Kamis, 22 Maret 2012

DEFISIENSI VITAMIN A DAN CARA MENGATASINYA

Kekurangan/defisiensi vitamin A disebabkan oleh beberapa hal dan dibagi menjadi dua yaitu sebab primer dan sebab sekunder.Penyebab primer dari defisiensi vitamin A adalah kekurangan provitamin A dan pembentukan vitamin A dalam pengaturan makan sehari-hari.Hal ini berarti defisiensi vitamin A dapat juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi vitamin A dalam tubuh manusia.

Sebab sekunder dari defisiensi vitamin A adalah adanya gangguan penyerapan lemak di usus,kegagalan penggunaan vitamin A dalam tubuh,kebutuhan tubuh yang meningkat maupun gangguan konversi karoten menjadi vitamin A.
Dalam bukunya,Almatsier menyebutkan beberapa akibat kurangnya mengonsumsi vitamin A dalam tubuh adalah;
1.Buta senja(niktalopia) : Buta senja yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke cahaya samara-samar/senja.Sebagai contoh bila memasuki kamar gelap dari kamar terang.
2.Perubahan pada mata : Perubahan mata ini disebabkan ketidakmampuan kelenjar air mata dalam mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea.
3.Infeksi : Apabila terjadi defisiensi vitamin A,maka fungsi kekebalan tubuh seseorang akan menurun.Akibatnya tubuh seseorang tersebut akan mudah terserang infeksi.
4.Perubahan pada kulit : Akibat yang ditimbulkan karena kurangnya konsumsi vitamin A pada kulit yaitu kulit menjadi kasar dan kering.
5.Gangguan pertumbuhan : Dalam hal ini , kurangnya tubuh dalam mengonsumsi vitamin A dengan gangguan pertumbuhan adalah terhambatnya pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel tulang.

CARA MENGATASI/PENCEGAHAN
Segala sesuatu yang memperbaiki status vitamin A individu dapat berpengaruh terhadap masalah defisiensi vitamin A dan akibatnya.Misalnya sanitasi lingkungan dan perumahan yang lebih baik akan menurunkan tingkat keparahan infeksi saluran nafas,tuberkulosis,diare serta infestasi cacing, dan demikian meningkatkan absorpsi vitamin A serta menurunkan kebutuhan metabolic vitamin A.
Tujuan dari program pencegahan ini adalah memberikan masukan pada masyarakat akan kandungan vitamin A dan provitamin A dari makanan yang cukup dan teratur pada anak-anak yang rentan dan menghilangkan semua bentuk defisiensi vitamin A.Secara umum hal ini merupakan tujuan jangka panjang,tapi harus segera dimulai usaha untuk mencapainya dan harus diberikan dukungan yang memadai.Bersamaan dengan itu,tindakan darurat jangka pendek yang agak mahal mungkin diperlukan untuk mencegah defisiensi vitamin A yang cukup berat yang dapat menyebabkan kerusakan mata dan peningkatan kematian.Bagaimana dan seberapa besar keberhasilannya akan tergantung pada keparahan dan sifat defisiensi,sumber yang ada,dan tingkat dedikasi serta minat personal kesehatan untuk memecahkan masalah.Supaya efektif,semua program seperti itu harus mencapai anak-anak dengan resiko tertinggi. Ada tiga strategi tindakan pencegahan yang bisa dilakukan pada saat ini adalah:
1.Peningkatan konsumsi vitamin A dari beberapa sumber makanan : Setiap individu harus mengerti akan pentingnya tubuh mereka untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi ini berdasarkan makanan yang dikonsumsi sejak awal.Hal ini tergantung pada beratnya masalah,tindakan darurat seperti pemberian dosis vitamin A yang periodic mungkin diperlukan sebelum terjadi perubahan diet mencapai efek yang diharapkan.
2.Suplementasi periodic : Suplementasi periodic berguna karena sejumlah besar vitamin A dapat disimpan dalam hati untuk penggunaan di masa yang akan datang. Vitamin A ini dapat diberikan sebagai kapsul atau dalam bentuk larutan pekat. Kecuali untuk anak-anak yang menderita xerophtalmia aktif, defisiensi energi dan protein (kwashiorkor) atau beberapa penyakit pencetus yang berat, penting untuk memastikan bahwa dosis tersebut tidak diulang lebih sering daripada dosis yang aman.
3.Fortifikasi makanan : Fortifikasi atau penambahan zat gizi terpilih pada unsur pokok makanan yang umum merupakan suatu cara perlindungan status gizi yang dapat diterima dan berhasil pada Negara dengan sistem distribusi makanan yang tepat.Cara ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan konsumsi vitamin A pada wanita hamil dan menyusui tanpa resiko teratogenik.


Tidak ada komentar: