A. PENGERTIAN
Diabetes melitus merupakan suatu keadaan dimana kadar gula dalam darah tinggi ( Hyperlekimia) yang sifatnya kronik yang di sertai berbagai kelainan metabolikakibat gangguan hormonal.
Diabetes Melitus pada ibu hamil ( Diabetes Gastional) Adalah diabetas temporer yang timbul akibat perubahan metabolisme karbohidrat selama kehamilan.
Diabets Melitus Gastrosional merupakan kelainan hereditas dengan ciri-ciri insfusiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi, berkurangnya glikogenesis.
B. ETIOLOGI
Penyebab secara pasti belum diketahui, namun ada faktor predisposisi antara lain, seperti:
1. Umur lebih dari 30 tahun
2. Obesitas
3. Riwayat pra pada keluarga
4. Pernah menderita DM gestisional sebelumnya
5. Pernah melahirkan bayi > 4000 gram
6. Adanya glukosuria.
C. KLASIFIKASI DM
Kelas I: Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada wakt hamil dan menghilang setelah melahirkan.
Kelas II: Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
Kelas III: Pregestasional diabetes yang di sertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti Retinopati, nefropati, penyakit pembuluh darah panggul dan pembuluh darah perifer.
D. TANDA DAN GEJALA
1. Kadar gula darah meningkat
2. Haus
3. Kelelhan
4. Polifagi
5. Poliuri
6. Polidipsi
E. EPIDEMI ( ANGKA KEJADIAN )
Gangguan dalam terjadi 2 % dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan dengan umur kehamilan, tetapi bukan merupakan suatu kecendrungan orang dengan gangguan toleransi glikosa, 25 % kemungkinan akan berkembang menjadi DM.
F. PATOFISIOLOGI
Pada DMG, selain perubahan Fisiologis tersebut akan terjadi suatu keadaan dimana jumlah fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetik insulin dan resistensi terhadap efek insulin, akibatnya komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah ( kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi fertilisasi dalam membran plasenta dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi. Sehingga komposisi sumber energi abnormal ( menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi ). Selain itu terjadi juga hyperinsulin sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik ( Hyperleokimia, hypormmognesima, hypokesima, hyperbilirubenemia, dan sebagainya.
Kebanyakan bayi dari ibu diabetes berukuran besar terutama karena diposit + lemak karena perangsangan sel beta pankreas oleh glukosa transplasenta yang menyebabkan produksi insulin ekstra. Peningkatan insulin ini sebaliknya menyebabkan deposit lemak. Semakin baik pengontrolan diabetes selma kehamilan semakin kecil kemungkinan akan dilahirkan bayi besar y6ang berlebihan. Kebanyakan bayi mengalami eksitabilitas neuromuskular. Bayi dari ibu diabetes mungkin mengalami hypokimia, hypokolemia. Polistemia, dan sindroma distes pernafasan.
G. PENATALAKSANAAN
1. Selama Hamil
Pasien diabetes yang hamil harus memeriksakan dirinya setiap 2 minggu sekali untuk penyesuaian diet dan dosis insulin sampai usia kehamilan34 minggu.pada usia 34 minggu ini,pasien biasanya dirawat di RS untuk stabilisasi diabetes dan penilaian lebih lanjut. Amniosentesis(pembedahan abdomen untuk pengeluaran aspirasi cairan amnion yang berlebih) dapat dilakukan pada usia 35-36 minggu untuk menilai maturitas paru-paru janin,dan persalinan harus diinduksi jika timbul pereklampsia.jika keadaan memungkinkan, kehamilan dapat berlanjut sampai aterm.
2. Selama persalinan
Monitoring janin secara continyu harus dilakukan karena ukuran bayi yang lahir terlalu besar dan dapat mengakibatkan trauma lahir infus kontinyu dekstrosa dipertahankan selama persalinan dengan pengukuran glukosa darah yang dilakukan (biasanya) 2 jam sekali dan pemberian insulin menurut kadar glukosa.
3. Selama nifas
Proses laktasi mungkin harus dilakukan pada pasien dengan diabetes berat karena laktasi cenderung mengganggu pengendalian diabetes tetapi pada beberapa pasien diabetes yang sangat berat tidak dapat menyusui sendiri bayinya karena kerusakan vaskular dalam jaringan payudara.
H. PROGNOSIS
1. Bila penyakit ditangani oleh dokter ahli penyaki dalam serta kehamilan dan persalinan diawasi dan ditolong oleh ahli kebidanan umumnya prognosis baik.
2. Diabetes berat dan diderita lama apabila lagi ada komplikasi prognosis buruk.
3. Prognosis bagi bayi jelek; faktor-faktor yang meninggikan morbiditas dan mortalitas bayi adalah:
a. Berat dan lainnya sakit dan adanya asetonuri
b. Insufisiensi plasenta
c. Komplikasi dan distosia persalinan
d. Sindrom gawat napas(respiratori stress sindrome)
e. Prematuritas dan cacat bawaan
f. Angka kematian perinatal kira-kira 10-15 %.
I. KOMPLIKASI
Pengaruh diabetes terhadap kehamilan,persalinan,nifas dan janin
1. Terhadap kehamilan
a. Abortus dan partus prematur
b. Hidroamnion
c. Preeklamsia
d. Kesalahan letak janin
2. Terhadap persalinan
a. Inersia uteri dan Atonia Uteri
b. Distesia karena janin(anak besar bahu lebar)
c. Kelahiran mati
d. Persalinan lebih ditolong secara operatif
e. Angka kejadian perdarahan dan infeksi tinggi
f. Mortilitas morbiditas ibu tinggi
3. Terhadap Nifas
a. Perdarahan dan infeksi nifas lebih tinggi
b. Menghambat penyembuhan luka jalan lahir,baik ruptur perineal maupun episiotomi
4. Terhadap janin atau bayi.
a. Sering terjadi abortus,
b. Kematian janin dalam kandungan dapat terjadi
c. Cacat bawaan
d. Dismaturitas
e. Janin besar(bayi kingkong atau makrosomia.
f. Kematian neonatal tinggi
g. Kemudian hari dapat terjadi kelainan neorologik dan psikologik
h. Sindrom distres pernafasan
5. Pada anak samapai dewasa
Pada anak yang ibunya menderita DMG lahir besar, berat badan berlebihan atau obesitas berlanjut sampai dewasa.
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FOKUS
A. IDENTITAS KLIEN
Nama:
Tempet/tanggal lahir:
Usia:
Agama:
Suku:
Status perkawinan:
Pendidikan:
Bahasa yang digunakan:
Alamat:
Dx medik:
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama:
Alamat:
Hubungan dengan klien:
C. RIWAYAT KEPERAWATAN MASA LALU
Penyakit yang pernah diderita:
Kebiasaan buruk:
Penyakit keturunan :
Alergi :
Operasi:
D. RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG
Alasan masuk:
Tindakan/terapi yang sudah diterima:
Keluhan utama:
E. PENGKAJIAN PERPOLA KESEHATAN
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Bagaimana pengetahuan kloien tentang penyakit penyebab tanda dan gejalanya.
Apakah klien mematuhi terapi yang diberikan kepadanya
2. Pola nutrisi dan metabolik
Bagaimana pola makan dan minum klien,apakah klien sering mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung pemanis?
Bagaiman dengan BB klien,apakah mengalami penurunan yang sangat drastis?
Apakah frekuensi makan dan minumnya meningkat?
3. Pola Eliminasi
Bagaimana pola BAB dan BAK klien?
Bagaimana konsistensi dalam julah warna dan karakteristik urine atau feses klien?
4. Pola aktivitas dan latihan
Apakah tubuh klien terasa lemah dan lelah?
Apakah klien sesak nafas?
5. Pola tidur dan istirahat.
Apakah ada keluhan saat tidur?
Apakah kebutuhan tidur klien terpenuhi?
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Apakah klien merasa pusing?
Apakah klien merasa kesemutan pada ekstremitasnya?
7. Pola persepsi dan konsep diri
Bagaimana pandangan klien tentang keadaaannya sekarang?
Apakah klien merasa cemas dengan sakitnya
8. Pola peran dan hubungan dengan sesama
Apakah ada perubahan peran dan hubungan dengan sesama?
Apakah peran klien dalam keluarganya?
9. Pola reproduksi dan seksualitas
Apakah terasa nyeri saat berhubungan seks?
Apa ada pengeluaran cairan vagina?
10. Pola koping dan toleransi terhadap streess
Apakah klien merasa strees dan putus asa dengan sakitnya?
Bagaimana cara klien menghadapi sakitnya?
11. Pola nilai dan kepercayaan
Apakah ada tindakan pengobatan yang bertentangan denga ajaran agamanya?
Apakah kepercayaan terhadap Tuhannya terganggu karena penyakitnya?
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD dipantau
2. TB dan BB untuk mengetahui status nutrisi
3. TFU : Untuk mendeteksi setiap peningkatan ukuran abnormal yang tidak sesuai
dengan usia kehamilan yang dapat merupakan indikasi hidroamnion/nekrosis jaringan
4. DJJ janin
5. Manufer leopod(SDA) meningkat
6. Ekstremitas : edema ekstremitas dan farises
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Kadar keton urin : menentukan status nutrisi
2. Hemoglobin / hematokrit (Hb/Ht): dapat menunjukkan anemia
3. Tes toleransi glukosa (GTT): meningkat pada gestasi minggu ke 20-28.
4. Albumin glikosida : Mengukur kontrol diabetik
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRENATAL
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan dalam mengabsorsi makanan karena faktor biologi.
Tujuan dan kriteria hasil:
Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan 7X24 jam dengan kriteria hasil:
- BB tidak turun
- Konjungtiva dan membran mukus tidak pucat
Intervensi:
1. Timbang berat badan klien setiapkunjungan pranatal
R/ mengetahui perubahan BB klien
2. monitor rasa mual,terutama pada trimester pertama
R/ Mual dapat mengakibatkan defisiensi karbohidrat
3. berikan informasi tentang penatalaksanaan stres dan relaksasi.
R/ stres dapat meningkatkan kadar glukosa,menciptakan fluktuasi kebutuhan insulin
4. Pantau kadar glukosa serum pada kunjungan awal sesuaikan kondisi klien.
R/ Insiden abnormalitas janin dan bayi baru lahir menurun.
5. Kolaborasi pemberian insulin,jika diperlukan.
R/ Menstabilkan jumlah insulin dalam tubuh klien.
6. Kolaborasi pemberian diet DM
2. Kelebihan volume cairan Berhubungan dengan mekanisme pengaturan melemah.
Tujuan dan kriteria hasil :
Kebutuhan cairan klien seimbang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7X24 jam dengan kriteria hasil
- Intake cairan seimbang dengan output.
- Tidak terjadi edema
- Tidak terjadi peningkatan BB yang berlebihan
Intervensi
1. Monitor TTV klien
R/mengetahui keadaan umum klien
2. Pantau intake dan output klien
R/ mengetahui keseimbangan intake dan output cairan klien
3. Hitung balance caiiran.
R/ mengatahui keseimbangan cairan tubuhbklien.
4. Kolaborasi untuk pemberian diureti
R/ membantu pengeluaran cairan melalui urin.
5. Pantau pertumbuhan janin sesuai dengan usia kndgan.
R/ mengetahui pertumbuhan janin.
3. Defisit volume cairan berhubungn dengan kehilangan volume cairan aktif.
Tujuan dan kriteria hasil:
Klien tidak mengalami defist volume cairan setelah di lakukan tindakkan keperawatan selama 2 X 24 jam dengan kriteria hasil.
-. Finger print negatif
-. Kulit klien elastis
-. Nadi 60-100 X / menit.
-. Tidak terjadi pendarahan.
-. TD 110-120 mmHg, kapilerirefil < 3 detik.
-. Suhu 36,5-37,5 derajat celcius.
Intrervensi:
1. Monitor perdarahan
2. Monitor TTU
3. Observasi finger print dan capilarirefil
4. Kolaborasi untuk transfusi darah ( k/ p)
5. Kolaborasi pemberian terapi koagulasi
INTRA NATAL
1. Resiko Injuri pada ibu berhubungan dengan malnutrisi, penurunan kadar HB, hyperglikemia, hypoglikemia, obesitas pada janin (Makrosemia)
Definisi: resiko cidera sebagai akibat dari interaksi kondisi lingkungan dengan adaptasi indifidu dan sumber pertahanan.
Tujuan dan kriteria Hasil:
Klien tidak mengalami resiko cedera setelah dilakukan tindakkan keperawatan selama 1X 24 Jam dengan kriteria hasil:
-. Kadar gula 12 – 14 gr/dL
- Darah yang keluar waktu persalinan 100-200 CC.
-. DJJ 120 X/menit, TD 120/180mmHg.
Intervensi:
- Monitor ksadar gula darah.
- Monitor DJJ
- Monitor kemajuan kala persalinan
- Kaji adanya kelaianan persalianan
- Awasi adanya perdarahan yang abnormal saat persalinan.
- Kolaborasi untuk patus tindakkan.
2. Resiko injuri pada janin berhubungan dengan obesitas pada janin (makrosomia), hyperamnion, kelainan letak janin.
Definisi: resiko cidera sebagai hasil dari kondisi lingkungan yang di temukan pada seting peroperatif.
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Bayi tidak mengalami resiko cidera setelah di lakukan tindakkan keerawatan selama 1 X 24 Jam dengan kriteria hasil
- DJJ: 120 X/ menit
- Posisi Bayi kepala berada di bawah
Intervensi:
1. Monitor DJJ
2. Monitor kemajuan kala persalinan
3. Kolaborasi untuk partus tindakkan
3. Ansietas berhubungan dengan stress, krisis sitoasional.
Definisi: perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang tidak jkelas dan gelisah disertai dengan respon otonom ( sumber terkadang tidak spesifik atau tidak di ketahui oleh individu) perasaan yang was-was, untuk mengatasu klien
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Ansietas teratasi setelah dilakukan tindakkan keperawatan selama 1 X 24 Jam, dengan kriteria hasil:
- TD 120/80mm
- Klien nampak tenang.
- Suhu 36,5-37,5 derajat celcius.
Intervensi :
- kaji TTV
- kaji keadekuatan support system.
- Libatkan pasangan dalam aktivitas sebanyak mungkin
- Beri informasi pada pasangan tentang kemajuan persalinan.
- Beri informasi pada pasien dan pasangan tentang status janin
- Ajarkan dan pimpin teknik relaksasi.
POST NATAL
1. Nyeri akut berhubungan Dengan agen cedera fisik
Definisi : pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual/potensial/menunjukkan adanya kerusakan, serangan mendadak diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Tujuan : Klien tidak mengalami nyeri akut setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam dengan kriteria hasil :
- Klien tidak mengalami nyeri
- Skala nyeri 0
- TD 120/80
- Nadi15-20x/mnt
Intervensi:
1. Monitor TTV
2. Monitor skala nyeri
3. Beri posisi yang nyaman
4. Anjurkan klien Untuk rileks
5. Anjurkan untuk nafas dalam
6. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Resiko infeksi
Definisi : peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme pathogen
Tujuan : klien tidak mengalami infeksi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 X 24 jam dengan kriteria hasil:
- Suhu 36,5-37 derajat celcius
- Tidak ada tanda-tanda peradangan
Intervensi:
1. Monitor TTV
2. Monitor tanda-tanda infeksi
3. Kolaborasi pemberian antibiotik
4. Rawat luka 1 x sehari
DAFTAR PUSTAKA
Helen. 1999. Perawatan Maternitas, Jakarta: EGC
Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal, Jakarta: EGC.
Prowiroharjo.1984. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar