Rabu, 27 November 2013

KONSEP KEHAMILAN

 1.      Pengertian Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2002).
Keadaan mulai dari ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28  dan 36 minggu disebut kehamilan prematur (Wiknjosastro, 2006).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0 ( Aditama, 2006 ).
2.      Tanda dan Gejala Kehamilan
a.       Tanda tidak pasti hamil
Tanda tidak pasti hamil meliputi (Asrinah, dkk 2010).
1)      Amenore
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graff dan ovulasi. Gejala ini sangat penting karena umumnya perempuan hamil tidak mendapatkan haid.  Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan diperkirakan kapan persalinan akan terjadi.
2)      Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, kadang-kadang disertai oleh emesis. Ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam  batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum. Akibat mual dan muntah akan membuat nafsu makan berkurang.
3)      Mengidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang seiring semakin tuanya usia kehamilan.
4)      Pingsan
Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan adanya iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
5)      Sering buang air kecil
Pada awal masa kehamilan, karena adanya desakan rahim ke depan, kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Pada trimester dua, sudah mulai menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester tiga gejala ini bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kemih.
6)      Payudara menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mammae. Ujung saraf tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit, terutama pada hamil pertama.
7)      Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan kembali.
8)      Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus dan menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
9)      Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan usia 12 minggu ke atas. Ada beberapa bagian di mana pigmentasi terlihat jelas yaitu :
a)      Sekitar pipi : Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit.
b)      Dinding perut
(1)   Strie livide
(2)    Strie nigra
(3)   Linea alba menjadi hitam
c)      Sekitar payudara
(1)   Hiperpigmentasi aerola mammae
(2)   Putting susu makin menonjol
(3)   Kelenjar Montgomery makin menonjol
(4)   Pembuluh darah menipis sekitar payudara.
10)  Epulis
Hipertrofi gusi sering terjadi pada trimester satu.
11)  Varises
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah tersebut terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki, betis, dan payudara. Sering terjadi pada trimester satu dan menghilang setelah persalinan.
b.      Tanda kemungkinan hamil
Tanda-tanda yang memungkinkan seorang perempuan hamil adalah :
(1)   Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
(2)   Pada pemeriksaan dalam dijumpai
(a)    Tanda Hegar
Tanda ini berupa perlunakan pada daerah isthmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan (Kusmiyati, 2009).
  (b)   Tanda Chadwick
Dinding vagina mengalami kongesti, warna kebiru-biruan (Kusmiyati, 2009).
(c)    Tanda Piskacek’s
Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi plasenta (Kusmiyati, 2009).
(d)   Kontraksi Brakston Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus pada masa hamil (Wiknjosastro, 2006).
(e)    Teraba Ballotement
(3)   Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.
Sebagian kemungkinan positif palsu (Asrinah, dkk 2010).
c.       Tanda pasti hamil
Seseorang yang dinyatakan positif hamil ditandai dengan (Asrinah, dkk 2010).
(1)   Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan.
(2)   Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoscop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan ultrasonografi.
(3)   Terasa gerakan janin dalam rahim dan terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.
(4)   Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
 3.      Periode Gestasi
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, masing-masing kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu), kehamilan trimester terakhir ( antara 28 sampai 40 minggu) (Wiknjosastro, 2006).
a.       Trimester pertama
Pada akhir trimester pertama, sistem pada tubuh janin sudah berkembang dengan baik, dengan banyak organ yang sedikit atau tambah lengkap, namun belum terjadi pembesaran yang jelas pada organ uterus. Segera setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat. Ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah dan lelah. Karena perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi, maka pada umumnya wanita hamil pada trimester awal mengalami depresi seperti ibu merasa tidak sehat dan membenci kehamilannya (Asrinah, dkk 2010).
b.      Trimester kedua
Trimester kedua dimulai dari bulan ke-4 sampai bulan ke-6, beberapa sistem organ melanjutkan perkembangan dasar, sementara kemampuan fungsional organ lainnya disempurnakan. Pada akhir bulan keenam, rata-rata sistem organ sudah lengkap dan dapat berfungsi (Potter & Perry, 2005). Namun, belum berfungsi secara sempurna dan viabilitas janin masih diragukan (Wiknjosastro, 2006).
  c.       Trimester ketiga
Selama 3 bulan terakhir merupakan trimester ketiga dalam kehamilan. Perut semakin membesar dan berat badan akan meningkat atara 3,2 kg sampai 3,4 kg menandakan janin bertambah besar dan sudah terbentuk sempurna (Hamilton, 1995). Pada akhir masa trimester ketiga ini janin yang normal secara fisik mampu untuk membuat peralihan dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin, sehingga janin yang akan dilahirkan telah viable (dapat hidup) (Potter & Perry, 2005).
4.      Perubahan Anatomi dan Fisiologik Selama Kehamilan
Hampir seluruh tubuh wanita hamil mengalami perubahan fisik, terutama pada alat kandungan, selain itu organ lainnya juga mengalami perubahan, kebanyakan perubahan ini akan normal kembali setelah persalinan dan perubahan ini dapat menggangu pola istirahat tidur.
a.       Sistem reproduksi
Menurut Wiknjosastro (2006), perubahan pada system reproduksi yaitu:
1)      Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat, hal ini disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus.
                        Ukuran                        : Tidak hamil               5 x 5 x 3 cm
                                                  Hamil aterm              30 x 22 x 20 cm

                        Berat               : Tidak hamil               50 gram
                                                  Hamil aterm              1000 gram
Pada bulan-bulan pertama bentuk uterus seperti buah alpokat, agak gepeng pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak disebut tanda hegar.
2)      Serviks
Serviks, pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut tanda Chadwick.
3)      Indung telur (ovarium)
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron.
4)      Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibatnya hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
b.      Sistem kardiovaskuler
Menurut Farrer (2001), perubahan pada system sirkulasi darah adalah :
1)      Hemodilusi
Volume darah selama kehamilan akan meningkat kurang lebih 40-50% untuk memenuhi ketuban bagi sirkulasi plasenta. Volume plasma meningkat lebih banyak daripada volume sel darah merah (yang peningkatannya hanya sekitar 30%). Karena itu terjadi keadaan hemodilusi dengan kadar hemoglobin hingga mencapai sekitar 80% dari nilai normalnya.
2)      Tekanan darah
Peningkatan curah jantung terjadi akibat volume darah jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar khususnya pada saat menjelang aterm. Tekanan darah harus tetap atau mendekati nilai pada keadaan tidak hamil.
c.       Sistem pernapasan
Sekitar 60 % wanita hamil megalami sesak nafas (Hamilton, 1995). Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk bisa memenuhi kebutuhan oksigen. Di samping itu terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya (Asrinah, dkk 2010).
d.      Sistem perkemihan
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing akan tertekan oleh uterus yang dimulai membesar sehingga sering kencing dan akan hilang setelah usia kehamilan 3 bulan karena uterus keluar dari dalam rongga panggul dan fungsi kandung kemih kembali normal. Keluhan ini akan timbul kembali pada kehamilan menjelang aterm, karena kepala janin masuk ke dalam rongga panggul (Ferrer, 2001).
e.       Sistem pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat, dengan efek samping mual dan muntah-muntah. Selain itu, terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung.
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga mobilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness) (Asrinah, dkk 2010).
  f.       Perubahan pada kulit
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan meningkatkan sekresi hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormon), akibat yang ditimbulkan bervariasi (Farrer, 2001).
Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada :
1)      Muka               : topeng kehamilan / cloasma gravidarum
2)      Payudara         : putting susu dan aerola mammae
3)   Perut               : linea nigra (garis tengah abdomen : dari bagian atas umbilicus hingga rambut pubis).
g.      Perubahan payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Dengan demikian, payudara dipersiapkan untuk laktasi (Wiknjosastro, 2006).
h.      Perubahan metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi menjadi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan ASI.
 Perubahan metabolisme tersebut adalah (Asrinah, dkk 2010).
1)      Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga
2)      Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan adanya hemodulusi darah dan kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin.
3)      Kebutuhan protein perempuan hamil semakin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 gr/kg BB / sebutir telur ayam sehari.
4)      Kebutuhan kalori didapat dari kabohidrat, lemak, dan protein.
5)      Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil seperti kalsium 1,5 gram sehari, fosfor ± 8 gram sehari, zat besi 800 mg atau 30 sampai 50 mg sehari.
6)      Berat badan ibu hamil bertambah. Kenaikan berat badan normal 0,4-0,5 kg perminggu dan penambahan total rata-rata selama kehamilan normal sekitar 11-12 kg.
i.        Hormon 
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan. Plasenta juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati (Aditama, 2006).
5.      Perubahan Psikologi Tiap Periode Gestasi
Beberapa keluhan ibu hamil pada tiap periode gestasi diantaranya adalah:
a.       Keluhan trimester pertama
Pada trimester pertama, kadar hormon dalam tubuh ibu sedang mengalami perubahan drastis yang sering memunculkan keluhan mual-muntah. Sehubungan dengan itu, keluhan sulit tidur biasanya muncul karena beberapa sebab berikut (Louise, 2006).
1)      Stres
Ibu yang kurang siap menerima kehamilan kemungkinan akan mengalami tekanan psikis. Ketidaksiapan ini dikarenakan terlalu awal terjadi kehamilan dan tidak ingin terjadi perubahan pada tubuhnya. Perasaan tidak nyaman ini bila dibiarkan akan terakumulasi sebagai faktor presipitasi terjadinya stres, bahkan depresi dan berakibat sulit dalam pemenuhan istirahat tidur.
2)      Perubahan hormon
Kebanyakan wanita hamil menunjukkan perubahan psikis yang drastis, misalnya mudah kesal, marah (sensitif), terlalu was-was sehingga dapat menyebabkan suasana hati tidak mood. Belum lagi keluhan mual-muntah, pusing, dan tidak enak badan yang dapat membuat wanita hamil merasa tertekan secara fisik maupun psikis. Bila hal ini terus-menerus dialami tanpa usaha sedikit pun untuk meredakannya, besar kemungkinan ibu jadi sulit beristirahat.
b.      Keluhan trimester kedua
Pada trimester kedua wanita hamil sudah dapat beradaptasi dengan kondisi kehamilannya. Sejumlah keluhan yang dialami pada  trimester pertama sudah mulai berkurang (Stoppard, 2009). Pada masa ini gejala mual, muntah, dan rasa nyeri pada payudara sudah mulai berkurang, sebagai akibat berkurangnya rasa mual, nafsu makan membaik dan energi yang dimiliki bertambah (Yusron & Chistian, 2006).
c.       Keluhan trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga kehamilan, ketidaknyamanan mulai menyertai wanita hamil. Ketidaknyamanan disebabkan karena faktor perubahan fisiologi dan anatomi pada kehamilan trimester ketiga, diantaranya adalah:
1)      Punggung pegal
Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh, perut yang membesar akan menarik otot punggung lebih kencang. Beban yang berat membuat ibu hamil sering mengeluh pegal dan nyeri di tubuh bagian belakang, termasuk sekitar pinggang. Keluhan ini membuat tidur jadi tidak nyaman dan susah tidur (Yusron & Christian, 2006).
2)      Posisi tidur
Posisi tidur yang nyaman sulit didapat pada wanita hamil trimester ini. Posisi tengkurap jelas tidak dapat dilakukan bila usia kehamilan pada trimester ketiga. Hal ini karena dapat menekan janin yang ada diperut ibu dan dapat menyebabkan ketidaknyaman pada ibu maupun janin, sementara posisi terlentang akan membuat sesak nafas, susahnya menentukan posisi tidur ini umumnya dikeluhkan sebagai penyebab wanita hamil pada trimester ketiga sulit memenuhi kebutuhan istirahat tidur (Louise, 2006).
3)      Sering buang air kecil
Seiring bertambah usia kehamilan maka uterus semakin membesar sehingga akan menekan kandung kemih. Akibatnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas sehingga wanita hamil sering buang air kecil. Dorongan untuk buang air kecil membuat wanita hamil sering kekamar mandi sehingga kebutuhan istirahat terganggu (Louise, 2006).
4)      Kaki kram dan bengkak pada kaki
Kram kaki sering dialami pada trimester kedua dan ketiga, beberapa penyebabnya adalah akibat gangguan sirkulasi sehingga terjadi penumpukan cairan dalam tubuh. Kram kaki sering terjadi malam hari ketika tidur, kram dihubungkan dengan kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi (Tiran, 2007).

Tidak ada komentar: