Menurut Kontjaraningrat (1990) Komunitas
adalah, sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling
berinteraksi. Betty Neuman (1989) berpendapat bahwa, komunitas juga dipandang
sebagai klien “ Client is an interacting open system in total interface with
both internal and external forces or stressors “. Sedangkan Logan dan Dawkin
(1987) menuliskan bahwa pengertian keperawatan komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kepeawatan.
Pernyataan lain menurut Soerjono Soekanto (1982) komunitas adalah menunjuk pada
bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografi)
dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang
lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas
wilayahnya. Adapun menurut WHO (1974) komunitas adalah kelompok sosial yang di
tentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama
serta adanya saling mengenal dan interaksi antar anggota masyarakat.
Keperawatan komunitas sebagai salah satu
bentuk pelayanan kesehatan utama yang ditujukan pada masyarakat pada prakteknya
memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam
kebutuhan dasar komunitas. Salah satunya adalah konsep menurut (Christine
Ibrahim, 1986) keperawatan dikarakteristikkan oleh 4 (empat) konsep pokok, yang
meliputi konsep manusia, kesehatan, masyarakat dan keperawatan. Paradigma
keperawatan ini menggambarkan hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang
mengatur teori-teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan
hal-hal yang perlu di selidiki (Christine Ibrahim, !986).
Model teori Neuman menggambarkan bahwa
komunitas adalah sistem terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur)
dan mempunyai 5 variabel yang saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu; Biologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
Model teori Neuman dilandasi oleh teori
sistem dimana terdiri dari individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang
merupakan target pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh
hasil interaksi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga
kesehatan untuk melakukan tiga tingkat pencegahan yaitu; pencegahan primer,
sekunder dan tersier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dari arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau
diaplikasikan ke populasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer ini
mencakup kegiatan mengidentifikasi faktor resiko yang terjadinya penyakit,
mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan dalam komunitas.
Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya dan perlindungan
khusus terhadap penyakit.
2. Pencegahan
Sekunder
Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah
kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini intervensi yang tepat,
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau keseriusan penyakit.
3. Pencegahan Tersier
Tingkat pencegahan ini adalah untuk
mempertahankan kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh.
Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat
proses penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi
yang optimal dari ketidakmampuannya.
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas
adalah individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun
sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Nasrul Effendy, 1998),
sasaran ini terdiri dari :
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan / keperawatan karena ketidakmampuan merawat dirinya
sendiri oleh sesuatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota
keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya
saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota
keluarga mempunyai masalah kesehatan / keperawatan, maka akan berpengaruh
terhadap anggota-anggota keluarga lain, dan keluarga-keluarga yang ada
disekitarnya.
3. Kelompok
khusus
Kelompok
khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur,
permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah
kesehatan, dan termasuk diantaranya adalah :
a.
Kelompok khusus dengan kebutuhan
kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya seperti ; Ibu
hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah, usia lanjut.
b.
Kelompok dengan kesehatan khusus
yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya
adalah :
Penderita penyakit menular seperti; TBC, AIDS, penyakit
kelamin dan lainnya.
Penderita yang menderita penyakit tidak menular, seperti;
Diabetes melitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lainnya.
c.
Kelompok yang mempunyai resiko
terserang penyakit, diantaranya : WTS, pengguna narkoba, pekerja tertentu, dan
lainnya
d.
Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi,
diantaranya adalah: Panti Werdha, panti asuhan, pusat rehabilitasi (cacat
fisik, mental, sosial dan lainnya), penitipan anak balita.
4. Tingkat
Komunitas
Pelayanan
asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga dilihat sebagai satu kesatuan
dalam komunitas. Asuhan ini diberikan untuk kelompok beresiko atau masyarakat
wilayah binaan. Pada tingkat komunitas, asuhan keperawatan komunitas diberikan
dengan mamandang komunitas sebagai klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar