1.
Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2002).
Keadaan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu
kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Bila
kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara
28 dan 36 minggu disebut kehamilan
prematur (Wiknjosastro, 2006).
Seorang
wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida
1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0 ( Aditama, 2006 ).
2.
Tanda dan Gejala Kehamilan
a.
Tanda tidak pasti hamil
Tanda tidak pasti hamil meliputi (Asrinah, dkk 2010).
1)
Amenore
Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graff dan ovulasi. Gejala
ini sangat penting karena umumnya perempuan hamil tidak mendapatkan haid. Penting diketahui tanggal hari pertama haid
terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan diperkirakan kapan
persalinan akan terjadi.
2)
Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama
kehamilan, kadang-kadang disertai oleh emesis. Ini sering terjadi pada pagi
hari tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.
Dalam batas-batas tertentu keadaan ini
masih fisiologik. Bila terlampau sering, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan
yang disebut hiperemesis gravidarum. Akibat mual dan muntah akan membuat nafsu
makan berkurang.
3)
Mengidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi
menghilang seiring semakin tuanya usia kehamilan.
4)
Pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
adanya iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
5)
Sering buang air kecil
Pada awal masa kehamilan, karena adanya desakan rahim ke depan,
kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester dua, sudah
mulai menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada
trimester tiga gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul
dan menekan kembali kandung kemih.
6)
Payudara menjadi tegang dan
membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron
yang merangsang duktuli dan alveoli pada mammae. Ujung saraf tertekan sehingga
menyebabkan rasa sakit, terutama pada hamil pertama.
7)
Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan
kembali.
8)
Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
9)
Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas. Ada beberapa bagian
di mana pigmentasi terlihat jelas yaitu :
a)
Sekitar pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormon hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi pada kulit.
b)
Dinding perut
(1)
Strie livide
(2)
Strie nigra
(3)
Linea alba menjadi hitam
c)
Sekitar payudara
(1)
Hiperpigmentasi aerola mammae
(2)
Putting susu makin menonjol
(3)
Kelenjar Montgomery makin
menonjol
(4)
Pembuluh darah menipis sekitar
payudara.
10)
Epulis
Hipertrofi gusi
sering terjadi pada trimester satu.
11)
Varises
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah tersebut terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan
payudara. Sering terjadi pada trimester satu dan menghilang setelah persalinan.
b.
Tanda kemungkinan hamil
Tanda-tanda yang memungkinkan seorang
perempuan hamil adalah :
(1)
Rahim membesar sesuai dengan
tuanya kehamilan
(2)
Pada pemeriksaan dalam dijumpai
(a)
Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga
daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah
difleksikan (Kusmiyati, 2009).
(b)
Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-biruan (Kusmiyati,
2009).
(c)
Tanda Piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat
dengan implantasi plasenta (Kusmiyati, 2009).
(d)
Kontraksi Brakston Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk
uterus pada masa hamil (Wiknjosastro, 2006).
(e)
Teraba Ballotement
(3)
Pemeriksaan tes biologis
kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu (Asrinah, dkk 2010).
c.
Tanda pasti hamil
Seseorang yang dinyatakan positif hamil
ditandai dengan (Asrinah, dkk 2010).
(1)
Terlihatnya embrio atau kantung
kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan.
(2)
Denyut jantung janin ketika
usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoscop leanec, alat kardiotokografi,
alat dopler, atau dilihat dengan ultrasonografi.
(3)
Terasa gerakan janin dalam
rahim dan terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.
(4)
Pada pemeriksaan rontgen terlihat
adanya rangka janin.
3.
Periode Gestasi
Ditinjau
dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, masing-masing kehamilan
trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan trimester kedua
(antara 12 sampai 28 minggu), kehamilan trimester terakhir ( antara 28 sampai
40 minggu) (Wiknjosastro, 2006).
a.
Trimester pertama
Pada akhir trimester pertama, sistem pada tubuh
janin sudah berkembang dengan baik, dengan banyak organ yang sedikit atau
tambah lengkap, namun belum terjadi pembesaran yang jelas pada organ uterus.
Segera setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah dan
lelah. Karena perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi,
maka pada umumnya wanita hamil pada trimester awal mengalami depresi seperti
ibu merasa tidak sehat dan membenci kehamilannya (Asrinah, dkk 2010).
b.
Trimester kedua
Trimester
kedua dimulai dari bulan ke-4 sampai bulan ke-6, beberapa sistem organ
melanjutkan perkembangan dasar, sementara kemampuan fungsional organ lainnya
disempurnakan. Pada akhir bulan keenam, rata-rata sistem organ sudah lengkap
dan dapat berfungsi (Potter & Perry, 2005). Namun, belum berfungsi secara
sempurna dan viabilitas janin
masih diragukan (Wiknjosastro, 2006).
c.
Trimester ketiga
Selama 3 bulan terakhir merupakan trimester ketiga
dalam kehamilan. Perut semakin membesar dan berat badan akan meningkat atara
3,2 kg sampai 3,4 kg menandakan janin bertambah besar dan sudah terbentuk
sempurna (Hamilton, 1995). Pada akhir masa trimester ketiga ini janin yang
normal secara fisik mampu untuk membuat peralihan dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin, sehingga janin yang
akan dilahirkan telah viable
(dapat hidup) (Potter & Perry, 2005).
4.
Perubahan Anatomi dan Fisiologik
Selama Kehamilan
Hampir
seluruh tubuh wanita hamil mengalami perubahan fisik, terutama pada alat
kandungan, selain itu organ lainnya juga mengalami perubahan, kebanyakan
perubahan ini akan normal kembali setelah persalinan dan perubahan ini dapat
menggangu pola istirahat tidur.
a.
Sistem reproduksi
Menurut
Wiknjosastro (2006), perubahan pada system reproduksi yaitu:
1)
Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen
dan progesteron yang meningkat, hal ini disebabkan oleh hipertrofi otot polos
uterus.
Ukuran : Tidak hamil 5 x 5 x 3 cm
Hamil aterm 30
x 22 x 20 cm
Berat : Tidak hamil 50 gram
Hamil aterm 1000
gram
Pada bulan-bulan
pertama bentuk uterus seperti buah alpokat, agak gepeng pada kehamilan 4 bulan
uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk
semula, lonjong seperti telur.
Pada minggu-minggu
pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila
diraba terasa lebih lunak disebut tanda hegar.
2)
Serviks
Serviks, pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut tanda Chadwick.
3)
Indung telur (ovarium)
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum
graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen
dan progesteron.
4)
Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva.
Akibatnya hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
b.
Sistem kardiovaskuler
Menurut Farrer
(2001), perubahan pada system sirkulasi darah adalah :
1)
Hemodilusi
Volume darah selama kehamilan akan meningkat
kurang lebih 40-50% untuk memenuhi ketuban bagi sirkulasi plasenta. Volume
plasma meningkat lebih banyak daripada volume sel darah merah (yang
peningkatannya hanya sekitar 30%). Karena itu terjadi keadaan hemodilusi dengan
kadar hemoglobin hingga mencapai sekitar 80% dari nilai normalnya.
2)
Tekanan darah
Peningkatan curah
jantung terjadi akibat volume darah jantung harus memompa dengan kekuatan yang
lebih besar khususnya pada saat menjelang aterm. Tekanan darah harus tetap atau
mendekati nilai pada keadaan tidak hamil.
c.
Sistem pernapasan
Sekitar
60 % wanita hamil megalami sesak nafas (Hamilton, 1995). Pada kehamilan terjadi
perubahan sistem respirasi untuk bisa memenuhi kebutuhan oksigen. Di samping
itu terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar pada usia
kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 sampai
25% dari biasanya (Asrinah, dkk 2010).
d.
Sistem perkemihan
Pada
bulan pertama kehamilan kandung kencing akan tertekan oleh uterus yang dimulai
membesar sehingga sering kencing dan akan hilang setelah usia kehamilan 3 bulan
karena uterus keluar dari dalam rongga panggul dan fungsi kandung kemih kembali
normal. Keluhan ini akan timbul kembali pada kehamilan menjelang aterm, karena
kepala janin masuk ke dalam rongga panggul (Ferrer, 2001).
e.
Sistem pencernaan
Estrogen
dan HCG meningkat, dengan efek samping mual dan muntah-muntah. Selain itu, terjadi
juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih
sering lapar/perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan
asam lambung.
Saliva
meningkat, dan pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah. Tonus
otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga mobilitas dan makanan akan lebih
lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan
menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi,
biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness) (Asrinah, dkk
2010).
f.
Perubahan pada kulit
Kelenjar
hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan
meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormon), akibat yang
ditimbulkan bervariasi (Farrer, 2001).
Pigmentasi yang
lebih gelap terjadi pada :
1)
Muka : topeng kehamilan / cloasma gravidarum
2)
Payudara : putting susu dan aerola mammae
3)
Perut : linea nigra (garis tengah abdomen : dari bagian
atas umbilicus hingga rambut pubis).
g.
Perubahan payudara
Payudara
akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12 minggu ke
atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum.
Dengan demikian, payudara dipersiapkan untuk laktasi (Wiknjosastro, 2006).
h.
Perubahan metabolisme
Dengan
terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar,
dimana kebutuhan nutrisi menjadi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan ASI.
Perubahan metabolisme
tersebut adalah (Asrinah, dkk 2010).
1)
Metabolisme basal naik sebesar
15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga
2)
Keseimbangan asam basa
mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan
adanya hemodulusi darah dan kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin.
3)
Kebutuhan protein perempuan
hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan
organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi
sekitar 0,5 gr/kg BB / sebutir telur ayam sehari.
4)
Kebutuhan kalori didapat dari
kabohidrat, lemak, dan protein.
5)
Kebutuhan zat mineral untuk ibu
hamil seperti kalsium 1,5 gram sehari, fosfor ± 8 gram sehari, zat besi 800 mg
atau 30 sampai 50 mg sehari.
6)
Berat badan ibu hamil
bertambah. Kenaikan berat badan normal 0,4-0,5 kg perminggu dan penambahan
total rata-rata selama kehamilan normal sekitar 11-12 kg.
i.
Hormon
Kehamilan
mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah
hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang
dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan
merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan
kehamilan. Plasenta juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kelenjar tiroid
menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut
jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan
perubahan suasana hati (Aditama, 2006).
5.
Perubahan
Psikologi Tiap Periode Gestasi
Beberapa keluhan ibu hamil pada tiap periode
gestasi diantaranya adalah:
a.
Keluhan trimester pertama
Pada
trimester pertama, kadar hormon dalam tubuh ibu sedang mengalami perubahan
drastis yang sering memunculkan keluhan mual-muntah. Sehubungan dengan itu,
keluhan sulit tidur biasanya muncul karena beberapa sebab berikut (Louise,
2006).
1)
Stres
Ibu yang kurang siap menerima kehamilan kemungkinan akan mengalami tekanan
psikis. Ketidaksiapan ini dikarenakan terlalu awal terjadi kehamilan dan tidak
ingin terjadi perubahan pada tubuhnya. Perasaan tidak nyaman ini bila dibiarkan
akan terakumulasi sebagai faktor presipitasi
terjadinya stres, bahkan depresi dan berakibat sulit dalam pemenuhan istirahat
tidur.
2)
Perubahan hormon
Kebanyakan wanita
hamil menunjukkan perubahan psikis yang drastis, misalnya mudah kesal, marah (sensitif), terlalu was-was sehingga
dapat menyebabkan suasana hati tidak mood.
Belum lagi keluhan mual-muntah, pusing, dan tidak enak badan yang dapat membuat
wanita hamil merasa tertekan secara fisik maupun psikis. Bila hal ini
terus-menerus dialami tanpa usaha sedikit pun untuk meredakannya, besar
kemungkinan ibu jadi sulit beristirahat.
b.
Keluhan trimester kedua
Pada
trimester kedua wanita hamil sudah dapat beradaptasi dengan kondisi
kehamilannya. Sejumlah keluhan yang dialami pada trimester pertama sudah mulai berkurang
(Stoppard, 2009). Pada masa ini gejala mual, muntah, dan rasa nyeri pada
payudara sudah mulai berkurang, sebagai akibat berkurangnya rasa mual, nafsu
makan membaik dan energi yang dimiliki bertambah (Yusron & Chistian, 2006).
c.
Keluhan trimester ketiga
Memasuki
trimester ketiga kehamilan, ketidaknyamanan mulai menyertai wanita hamil.
Ketidaknyamanan disebabkan karena faktor perubahan fisiologi dan anatomi pada
kehamilan trimester ketiga, diantaranya adalah:
1)
Punggung pegal
Untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh, perut yang membesar akan menarik otot punggung lebih
kencang. Beban yang berat membuat ibu hamil sering mengeluh pegal dan nyeri di
tubuh bagian belakang, termasuk sekitar pinggang. Keluhan ini membuat tidur
jadi tidak nyaman dan susah tidur (Yusron & Christian, 2006).
2)
Posisi tidur
Posisi tidur yang
nyaman sulit didapat pada wanita hamil trimester ini. Posisi tengkurap jelas
tidak dapat dilakukan bila usia kehamilan pada trimester ketiga. Hal ini karena
dapat menekan janin yang ada diperut ibu dan dapat menyebabkan ketidaknyaman
pada ibu maupun janin, sementara posisi terlentang akan membuat sesak nafas,
susahnya menentukan posisi tidur ini umumnya dikeluhkan sebagai penyebab wanita
hamil pada trimester ketiga sulit memenuhi kebutuhan istirahat tidur (Louise,
2006).
3)
Sering buang air kecil
Seiring bertambah
usia kehamilan maka uterus semakin membesar sehingga akan menekan kandung
kemih. Akibatnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga wanita hamil
sering buang air kecil. Dorongan untuk buang air kecil membuat wanita hamil
sering kekamar mandi sehingga kebutuhan istirahat terganggu (Louise, 2006).
4) Kaki kram dan bengkak pada kaki
Kram kaki sering dialami pada trimester kedua dan ketiga, beberapa
penyebabnya adalah akibat gangguan sirkulasi sehingga terjadi penumpukan cairan
dalam tubuh. Kram kaki sering terjadi malam hari ketika tidur, kram dihubungkan
dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi (Tiran, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar