Jumat, 10 Februari 2012

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG POSYANDU BALITA

Angka kematian bayi di Indonesia (60%) terjadi pada bayi usia kurang dari 1 bulan, menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 (Depkes RI 2003). Untuk menanggulangi keadaan tersebut banyak kegiatan telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB antara lain melalui GISS (Gerakan Ibu Sehat Sejahtera) yang mencakup 11 komponen utama, yaitu pendewasaan usia nikah (perkawinan), pendidikan reproduksi sehat, penyuluhan pra dan pasca persalinan, imunisasi, penanggulangan diare, peningkatan penggunaan ASI, Bina keluarga balita, usaha perbaikan gizi keluarga, peningkatan keterampilan wanita, peningkatan peran ganda pria dan pemantapan lembaga KB.

Selanjutnya pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional khususnya di dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat.

Upaya pergerakan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD) yang pelaksanaannya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (Posyandu). Pos Pelayanan Terpadu merupakan wadah titik temu antara pelayanan-pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi (Zulkifli, 2003).

Menurut Effendy (1998), Posyandu adalah suatu kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dengan prinsip dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kegiatan Posyandu dilakukan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan dari Puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar serta memenuhi syarat diantaranya sukarela atau mau dan mampu.

Kegiatan Posyandu terkenal dengan Panca Krida Husada, yaitu 5 kegiatan yang menjadi titik beratnya. Panca Krida Husada meliputi kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, peningkatan gizi dan penanggulangan diare. Sasaran dari kelima kegiatan tersebut adalah bayi usia kurang dari 1 tahun, anak balita usia 1-5 tahun, ibu hamil, ibu nifas dan wanita usia subur (Sembiring, 2004).

Balita merupakan masa terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, karena pada masa itulah saat yang paling vital dalam membangun fondasi pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa lima tahun pertama sejak kelahiran bayi merupakan masa yang paling menentukan dalam perkembangan fisik dan kecerdasan anak.

Masa bayi, balita, bahkan sejak dalam kandungan merupakan “periode emas” tumbuh kembang. Pertumbuhan meliputi pertambahan berat badan dan pertambahan tinggi badan. Sedangkan perkembangan erat hubungannya dengan kemampuan motorik baik motorik halus maupun motorik kasar. Karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan tidak dipantau dengan baik, dan terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan maka tidak akan dapat diperbaiki pada periode selanjutnya sampai usia dewasa (Ire, 2006).

Kegiatan Posyandu yang melibatkan balita antara lain: penimbangan yang dilakukan pada meja ke 2, pemberian vitamin A terutama pada bulan Februari dan Agustus, dan penyuluhan tentang tumbuh kembang pada meja ke-4. Sehingga peran serta ibu dalam menimbangkan anaknya dipengaruhi oleh banyak hal antara lain: pengetahuan, pendidikan, sosial ekonomi dan budaya (Sembiring, 2004).

Menurut Soekanto (2003), Pengetahuan merupakan suatu hasil usaha manusia untuk memahami kenyataan sejauh mana kenyataan dapat dijangkau oleh daya pemikiran manusia berdasarkan pengalaman secara empiris. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu, tahu, memahami, aplikasi, analisi, sintesis,dan evaluasi.

Tidak ada komentar: