Minggu, 08 Februari 2015

INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

1        Definisi
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut beberapa penyakit infeksi yang banyak diakibatkan oleh hubungan seksual atau kontak intim baik pada heteroseksual, maupun pada homoseksual dan dapat ditularkan melalui mulut, genetalia, maupun secara anal. IMS merupakan turunan dari istilah-istilah sebelumnya seperti Penyakit Kelamin (Veneral Diseases) untuk menyebut sifilis dan gonore, Sexually Transmitted Diseases (STD) atau  Penyakit Menular Seksual (PMS) untuk cakupan penyakit yang lebih luas. Pada tahun 1998, istilah tersebut berubah manjadi Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmitted Infection (STI) supaya dapat menjangkau pada penderita yang asimtomatis.
2        Macam IMS Berdasarkan Penyebab Infeksi
IMS biasanya didapat dari hubungan seksual yang tidak sehat dan tidak aman seperti, melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti baik secara vaginal, anal maupun oral, tanpa menggunakan kondom. Cara penularan IMS lainnya adalah melalui darah yaitu lewat tranfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama, atau lewat benda tajam lain untuk menggunakan obat atau membuat tato dan yang terakhir adalah lewat kehamilan ibu kepada anaknya.
IMS dapat disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, dan jamur.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa bakteri dapat menyebabkan IMS sebagai berikut:
a         Sifilis
Penyakit ini disebabkan oleh  bakteri Treponema pallidum yang merupakan bakteri berbentuk spiral gram negatif. Sifilis merupakan penyakit kronis yang sifatnya sistemik dengan tanda-tanda yang kurang spesifik berupa adanya tukak terutama di daerah genitalia eksterna, tidak disertai nyeri, kadang disertai pembesaran kelenjar limfe inguinal.
Perjalanan penyakit ini memiliki 3 fase aktif, yaitu primer dan sekunder yang merupakan fase laten, dan fase tersier yang merupakan fase lanjutan. Cara penularan Sifilis melalui kontak langsung dengan lesi.
b        Gonore
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore sering disebut dengan kencing nanah. Sifat penyakitnya akut dan pada 50% penderita ditemukan infeksi penyerta yaitu infeksi trikomoniasis atau klamidia. Bakteri ini mudah menginfeksi daerah dengan mukosa epitel kuboit atau lapis gepeng yang imatur, misalnya pada vagina wanita yang belum matur atau pada masa pubertas.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus, konjungtiva dan faring, yang kemudian dapat meluas ke prostat, vas deferens, vesikula seminalis, epididimis, dan testis pada pria, sedangkan pada wanita meluas ke kelenjar Skene, Bartholini, endometrium, tuba falopii, dan ovarim.
Komplikasi dari Neisseria gonorrhoeae pada wanita mengakibatkan salpingitis, penyakit radang panggul (PRP), infertilitas, kehamilan ektopik, parauretritis, dan lain sebagainya.
c         Chancroid atau Ulkus mole
Chancroid atau Ulkus mole disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi. Sifat penyakit ini akut, setempat, dan dapat okulasi sendiri. Chancroid atau Ulkus mole merupakan infeksi yang sering terdapat di daerah tropis.
Tanda dari penyakit ini berupa ulserasi genetalia yang nyeri dan sifatnya akut serta adanya pembengkakan akibat peradangan pada kelenjar limfe inguinalis. Komplikasi yang terjasi berupa fimosis, striktur uretra, dan kerusakan hebat pada jaringan ikat.
d        UNG (Uretritis Non Gonoroe)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ureaplasma urealyticum. Ureaplasma urealyticum merupakan parasit penghuni mukosa traktus urogenitalis atau mukosa orofaring, menghidrolisis urea dan memerlukan sterol untuk tumbuh.
e         Vaginosis
Vaginosis disebabkan oleh bakteri Gardnerella vaginalis yang merupakan bakteri anaerob pengganggu flora normal Lactobacillus Spp, sebagai penghasil H2O2 dan biasanya akan menyebabkan Vaginosis Bakterial. Vaginosis dapat disertai bakteri lain seperti Bacteriodes Spp, Mobiluncus Spp, dan lain lain.
Salah satu IMS yang disebabkan oleh virus adalah HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome). HIV/AIDS disebabkan oleh retrovirus AIDS. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi oportunistik atau kanker tertentu. Kemungkinan meninggal pada penderita AIDS bukan karena virus HIV, namun karena penyakit lain yang sebenarnya bisa dilawan oleh sistem kekebalan tubuh apabila tidak mengalami kerusakan akibat virus HIV.
Jenis IMS lain yang disebabkan oleh protozoa salah satunya adalah trikomoniasis. Penyakit ini disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, yang memiliki gambaran klinis tidak pasti, terkadang tidak terdapat tanda dan keluhan sama sekali. Tanda yang apabila muncul hanya berupa sekret vagina yang banyak dan bau. Pada pria, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa prostatitis, atau peradangan pada kelenjar prostat.
Kandidosis vulvo vaginal (KVV) merupakan salah satu jenis IMS karena Jamur. IMS ini disebabkan oleh Candida albicans yang juga biasa disebut kandidiasis. Kandidiasis mamiliki berbagai manifestasi klinis yang disebabkan oleh C. Albicans dan ragi (yeast) lain dari genus kandida. Penyakit ini akan mudah timbul pada orang dengan imunokompresi seperti penderita HIV/AIDS. Faktor predisposisi penyebab timbulnya kandidiasis diantaranya, faktor hormonal, peningkatan kadar karbohidrat pada penderita diabetes melitus (DM), pemakaian anti biotik jangka panjang, peningkatan suhu dan kelembaban, imonusupresi, dan iritasi atau trauma.
3        Tanda IMS Secara Umum
Tidak semua IMS memiliki gejala khusus terutama pada wanita, terkadang tidak menunjukkan gejala yang mengganggu pada tahap awal dari perjalanan penyakit, namun ketika gejala muncul IMS sudah dalam stadium lanjut. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai diantaranya :
a         Cairan/keputihan yang tidak normal baik pada vagina maupun pada penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan, dengan warna yang lebih putih, kuning, hijau atau merah muda. Disertai adanya bau yang tidak sedap.
b        Pada pria, timbul rasa panas terbakar atau rasa sakit selama kencing atau setelah kencing.
c         Luka  terbuka dan atau luka basah disekitar kemaluan atau mulut. Luka yang timbul dapat terasa sakit atau tidak.
d        Tonjolan  kecil-kecil di sekitar alat kelamin.
e         Warna kemerahan disekitar alat kelamin.
f          Pada pria, terdapat perubahan warna kemerahan disertai rasa sakit di daerah kantung zakar.
g         Rasa  sakit di bagian perut bawah yang muncul – hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi.
h         Bercak  darah setelah hubungan seksual.
4        Akibat IMS
Komplikasi atau akibat lanjutan dari IMS yaitu kemandulan atau infertilitas baik pada pria maupun wanita, kanker leher rahim pada wanita, kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik), infeksi yang menyebar dan parah, kelahiran bayi yang abnormal, dan dapat terinfeksi HIV yang akan berakhir dengan kematian.
5        Pencegahan IMS
Pencegahan IMS dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip Abstinensia atau dengan kata lain tidak melakukan hubungan seksual, Be faithfull yaitu setia pada pasangan, dan menggunakan kondom supaya tidak terpapar langsung dengan agen infeksi.

Daftar Pustaka
Daili,dkk. 2003. Penyakit menular seksual, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mawardi, H. 1990. Penyakit menular seksual. Jakarta: Gramedia
Sutantri.1987. Buku pedoman diagnosis dan penyakit kelamin Mc Lachlan. Indonesia: Yayasan Essentia Medica
Phiel Evelyn J.1995. Penyakit hubungan seksual. In: Price Sylvia Anderson, Wilson Lorraine M. editor. Patofisiolog-konsep klinis proses-proses penyakit 2. ed 4. Jakarta: EGC
                           

Tidak ada komentar: