Minggu, 08 Februari 2015

STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU

Usaha-usaha konkret dan positif sangat diperlukan di dalam program-program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma-norma kesehatan. WHO menguraikan beberapa strategi yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan perilaku dengan cara :
1.      Menggunakan kekuatan, kekuasaan atau dorongan. Perubahan perilaku dilakukan dengan cara dipaksakan kepada sasaran atau masyarakat sehingga mereka mau melakukan atau berperilaku seperti yang diharapkan. Strategi ini ditempuh dengan menetapkan sebuah peraturanatau perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh segenab anggota masyarakat. Cara ini akan menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, namun perubahan tersebut belum tentu dapat berlangsung lama karena perubahan perilaku yang terjadi tidak didasari oleh kesadaran sendiri.
2.      Pemberian informasi. Pemberian informasi kepada masyarakat diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Pengetahuan akan menimbulkan kesadaran yang akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Strategi pemberian informasi membutuhkan waktu yang lama, namun perubahan yang dicapai akan bersifat tetap karena didasari oleh pemahaman dan kesadaran dari individu sendiri.
3.      Diskusi partisipasi. Dengan diskusi partisipan, pemberian informasi tentang kesehatan tidak bersifat searah saja, namun bersifat dua arah dimana masyarakat tidak hanya menerima infrmasi kesehatan secara pasif akan tetapi juga ikut aktif berpartisipasi dalam diskusi yang diikutinya. Dengan demikian maka pengetahuan dasar yang mereka miliki sebelumnya menjadi lebih mantap dan mendalam, sehingga akan menguatkan perubahan perilaku. Strategi ini tentu saja memakan waktu yang lebih lama dari strategi yang kedua, namun hasilnya akan jauh lebih baik.

Tidak ada komentar: