1
Definisi
Infeksi
Menular Seksual (IMS) merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut beberapa
penyakit infeksi yang banyak diakibatkan oleh hubungan seksual atau kontak
intim baik pada heteroseksual, maupun pada homoseksual dan dapat ditularkan
melalui mulut, genetalia, maupun secara anal. IMS merupakan turunan dari
istilah-istilah sebelumnya seperti Penyakit Kelamin (Veneral Diseases) untuk menyebut sifilis dan gonore, Sexually Transmitted Diseases (STD)
atau Penyakit Menular Seksual (PMS)
untuk cakupan penyakit yang lebih luas. Pada tahun 1998, istilah tersebut
berubah manjadi Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Sexually Transmitted Infection (STI) supaya dapat menjangkau pada
penderita yang asimtomatis.
2
Macam IMS Berdasarkan Penyebab Infeksi
IMS
biasanya didapat dari hubungan seksual yang tidak sehat dan tidak aman seperti,
melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti baik secara
vaginal, anal maupun oral, tanpa menggunakan kondom. Cara penularan IMS lainnya
adalah melalui darah yaitu lewat tranfusi darah, penggunaan jarum suntik
bersama, atau lewat benda tajam lain untuk menggunakan obat atau membuat tato
dan yang terakhir adalah lewat kehamilan ibu kepada anaknya.
IMS dapat
disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, dan jamur.
Beberapa
ahli mengemukakan bahwa bakteri dapat menyebabkan IMS sebagai berikut:
a
Sifilis
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang merupakan
bakteri berbentuk spiral gram negatif. Sifilis
merupakan penyakit kronis yang sifatnya sistemik dengan tanda-tanda yang kurang
spesifik berupa adanya tukak terutama di daerah genitalia eksterna, tidak
disertai nyeri, kadang disertai pembesaran kelenjar limfe inguinal.
Perjalanan
penyakit ini memiliki 3 fase aktif, yaitu primer dan sekunder yang merupakan
fase laten, dan fase tersier yang merupakan fase lanjutan. Cara penularan
Sifilis melalui kontak langsung dengan lesi.
b
Gonore
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Gonore sering
disebut dengan kencing nanah. Sifat penyakitnya akut dan pada 50% penderita
ditemukan infeksi penyerta yaitu infeksi trikomoniasis
atau klamidia. Bakteri ini mudah
menginfeksi daerah dengan mukosa epitel kuboit
atau lapis gepeng yang imatur, misalnya pada vagina wanita yang belum matur
atau pada masa pubertas.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae secara langsung
menginfeksi uretra, endoserviks,
saluran anus, konjungtiva dan faring, yang kemudian dapat meluas ke prostat, vas deferens, vesikula
seminalis, epididimis, dan testis pada pria, sedangkan pada wanita
meluas ke kelenjar Skene, Bartholini,
endometrium, tuba falopii, dan ovarim.
Komplikasi
dari Neisseria gonorrhoeae pada
wanita mengakibatkan salpingitis,
penyakit radang panggul (PRP), infertilitas,
kehamilan ektopik, parauretritis, dan lain sebagainya.
c
Chancroid atau Ulkus
mole
Chancroid atau Ulkus
mole disebabkan oleh bakteri
Haemophilus ducreyi. Sifat penyakit ini akut, setempat, dan dapat okulasi sendiri. Chancroid atau Ulkus mole
merupakan infeksi yang sering terdapat di daerah tropis.
Tanda dari
penyakit ini berupa ulserasi genetalia
yang nyeri dan sifatnya akut serta adanya pembengkakan akibat peradangan pada
kelenjar limfe inguinalis. Komplikasi
yang terjasi berupa fimosis, striktur
uretra, dan kerusakan hebat pada jaringan ikat.
d
UNG (Uretritis Non Gonoroe)
Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Ureaplasma
urealyticum. Ureaplasma urealyticum merupakan parasit penghuni mukosa traktus urogenitalis atau mukosa orofaring, menghidrolisis urea dan memerlukan sterol untuk tumbuh.
e
Vaginosis
Vaginosis
disebabkan oleh bakteri Gardnerella
vaginalis yang merupakan bakteri anaerob
pengganggu flora normal Lactobacillus Spp, sebagai penghasil H2O2
dan biasanya akan menyebabkan Vaginosis
Bakterial. Vaginosis dapat disertai bakteri lain seperti Bacteriodes Spp, Mobiluncus Spp, dan
lain lain.
Salah satu
IMS yang disebabkan oleh virus adalah HIV/AIDS
(Human Immunodeficiency Virus /
Acquired Immunodeficiency Syndrome). HIV/AIDS
disebabkan oleh retrovirus AIDS.
Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang merusak sistem kekebalan tubuh
manusia, sehingga tubuh tidak mampu melawan infeksi oportunistik atau kanker tertentu. Kemungkinan meninggal pada
penderita AIDS bukan karena virus HIV, namun karena penyakit lain yang
sebenarnya bisa dilawan oleh sistem kekebalan tubuh apabila tidak mengalami
kerusakan akibat virus HIV.
Jenis IMS
lain yang disebabkan oleh protozoa salah satunya adalah trikomoniasis. Penyakit ini disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, yang memiliki gambaran klinis tidak pasti,
terkadang tidak terdapat tanda dan keluhan sama sekali. Tanda yang apabila
muncul hanya berupa sekret vagina yang banyak dan bau. Pada pria,
penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi berupa prostatitis, atau peradangan pada kelenjar prostat.
Kandidosis vulvo vaginal (KVV) merupakan salah satu jenis IMS karena Jamur.
IMS ini disebabkan oleh Candida albicans yang
juga biasa disebut kandidiasis. Kandidiasis mamiliki berbagai
manifestasi klinis yang disebabkan oleh C.
Albicans dan ragi (yeast) lain
dari genus kandida. Penyakit ini akan mudah timbul pada orang dengan
imunokompresi seperti penderita HIV/AIDS. Faktor predisposisi penyebab
timbulnya kandidiasis diantaranya, faktor hormonal, peningkatan kadar
karbohidrat pada penderita diabetes
melitus (DM), pemakaian anti biotik jangka panjang, peningkatan suhu dan
kelembaban, imonusupresi, dan iritasi
atau trauma.
3
Tanda IMS Secara Umum
Tidak semua
IMS memiliki gejala khusus terutama pada wanita, terkadang tidak menunjukkan
gejala yang mengganggu pada tahap awal dari perjalanan penyakit, namun ketika
gejala muncul IMS sudah dalam stadium lanjut. Beberapa gejala yang perlu
diwaspadai diantaranya :
a
Cairan/keputihan
yang tidak normal baik pada vagina maupun pada penis. Pada wanita, terjadi
peningkatan keputihan, dengan warna yang lebih putih, kuning, hijau atau merah
muda. Disertai adanya bau yang tidak sedap.
b
Pada
pria, timbul rasa panas terbakar atau rasa sakit selama kencing atau setelah
kencing.
c
Luka terbuka dan atau luka basah disekitar
kemaluan atau mulut. Luka yang timbul dapat terasa sakit atau tidak.
d
Tonjolan kecil-kecil di sekitar alat kelamin.
e
Warna
kemerahan disekitar alat kelamin.
f
Pada
pria, terdapat perubahan warna kemerahan disertai rasa sakit di daerah kantung
zakar.
g
Rasa sakit di bagian perut bawah yang muncul –
hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi.
h
Bercak darah setelah hubungan seksual.
4
Akibat IMS
Komplikasi
atau akibat lanjutan dari IMS yaitu kemandulan atau infertilitas baik pada pria maupun wanita, kanker leher rahim pada
wanita, kehamilan di luar rahim (kehamilan
ektopik), infeksi yang menyebar dan parah, kelahiran bayi yang abnormal,
dan dapat terinfeksi HIV yang akan berakhir dengan kematian.
5
Pencegahan IMS
Pencegahan
IMS dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip Abstinensia atau dengan kata lain tidak melakukan hubungan seksual,
Be faithfull yaitu setia pada
pasangan, dan menggunakan kondom supaya tidak terpapar langsung dengan agen
infeksi.
Daftar Pustaka
Daili,dkk. 2003. Penyakit menular seksual, Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Mawardi, H. 1990. Penyakit menular seksual. Jakarta: Gramedia
Sutantri.1987. Buku pedoman
diagnosis dan penyakit kelamin Mc Lachlan. Indonesia: Yayasan Essentia Medica
Phiel Evelyn J.1995. Penyakit hubungan seksual. In:
Price Sylvia Anderson, Wilson Lorraine M. editor. Patofisiolog-konsep klinis proses-proses penyakit 2. ed 4. Jakarta:
EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar