Jumat, 10 Februari 2012

GAMBARAN UMUM GIZI BURUK

Menurut klasifikasi status gizi harvard bahwa gizi buruk di dalamnya termasuk marasmus, kwashiorkor-marasmik, kwashiorkor.
1.Marasmus
Marasmus dapat terjadi pada segala umur. Akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI, dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare, selain itu marasmus dapat terjadi akibat berbagai penyakit seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan dan mal absorpsi, gangguan metabolik.
Gejala klinis marasmus adalah:
a.Penampilan
Muka seorang penderita marasmus menunjukkan wajah tua. Anak terlihat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan otot-ototnya.
b.Kelainan pada kulit tubuh
Kulit biasanya kering, dingin dan mengendor disebabkan kehilangan lemak di bawah kulit serta otot-ototnya.
c.Kelainan pada rambut kepala
Walaupun tidak sering penderita kwashiorkor, ada kalanya tampak rambut yang kering tipis dan mudah rontok.
d.Lemak bawah kulit
Lemak subkutan menghilang hingga hergor kulit mengurang.
e.Otot-otot
Otot-otot atofis, hingga tulang-tulang terlihat lebih jelas (Pudjiadi, 2002).
2.Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah penyakit gangguan keseimbangan protein yang disebabkan karena gangguan malabsorbsi protein, sindroma nefrotik. Gejala klinis kwashiorkor adalah:
a.Oedem di seluruh tubuh terutama kaki.
b.Wajah membulat dan sembab.
c.Otot-otot mengecil lebih nyata apabila diperiksa dalam posisi berdiri dan duduk.
d.Perubahan status mental, cengeng, rewel, kadang apatis.
e.Anak sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
f.Pembesaran hati.
g.Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut.
h.Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas.
i.Pandangan mata anak nampak sayu. (Suryanah, 1996).
3.Marasmus-kwashiorkor
Tanda-tanda marasmus-kwashiorkor adalah gabungan dari tanda-tanda yang ada pada marasmus dan kwashiorkor yang ada (Supariasa, 2002).
a.Faktor-faktor yang menyebabkan gizi buruk
Menurut Suryanah (1996), gizi buruk merupakan penyakit lingkungan, oleh karena itu faktor-faktor yang bersama-sama menjadi penyebab timbulnya penyakit tersebut antara lain:
1)Peranan diit
Menurut konsep klasik gizi yang mengandung cukup energi tapi kurang protein menyebabkan anak menjadi kwashiorkor sedangkan diit kurang energi walaupun zat-zat esensialnya seimbang akan menyebabkan marasmus tetapi dalam penelitian Gopalan dan Narasanya (1971) terlihat bahwa diit yang kurang pada anak yang lain timbul marasmus. Mereka menyimpulkan peranan diit merupakan faktor yang penting.
2)Peranan faktor sosial
Pantangan untuk menggunakan bahan makanan tertentu dapat mempengaruhi, penyakit gizi buruk. Faktor-faktor sosial lain yang mempengaruhi terjadinya KEP adalah:
a)Perceraian yang sering terjadi antara wanita yang sudah mempunyai anak banyak dengan suaminya sehingga merupakan pencari nafkah tunggal.
b)Para pria dengan penghasilan kecil mempunyai banyak istri dan anak, sehingga dengan pendapatan kecil tidak dapat memberi cukup makan pada anggota keluarga yang cukup besar itu.
c)Para ibu mencari nafkah tambahan pada waktu tertentu misalnya bekerja pada musim panen, sehingga perhatian ke anak kurang, terutama soal makan.
3)Peranan kepadatan penduduk
MC Laren (1982) memperkirakan bahwa marasmus terdapat dalam jumlah yang banyak, jika suatu daerah padat penduduknya dengan keadaan higiene buruk, sedang kwashiorkor terdapat jumlah yang banyak di desa-desa dengan penduduk yang mempunyai kebiasaan makanan tambahan berupa tepung terutama pada anak-anak yang tidak mau atau tidak mendapat cukup ASI.
4)Infeksi
Infeksi derajat apapun dapat memperburuk keadaan gizi, pada daya tahan tubuh terhadap infeksi.
5)Peranan kemiskinan
Pentingnya kemiskinan dalam laporan Oda Advisory Commite on Protein tahun 1974. Mereka menganggap kemiskinan merupakan dasar penyakit gizi buruk, dengan kemiskinan dan mempunyai penghasilan yang rendah, ketidak mampuan menambahkan makanan sendiri, ditambah dengan timbulnya gizi buruk lebih dipercepat (Pudjiadi, 2000).
b.Akibat dari gizi buruk
Menurut Almatsier (2003) akibat gizi buruk terhadap proses tubuh tergandung pada zat-zat gizi yang kurang. Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan gangguan pada proses :
1)Pertumbuhan
Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya, protein digunakan sebagai zat pembakar kurang, sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok.
2)Produksi tenaga
Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebakan seseorang kekurangan tenaga untuk bekerja dan melakukan aktivitas.
3)Ketahanan tubuh
Daya tahan terhadap tekanan/stres menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang sehingga mudah terserang infeksi.
4)Struktur dan fungsi otak
Gizi buruk pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan kemampuan berfikir. Otak mencapai bentuk maksimal setelah 2 tahun, gizi buruk dapat berakibat terganggunya otak secara permanen.
5)Perilaku
Bagi anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami gizi buruk menyebabkan perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.
c.Pencegahan gizi buruk
Menurut Almatsier (2003), gizi buruk dapat dicegah melalui :
1)Meningkatkan produksi pertanian, supaya persediaan bahan makanan cukup sekaligus merupakan tambahan penghasilan.
2)Penyediaan makanan formula yang cukup tinggi protein dan tinggi energi pada anak balita.
3)Memperbaiki infrastruktur pemasaran, infrastruktur yang tidak baik akan berpengaruh pada kualitas bahan makanan.
4)Subsidi harga bahan makanan, hal tersebut dapat membantu mereka yang sangat terbatas penghasilannya.
5)Pemberian makanan suplemen dalam hal ini makanan diberikan cuma-cuma atau dijual dengan harga yang minim.
6)Pendidikan gizi bertujuan untuk mengajar rakyat untuk mengubah kebiasaan mereka dalam menghidangkan makanan supaya mendapatkan makanan yang baik mutunya.

Tidak ada komentar: