Senin, 30 April 2012

MANAJEMEN APPROACH

1.Pengertian Manajemen adalah sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Swanburg, 2000). Manajemen keperawatan adalah koordinasi dan integrasi sumber daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai institusional yang spesifik dan obyektif ( Hubber, 2000). Manajemen asuhan keperawatan merupakan pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan menggunakan metode proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien dengan mengaitkan pada fungsi manajemen yaitu perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Setiap fungsi ini tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan lainnya. Implementasinya adalah menerapkan fungsi pengendalian. (Keliat, 2000). Model praktek keperawatan mensyaratkan pendekatan manajemen (management approach) sebagai pilar praktek profesionalyang pertama. Oleh karena itu proses manajemen harus dilaksanakan dengan disiplin untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien atau keluarga merupakan praktek yang professional. 2.Komponen a.Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990). Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang apa yang hatrus dilakukan, bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan, dimana kegiatran itu dilakukan, sehingga perencanaan yang matang akan member petunjuk dan mempermudah dalam melaksanakan kegiatan. Kegiatan perencanaan yang dipakai dalam ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah : a)Rencana harian, adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai perannya masing masing. Rencana harian dibuat sebelum operand an dilengkapi saat operan bdan preconference. b)Rencana bulanan : 1).Rencana bulanan karu Setiap akhir bulan karu melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kepala ruang akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan karu adalah membuat jadwal serta memimpin case conference, membuat jadwal dinas, membuat pembagian tugas, membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana, melakukan audit dokumentasi, membuat laporan bulanan. 2).Rencana bulanan katim Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan yang dilakukan di timnya. Kegiatan yang dilakukan katim adalah mempresentasikan kasus dalam case conference, memipin penkes kelompok keluarga, melakukan supervise perawat pelaksana, c)Rencana tahunan Setiap akhir tahun kepala ruang mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup : 1).Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik proses kegiatan serta evaluasi mutu pelayanan 2).Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing – masing tim. 3).Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat, rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan – pelatihan. b.Pengorganisasian Pengorganisasian menurut Korn & Thora (1981), adalah koordinasi beberapa aktivitas organisasi untuk mencapaiu tujuan. Pengorganisasian sendiri meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan rencana dan divisi – divisi untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian didalam keperawatan meliputi menentukan jumlah tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan pasien dan metode penugasannya. Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang – orang, alat – alat, tugas, kewenangan, dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercapai suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1983 dalam Sahari). Fungsi pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi. Rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka kerja yang menjadi wadah bagi semua kegiatan usaha kerjasama dengan cara membagikan, mengelompokkan pekerjaan yang harus dilakukan, menerapkan dan menjalin hubungan kerja antar bagian dan menjalin hubungan antar staf dan atasan. Ada 3 hal penting dalam pengorganisasian adalah : 1).Pola struktur yang berarti proses hubungan interaksi yang berhubungan secara efektif 2).Penataan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam organisasi 3).Struktur kerja organisasi termasuk kelompok kerja kegiatan yang sama, pola hubungan antar kegiatan yang tepat, dan pembinaan cara komunikasi yang efektif antar perawat. Prinsip yang ada dalam pengorganisasian antara lain pembagian kerja, pendelegasian tugas, koordinasi, serta manajemen waktu. Dalam pengorganisasian selain hal – hal diatas juga perlu adanya struktur organisasi, pengelompokan kegiatan, juga metode penugasan. c.Pengarahan (Directing) Pengarahan yaitu penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Istilah lain yang dipakai adalah pengorganisasian, pengaktifan. Apapun istilah yang digunakan pada akhirnya akan bermuara pada melaksanakan kegiatan yang telah direncankan sebelumnya. (Marquis & Hutton, 1998). Pengarahan adalah suatu proses menggerakkan orang – orang agar mau bekerjasama dengan ikhlas dan bersemangat dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasian yang tel;ah disusun.(Wijono, 1997). Pengarahan juga berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, yaitu motivator, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dalam tim, dan menfasilitasi dalam kolaborasi antar anggota tim. Salah satu proses pengarahan dalam keperawatan adalah serah terima tugas atau operan. d.Pengendalian (Controlling) Proses akhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol (1998) mendefinisikan control sebagai pemeriksaan apakah segala sesuatunya terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, seta prinsip – prinsip yang ditentukan, yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar diperbaiki dan tidak terjadi lagi. Pengendalian ( controlling) berhubungan erat dengan perencanaan karena proses pengendalian mengacu pada tujuan dan perencanaan yang telah dibuat. Terutama pengendalian dalam pendokumentasian pencatatan asuhan keperawatan. Menurut Mockler (1984), pengendalian manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standarprestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk mendesain system umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang ditetapkan. Pengendalian manajemen adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin kualitas serta pengevaluasian penampilan, langkah – langkah yang harus dilakukan dalam pengendalian dan pengontrolan meliputi : a)Menetapkan standar dan menetapkan metode pengukuran prestasi kerja b)Melakukan pengukuran prestasi kerja c)Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai standar d)Mengambil tindakan korektif. Peralatan atau instrument dipilih untuk mengumpulkan bukti dan untuk menunjukkan standar yang telah dicapai. Audit merupakan pekerjaan yang telah dilakukan, kategori audit terdiri dari : 1).Audit struktur 2).Audit proses 3).Audit hasil. Pada model MPKP kegiatan pengendalian diterapkan dalam bentuk kegiatan pengukuran : a)Indikator umum : 1).Perhitungan lama hari rawat (BOR), yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. 2).Perhitungan rata – rata lama rawat (ALOS). Indikator ini selain memberikan gambaran efisiensi juga memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnose tertentu. 3).Perhitungan lama tempat tidur tidak terisi (TOI), yaitu rata – rata hari tempat tidur tidak ditempati dari sat diisi ke saat terisi kembali. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong 1 – 3hari saja b)Indikator mutu rumah sakit : 1).Penghitungan pasien dengan decubitus 2).Penghitungan pasien dengan flebitis/luka infus 3).Penghitungan pasien infeksi luka operasi c)Kondisi pasien : 1).Audit dokumentasi asuhan keperawatan 2).Survey masalah baru 3).Kepuasan pasien dan keluarga 4).Penilaian kemampuan pasien dan keluarga d)Kondisi SDM : 1).Kepuasan tenaga kesehatan, perawat, dan dokter 2).Penilaian kinerja perawat

Tidak ada komentar: