dibandingkan dengan anak yang lain.
f.Nilai – nilai moral.
g.Nilai terapeutik.
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stres dari lingkungan.
3.Prinsip – Prinsip Dalam Aktivitas Bermain
a.Perlu ekstra energi.
b.Waktu yang cukup.
c.Alat permainan.
Alat permainan harus aman dan mempunyai unsur edukatif.
d.Ruang untuk bermain.
e.Pengetahuan cara bermain.
f.Teman bermain.
4.Jenis Permainan
Klasifikasi bermain dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan isi dan karakteristik sosial:
a.Berdasarkan isinya yaitu bermain dapat dibedakan menjadi permainan yang berhubungan dengan orang lain (sosial affective play), permainan yang berhubungan dengan kesenangan, permainan yang hanya memperhatikan saja dan permainan ketrampilan.
b.Berdasarkan karkateristik sosial.
Tipe bermain berdasarkan karkater sosial diantarnya adalah permainan dengan mengamati teman – temannya bermain (on looker play), permainan yang dimainkan sendiri (solitary play), permainan bersama teman tanpa interaksi (paralel play), permainan dengan bermain bersama tanpa tujuan kelompok (assosiative play),dan permainan dengan bermain bersama yang diorganisir (cooperative play).
1)Masa Bayi (0-1 tahun)
Setelah lahir, stimulus langsung diberikan pada bayi, stimulus yang diberikan melalui aktivitas bermain yang bertujuan untuk
a)Melatih dan mengevaluasi reflek – reflek fisiologis.
b)Melatih untuk mencari objek yang tidak kelihatan.
c)Melatih sumber asal suara.
d)Melatih kepekaan perbaan.
Contoh alat permainan yang dianjurkan adalah benda yang aman untuk dimasukkan ke mulut, boneka orang /binatang yang lunak, mainan yang suara, bola dan lain – lain.
2)Masa balita (1-3 tahun)
a).Tujuan bermain pada masa balita adalah.
(1) Mengembangkan ketrampilan bahasa.
(2) Melatih motorik halus dan kasar.
(3) Mengembangkan kecerdasan.
(4) Melatih daya imajinasi.
(5) Menyalurkan perasaan anak.
b). Alat permainan yang dianjurkan adlah lilin yang dapat dibentuk, alat untuk menggambar, puzzle sederhana, manik – manik dan alat – alat rumah tangga.
3)Masa Prasekolah Akhir (4-5 tahun)
a)Tujuan bermain pada masa ini adalah :
(1)Mengembangkan kemampuan berbahasa, berhitungan, serta menyamakan dan membedakan.
(2)Merangsang daya imajinasi.
(3)Menumbuhkan sportivitas, kreativitas, dan kepercayaan diri.
(4)Memperkenalkan Ilmu pengetahuan, suasana gotong – royong dan kompetisi.
(5)Mengembangkan koordinasi motorik dan kemampuan mengendalikan emosi.
b)Alat permaianan yang dianjurkan, misalnya buku, majalah, alat tulis /krayon, balok dan aktivitas berenang.
4)Bermain di Rumah Sakit
a)Tujuan bermain di rumah sakit adalah :
(1)Agar dapat melanjutkan fase tumbuh kembang secara optimal
(2)Mengembangkan kreativitas anak.
(3)Anak dapat beradaptasi secara lebih efektif terhadap stres.
b)Prinsip – prinsip bermain bagi anak agar lebih efektif di rumah sakit:
(1)Anak tidak banyak menggunakan energi.
(2)Relatif aman dan terhindar dari infeksi silang.
(3)Sesuai dengan kelompok usia.
(4)Tidak bertentangan dengan terapi.
(5)Perlu partisipasi orang tua dan keluarga. (Nursalam, 2005 : 74 – 84).
Sabtu, 04 Februari 2012
STIMULASI PERKEMBANGAN DAN KONSEP BERMAIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar