Sabtu, 07 Januari 2012

PENATALAKSANAAN TRANSFUSI DARAH

A.PERLENGKAPAN
1.Blood filter set
2.Cairan NaCL 0,9 % (NS)
3.Sarung tangan
4.Infus set
5.“tape”
6.Filter leocosit-depliting k/p
7.Presure bag k/p
8.Blood warnes k/p


B.TAHAP
1.Pengkajian
2.Kaji integritas kulit dan keadaan vena
3.Tujukkan pada pihak yang bersangkutan/RS tentang pengelolaan darah
4.Cek ukuran yamg digunakan pasien , biasanya nedle No 18 dan 19 angiokateter
Kaji riwayat tranfusi klien
5.Kaji indikasi pemberian tranfusi (contoh Ht menurun)
6.Monitor tanda-tanda vital klien, catat sebelum pemberian tranfusi
7.Kaji/lihat jenis tranfusi yang dianjurkan oleh dokter

C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Penurunan kardiak output
2.Difisit volume cairan
3.Volume cairan yang berlebihan

D.PLANNING
1.Keadaan cairan pasien seimbang
a.Aktifitas pasien toleran
b.Kardiak output meningkat
c.Klien tidak mengalami tranfusi
d.Tetesan harus dipertahankan sesuai program
2.Keriteria hasil
a.Klien terbebas dari tanda dan gejala reaksi alergi tranfusi
b.Hb & Ht dalam keadaan normal
c.Tanda dan gejala peradangan/pleblitis tidak ada
3.Berikan formulir dan tanda persetujuan klien
4.Pesan darah ke bang darah yang akan dianat beberapa waktu kemudian dalam waktu tidak lebih dari 30 menit
5.Jelaskan tentang prosedur dan tujuan pemberian pada pasien
6.Anjurkan kepada pasien untuk memberi tahu perawat bila mengalami nafas pendek, menggigil, sakit kepala, nyeri dan tanda-tanda bintik kemerahan pada kulit
7.Bersama perawat yang lain kaji:
a.Nama dan indentitas klien dan cocokkan pada pak darah, bank darah
b.Golongan darah dan Rh
c.Lakukan Cross darah
d.Jenis resus dan golongan darah pendonor
e.Nomor unit RS
f.Tanggal dan waktu pemberian darah
g.Jenis tranfusi cek kembali instruksi dokter
h.Jika terjadi pembekuan darah kembalikan ke bank darah
8.Catat hasil pengontrolan

E.IMPLEMENTASI
1.Periksa tanda-tanda vital 30 menit sebelum pemberian tranfusi, lakukan peningkatan suhu ke dokter
2.Buang urine klien dan kosongkan urine bag
3.Cuci tangan dan gunakan hand schon yang disposibel
4.Pemberian tranfusi darah
Untuk pemberian pada slang (bercabang) ketiga klem plane dipasang pada posisi off
Untuk pemberian pada satu slang klem dipasang pada posisi off
5.Untuk slang yang bercabang
Masukkan kedalam kantong 0,9 % normal salin
Untmakan slang dengan pemberian 0,9 % normal salin
 Buka klem pada slang bercaang dengan menghubungkan kantong normal salin dan lepaskan klem yang tidak digunakan didalam slang sampai kantong berisi normal salin
 Tutup klem pada slang yang tidak digunkan
 Putar sisi dari tetmapat drip, biarkan sarngansebagai bagian penutup
 Bua bagian yang rendah dari role klem dan isi slang dengan normal salin
 Tutup bagian yang lebihrendah dari role klem
6.Untuk pelaksanaan satu slang
 Memngisi slang dengan darah
 Putar klep infus sampai saringan terisi dengan darah
 Bila menggunakan satu slang pemberian darah slang lain yang berisi cairan NaCL 0,9 % dihubungkan dengan slang darah tersebut dan gunakan plester sebagai pengaman sambungan
 Sambungkan slang tranfusi ke slang kateter untuk menjaga keseterilan dan buka bagian yang terrendah dari klem
7.Perhatikan klem selama 15 - 30 menit pertama setelah dipasang transusi pastikan jumlah tetesan 2 - 5 ml/menit
8.Monitor tanda vital setiap 5 menitpada 15 menit pertama, selanjutnya setiap 15 menit setiap jam berikutnya dalam satu jam sampai semuah darah dimasukkan dan satu jam setelah trenfusi darah
9.Pasang infus sesusi instruksi dokter. Darah pack sel biasanya menyebar keseluruh tubuh setelah 1,5 -2 jam dan mengalir secara keseluruhan keseluruh tubuh setelah 2-3 jam
10.Lakukan spul slang infus dengan NaCL
11.Pastikan semua tindakan berlangsung dengan baik. Lepas sarung tangan dan cuci tangan

F.EVALUASI
1.Observasi reaksi : kedinginan, kemerahan, gatal, dispnoe, kram dan bengkak
2.Observasi klien dan kaji hasil laboratorium untuk dapat mencatat hasil pemberian komponen darah
3.Monitor tempat pemasangan infus dan kaji keadaan fisiologis setiap pengukuran tanda vital
4.Hasil yang tidak diharapkan bisa terjadi seperti.
• klien menunjukkan tanda kedinginan, panas, urtuikaria, dispnue, sakitkepala, nyeri dada
• Gejala anafilaktik shock: hipertensi takikardi, kemerahan, kesdran menurun kardiak ares
• Tanda overload cairan : Dispnoe, takikardi, takipnoe, cracless
• Infiltarsi dan flebitis terjadi pada vena

G.PENCATATAN DAN PELAPORAN
Mencatat tipe dan jumlah pemberian darah serta respon klien terhadap trenfusi darah biasanya pencatatan tranfusi dibuat terpisah.
Folow up:
1. Reaksi tranfusi
a. Stop darah segera dan ikuti anjuran
b. Pelihara keadaan infus dengan NaCL
c. Kembalikan darah ke bank darah
2. Anaphilatic Shock
a. Ketidak lancaran tranfusi
b. Panggil petugas imergensi
c. Bila perlu CPR
d. Pelihara keadaan IV
3. Overload cairan
a. Lambatkan atau stop cairan
b. Turunkan kepala klien
c. Berikan deuritik, morfin, O2 sesuai anjuran
4. Infiltrasi atau infeksi pada lokasi infus
a. Pasang infus kembali pada tempat lain
b. Mengadakan penilain untuk menurunkan infiltrasi atau inflamasi
5. Secara perlahan atau menggoyang bagian bagian infus dapat mencegah timbulnya kepadatan cairan. Pemberian NaCL secara bersamaan dengan infus darah dapat mencairkan darah yang terlalu kental

Tidak ada komentar: