Sabtu, 28 Januari 2012

KONSEP DASAR MASYARAKAT DAN KELUARGA

A.KONSEP KELUARGA
1.Definisi Keluarga: Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan social masyarakat, antara lain:
a.DUVALL & LOGAN (1986)
Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari tiap anggota masyarakat.
b.BAILON & MAGLAYA: Dua orang atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi dimana mereka saling berinteraksi, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya
c.UU No. 10 TH.1992: Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri atau suami istri dan anak atau ayah /ibu dan anak yang dibentuk berdasarkan suatu perkawinan yang sah, yang bertujuan menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dengan masyarakat.

d.FAMILY SERVICE AMERICA: Mendefinisikan keluarga sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan kebersamaan dan iakatan emosional dan yang mengidentifikasidirinya sebagai bagian dari keluarga.
2.Tipe Keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola kehidupan. Sesuai perkembangan social maka tipe keluarga berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga:
a.Tipe Keluarga Tradisional
1)Nuclear family
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung, angkat, adopsi).
2)Extended Family
Keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah misal : kakek, nenek, paman, bibi.
3)Dyad family
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri tanpa anak.
4)Single parent
Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung, angkat, adopsi).
Kondisi ini disebabkan perceraian atau kematian.
5)Single adult
Suatu rumah tangga yang terdiri dari seorang dewasa.
6)Keluarga usila
Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri yang sudah berusia lanjut.
b.Tipe Keluarga Non Tradisional
1.Commune family
Lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup serumah.
2.Homo sexual
Dua orang laki-laki atau perempuan yang hidup dalam satu rumah tangga.
3.Cohabiting couple
Laki-laki dan perempuan yang hidup dalam satu rumah tangga tanpa ikatan perkawinan.
Ada enam tipe keluarga menurut Effendi (1998), yaitu :
a.Keluarga inti (Nuclear Family)
Terdiri dari ayah, ibu, dan anak -anak.
b.Keluarga besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakak, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c.Keluarga berantai (Serial Family), terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.Keluarga duda/janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e.Keluarga berkomposisi (Composite), adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f.Keluarga kabitas (Cohabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (Extended
Family), karena masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku hidup dalam suatu komunitas dengan adat istiadat yang sangat kuat.
3.Fungsi Keluarga
Menurut Frieadman (1986) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga yaitu :
a.Fungsi afektif
1)Memberikan perlindungan psikologis
2)Menciptakan rasa aman
3)Mengadakan interaksi
4)Mengenal identitas individu
b.Fungsi sosialisasi
1)Mengajarkan individu bagaimana berfungsi dan berperan di masyarakat
2)Pemeliharaan sistem nilai
3)Pembentukan norma dan tingkah laku
c.Fungsi Reproduksi
Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup bermasyarakat
d.Fungsi Ekonomi
1)Pengadaan sumber dana yang cukup
2)Pengalokasian dan pengaturan keseimbangan dana
e.Fungsi perawatan Kesehatan
1)Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan
2)Pemenuhan sarana rekreasi
3)Pemberian perawatan kesehatan anggota keluarga
4.Keluarga Sejahtera
Definisi: Keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyrakat dan lingkungan.
Indikator Keluarga Sejahtera
a.Keluarga pra sejahtera
Belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum
b.Keluarga sejahtera I
Sudah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum : sandang, pangan, papan dan pelayanan kesehatan yang sangat dasar
1)Seluruh anggota kleluarga makan 2x / hari
2)Seluruh anggota keluarga mempunyai pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja, sekolah dan bepergian.
3)Bagian terluas dari rumah bukan dari tanah
4)Bila anak sakit dibawa ke sarana / petugas kesehatan/ diberi pengobatan modern
c.Keluarga sejahtera II
Selain tujuan keluarga sejahtera I, dapat pula memenuhi kebutuhan social dan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan.
1)Minimal 1x seminggu keluarga menyediakan daging/ikan/telur sebagai lauk.
2)Seluruh anggota keluarga mendapat minimal 1 stel pakaian baru dalam satu tahun terakhir
3)Luas tanah rumah minimal 8 m2/ penghuni rumah
4)Seluruh anggota keluarga usia > 15 tahun punya pekerjaan tetap
5)Seluruh anggota keluarga 1 bulan terakhir sehat dan dapat melaksanakan fungsi masing-masing
6)Anggota keluarga beribadah secara teratur
d.Keluarga sejahtera III
Terpenuhinya tujuan keluarga sejahtera I s.d II, tapi belum aktif dalam menyumbangkan dan giat dalam usaha kemasyarakatan dilingkungan di desanya.
1)Anak hidup maksimal 2 orang atau jika lebih dari 2 orang dan keluarga masih PUS saat ini memakai kontrasepsi
2)Sebagian penghasilan keluarga disisihkan untuk tabungan
3)Kebiasaan makan bersama keluarga minimal 1x / hari
4)Keluarga biasa ikut serta kegiatan masyarakat dilingkungan
5)Rekreasi bersama diluar rumah minimal 1x / 3 bulan
6)Berita dapat diperoleh dari surat kabar/ majalah/ media elektronik
7)Anggota keluarga mampu memanfaatkan sarana transportasi yang sesuai dengan daerahnya
e.Keluarga sejahtera III plus
Terpenuhinya tujuan keluarga sejahtera I – III dan teratur ikut menyumbang dalam kegiatan social dan aktif mengikuti gerakan tersebut.
1)Anggota keluarga/ keluarga secara teratur memberi sumbangan bagi kegiatan social masyarakat dalam bentuk materi.
2)Kepala keluarga / anggota keluarga aktif sebagai pengurus organisasi yayasan atau institusi masyarakat lain.

B.KONSEP MASYARAKAT
1.Definisi Masyarakat
a.Linton (1936), Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
b.M.J. Herkovits, Masyarakat adalah sekelompok individu yang dikoordinasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
c.J.L. Gillin dan J.P. Gillin, Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
d.Mac Laver (1957), Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami territorial tertentu dan adanya pembagian kerja dan kebudayaan bersama.
e.Kontjaraningrat (1990), Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sesuatu system adaptasi tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
f.Soerdjono Soekanto (1982), Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.
Devinisi Masyarakat menurut WHO (1974) adalah kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Spradly (1985) mendevinisikan komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman yang penting didalam hidupnya.
Saunders (1991) mendevinisikan komunitas sebagai tempat atau kompulan orang atau system social. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunitas terdiri dari sekelompok individu yang tinggal diwilayah tertentu, yang memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selain itu, komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan. Untuk mencapai kesehatan komunitas, maka komunitas tersebut harus dilibatkan secara aktif.
2.Ciri-ciri masyarakat
Dari berbagai pengertian tentang masyarakat diatas maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.Interaksi di antara sesama anggota masyarakat
Didalam masyarakat terjadi interaksi social yang merupakan hubungan social yang dinamis yang menyangkut hubungan antara perseorangan, antara kelompok, untuk terjadinya interaksi social harus memiliki dua syarat, yaitu kontak social dan komunikasi.
b.Menempati Wilayah dengan batas-batas tertentu
Suatu kelompok masyarakat menempati suatu wilayah tertentu menurut suatu keadaan geografis, sebagai tempat tinggal komunitasnya, baik dalam ruang lingkup yang kecil RT/RW, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan bahkan Negara.
c.Saling tergantung satu dengan yang lainnya
Anggota masyarakat yang hidup pada suatu wilayah tertentu saling ketergantungan satu dengan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka hidup saling melengkapi, saling memenuhi agar tetap berhasil dalam hidupnya.
d.Memiliki adat istiadat kebudayaan tertentu
Adat istiadat dan kebudayaan diciptakan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat, mencakup bidang yang sangat luas di antara tata cara berinteraksi antara kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, apakah itu dalam perkawinan, kesenian, mata pencaharian, system kekerabatan dan sebagainya.
e.Memiliki identitas bersama
Suatu kelompok masyarakat memiliki identitas yang dapat dikenali oleh anggota masyarakat yang lainnya, hal ini penting untuk menopang kehidupan dalam bermasyarakat yang lebih luas. Identitas kelompok dapat berupa lambang-lambang, bahasa, pakaian, symbol-simbol tertentu dari perumahan, benda-benda tertentu seperti alat pertanian, mata uang, senjata tajam, kepercayaan, dan sebagainya.
3.Tipe-tipe masyarakat
Lembaga masyarakat menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin Lembaga masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.Berdasarkan sudut perkembangannya
1)Cresive institusion.
Lembaga masyarakat yang paling primer, merupakan lembaga-lembaga yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat, misalnya: hak milik, perkawinan, agama, dan sebagainya.
2)Enacted institusion
Lembaga kemasyarakatan yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya: lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, pertanian, pendidikan, yang kesemuanya berakar pada kebiasaan- kebiasaan dalam masyarakat. Pengalaman-pengalaman dalam melaksanakan kebiasaan-kebiasaan tersebut disistematisasi, yang kemudian dituangkan ke dalam lembaga yang disyahkan oleh Negara.
b.Berdasarkan sudut system nilai yang diterimanya
1)Basic institusion
Adalah lembaga kemasyarakatan yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, diantaranya keluarga, sekolah-sekolah yang dianggap sebagai institusi dasar yang pokok.
2)Subsidiary institution
Lembaga permasyarakatan yang muncul tetapi dianggap kurang penting, karena untuk memenuhi kegiatan-kegiatan tertentu saja. Misalnya pembentukan panitia rekreasi, pelantikan atau wisuda bersama, dan sebagainya.
c.Berdasar sudut penerimaan masyarakat
1)Approved atau social sanctioned instituation
Adalah lembaga masyarakat yang diterima oleh masyarakat seperti sekolah, perusahaan, koperasi dan sebagainya.
2)Unsanctioned institusion
Adalah lembaga masyarakat yang ditolak oleh masyarakat, walaupun kadang-kadang masyarakat tidak dapat memberantasnya, misalnya kelompok penjahat, pemeras, pelacur, gelandangan, pengemis, dan lain-lain.
d.Berdasarkan sudut penyebaran
1)General institiusion
Adalah lembaga masyarakat didasarkan atas factor penyebarabbya misalnya agama karena dikenal hamper semua masyarakat dunia.
2)Restricted institusion
Adalah lembaga-lembaga agama yang dianut oleh masyarakat tertentu saja, misalnya Budha banyak dianut Muangthai Vietnam, Kristen Katholik banyak dianut oleh masyarakat Itali, perancis, Islam oleh masyarakat Arab, dan sebagainya.
e.Berdasarkan sudut fungsinya
1)Operative institusion
Adalah lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan, seperti lembaga industry.
2)Regulative institusion
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak daripada lembaga itu sendiri, misalnya lembaga hukum diantaranya kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.
4.Ciri-ciri masyarakat sehat
a.Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.
b.Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan terutama untuk ibu dan anak.
c.Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.
d.Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status social ekonomi masyarakat.
e.Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
Menurut WHO, ada beberapa indicator masyarakat sehat adalah:
1.Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat yang meliputi indicator komprehensif, seperti angka kematian kasar menurun, rasio angka mortalitas proporsional rendah, dan usia harapan hidup meningkat, sedangkan indicator spesifik adalah angka kematian ibu dan anak menurun, angka kematian penyakit menular menurun, dan angka kelahiran menurun.
2.Indikator pelayanan kesehatan, meliputi hal-hal berikut
a.Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
b.Distribusi tenaga kesehatan merata
c.Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya
d.Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan diantaranya rumah sakit, puskesmas, dan rumah bersalin.

Tidak ada komentar: