Sabtu, 28 Januari 2012

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE

A.PENGERTIAN PEMERIKSAAN URINE
Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal.
Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin permenit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan - kelainan dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks
adrenal, uterus dan lain-lain.
Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta – fakta tentang ginjal dan saluran urin tapi dapat juga mengenai faal pelbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran empedu pancreas, kortek adrenal.
Jika kita melakukan urinaisis dengan memakai urin kumpulan sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urine tidak dapat banyak berbeda dari susunan urine 24 jam berikutnya.

B.PENGERTIAN PROTEIN URINE
Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara rutin untuk menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat yang penting terhadap protein.
Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan tidak dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan penjernihan atau penyaringan pada urine sehingga urin yang digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih.

C.TUJUAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk mengetahui apakah pasien mengalami eklamsi.

D.PROTEIN URINE DALAM KEHAMILAN
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.

E.ALAT DAN BAHAN
Persiapan alat dan bahan
1.Botol atau bengkok tempat urin
2.Lampu spirtus
3.Tabung kimia 2 buah
4.Asam asetat 6%
5.Korek api
6.Corong
7.Kertas saring

F.PERSIAPAN PASIEN
Persiapan pasien dalam melakukan pemeriksaan protein urine
1.Menyapa ibu dengan ramah dan sopan
2.Berlaku sopan dalam melakukan pemeriksaan
3.Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
4.Pasien diminta untk BAK dan ditampung dalam botol yang sudah disediakan
5.Memposisikan ibu dengan nyaman selama pemeriksaan

G.PROSEDUR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PROTEIN URINE
1.Menyiapkan dan mengecek kelengkapan alat
2.Mencuci tangan
3.Memakai handscoon
4.Memperhatikan kejernihan urine
5.Bila urin keruh disaring dengan kertas penyaring
6.Mengisi kedua tabung dengan urin, masing + 2ml salah satu tabung sebagai bahan pembanding pemeriksaan
7.Menyalakan lampu spirtus
8.Memanaskan tabung sampai mendidih
-Berjarak 2-3 cm
-Membentuk sudut 45 derajat
-Arahkan tabung yang dipanaskan ketempat yang kosong
-Panaskan tabung secara merata dari ujung bawah ke atas
9.Bila urin yang dipanaskan keruh tanbahkan 4 tetes asam asetat 6% dan bila kekeruhan hilang maka menunjukkan hasil yang neatif
10.Jika urin tetep keruh maka panaskan sekali lagi dan bandingkan hasilnya
11.Bila setelah diapanaskan urin tetep keruh maka hasilnya positif dan baca hasil pemeriksaan
12.Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
13.Membereskan peralatan
14.Mencuci tangan

H.CARA MENILAI HASIL
Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat
-- : tidak ada kekeruhan.
+ : kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05%).
++ : kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut(0,05-0,2%).
+++ : urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2-0,5%).
++++ : sangat keruh dan bergumpal/memadat (>0,5%).

Tidak ada komentar: