STRATEGI KOPING

Koping merupakan proses dimana individu memanajemen stress dan emosi. Koping dapat menunjukkan hubungan dengan lingkungan atau dengan pikiran dan perasaan tentang stress. Koping biasanya digambarkan sebagai macam strategi yang digunakan orang mengatur peristiwa sehari-hari atau situasi yang luar biasa. Koping merupakan proses dimana seseorang mengatur kejadian yang dialami, perasaan dan mengartikan terhadap tiap stress.
Strategi koping terdiri dari upaya-upaya pemecahan masalah seorang individu yang dihadapkan pada tuntutan-tuntutan yang berkaitan dengan keadaan kesejahteraannya, tapi benar-benar menekan sumber-sumber dari individu tersebut.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi koping diantaranya adalah peran dan hubungan, nutrisi dan metabolisme, tidur dan rasa istirahat, rasa aman dan keamanan serta pengalaman masa lalu. Menurut Mechanic yang dikutip oleh Struart & Sundeen mengemukakan sumber koping ada 5 yaitu aset ekonomi, kemampuan dan keterampilan, teknik-teknik pertahanan, dukungan sosial serta dukungan motivasi.
Menurut Lazarus dan Folkman yang dikutip oleh Struart & Sundeen menambahkan sumber koping meliputi keyakinan positif, keterampilan pemecahan masalah dan sumber-sumber sosial dan material.
1.Proses Koping: Koping mempunyai dua fungsi yaitu:
a.Problem focusing coping: Koping ini digunakan untuk mengurangi stressor individu atau mengatasi dengan mempelajari cara-cara baru atau keterampilan-keterampilan yang baru. Individu akan menggunakan koping ini apabila dirinya yakin akan dapat mengubah situasi.
b.Emotion focusing coping: Koping ini digunakan untuk mengatur respon emotional terhadap stress. Pengaturan ini melalui perilaku individu, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan dengan strategi kognitif. Pendekatan dengan mengendalikan emosi ini juga bwrtujuan untuk menguasai, mengatur dan mengarahkan tanggapan emosional terhadap situasi stress.
c.Mekanisme Koping: Menurut Bell yang dikutip oleh Craven membagi mekanisme koping menjadi dua yaitu koping yang pertama yaitu koping jangka panjang yang merupakan koping yang positif dan dibangun dengan jalan menghubungkan stress dan dapat menjadi efektif dalam jangka panjang, misalnya berbicara dengan orang lain tentang masalah yang dihadapi, menggambarkan pengalaman masa lalu dan lain-lain. Koping yang kedua yaitu koping jangka pendek, dimana koping ini dilakukan dalam waktu sementara untuk menurunkan stress dan ketegangan, misalnya merokok dan mengkonsumsi alkohol. Beberapa tipe-tipe mekanisme koping yaitu:
1)Mekanisme koping yang berfokus pada masalah: Mekanisme ini memerlukan tugas dan usaha langsung untuk mengatasi ancaman yang ada pada diri sendiri. Misalnya negosiasi, konfrontasi dan meminta atau mencari nasehat.
2)Mekanisme koping dengan fokus kognitif: Mekanisme ini merupakan usaha orang untuk mengontrol masalah dan menetralkan masalah tersebut. Misalnya membandingkan secara positif, selektif terhadap ketidaktahuan, dan dievaluasi keinginan objek.
3)Mekanisme koping yang berfokus pada emosi: Mekanisme ini digunakan ketika seseorang menggunkan emosi sebagai mekanisme kopingnya,Misalnya penggunaan ego defense mechanisme seperti denial, suppression, atau projection
Koping mekanisme juga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1)Konstruktif: Konstruktif terjadi dimana cemas menjadi ancaman sebagai tanda bahaya dan individu menerima itu dan mengubah untuk memcahkan masalah
2)Destruktif: Destruktif terjadi dimana orang menghindar dari kecemasan atau masalah yang dia hadapi, sehingga masalah tersebut tidak terpecahkan.
Friedman menjabarkan tentang koping yang adaptif yaitu apabila seseorang dapat menceritakan secara verbal tentang perasaannya, mengembangkan tujuan yang realistik, dapat mengidentifikasi sumber-sumber koping, identifikasi alternatif strategi yang tepat serta menerima dukungan. Koping yang tidak efektif yaitu apabila individu menyatakan tidak mampu, merasa cemas, takut, marah, irritable, tegang, gangguan fisiologis, adanya stress kehidupan, tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar serta adanya perilaku merusak.