Jumat, 10 Februari 2012

GANGGUAN JIWA: ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

Kehidupan saat ini penuh dengan ancaman krisis mental, karena seseorang tak henti-hentinya dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi namun terjadinya perubahan tersebut sangat cepat seperti kenaikan harga barang dan jasa yang tidak sesuai dengan penghasilan rata- rata. Seseorang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami berbagai macam gangguan salah satunya adalah gangguan konsep diri dengan masalah psikologis maupun biologis.

Masalah psikologi yang dihadapi pasien dengan HDR meliputi: Kesepian, terasing dari lingkungan (menarik diri), ketidakberdayaan, kurang percaya diri, ketergantungan, kehilangan perhatian dan dukungan dari lingkungan sosialnya yang biasanya berkaitan dengan hilangnya otoritas atau kedudukan sehingga dapat menimbulkan konflik atau keguncangan.

Dalam membina hubungan sosial, individu berada dalam rentang respon yang adaptif sampai dengan maladaptif. Respon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan yang berlaku, sedangkan respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan budaya. Respon sosial dan emosional yang maladaptif sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya sering dialami pada pasien menarik diri sehingga melalui pendekatan proses keperawatan yang semaksimal mungkin kepada pasien dengan masalah keperawatan utama kerusakan interaksi sosial: menarik diri.
Dilihat dari segi kehidupan sosial cultural, interaksi sosial adalah merupakan hal yang utama dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai dampak adanya kerusakan interaksi sosial: menarik diri akan menjadi suatu masalah besar dalam fenomena kehidupan, yaitu terganggunya komunikasi yang merupakan suatu eleman penting dalam mengadakan hubungan dengan orang lain atau lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar: