Jumat, 10 Februari 2012

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULANAN SELAMA 0-4 BULAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN BERCAK (SPOTTING) DENGAN ADAPTASI HORMONAL

Tujuan program keluarga berencana nasional adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk melalui usaha-usaha untuk penurunan tingkat kelahiran penduduk. Menurunnya tingkat kematian bayi dan balita, serta menurunnya kematian ibu karena kehamilan dan persalinan (Hartanto, 2003).

Jumlah anak yang dianggap ideal disinggung oleh LKBN (lLembaga Keluarga Berencana Nasional) melalui logo KB dimana dicantumkan 4 anak, 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Tujuan gerakan KB nasional ialah memajukan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia (Wiknjosastro, 2006).

Keluarga berencana sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil, Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) berorientasi pada “catur warga” atau Zero Population Growth (pertumbuhan seimbang). Gerakan keluarga nasional Indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna (Manuaba, 1999).

Depoprovera suntik dilisensi di Inggris untuk pemakaian jangka panjang pada tahun 1984. Ketika metode lain tidak cocok pada tahun 1990, metode ini telah dilisensi sebagai metode pilihan pertama dari dua kontrasepsi suntik yang ada, Depoprovera adalah yang paling banyak yang digunakan namun banyak wanita masih tidak menyadari keberadaannya atau mendapat informasi yang tidak akurat yang menghambat dipoprovera diterima sebagai subdal metode (Suzanne, 2004).

Usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak pada pasangan suami istri dikenal dengan keluarga berencana (KB) dimana terdapat beberapa metode kontrasepsi ternyata memiliki efek samping yang dapat menimbulkan rasa kurang nyaman, disamping itu beberapa wanita yang tingkat toleransi tubuhnnya sangat rendah terhadap efek samping alat kontrasepsi yang dipakainya (Novaria , 2007)

Tidak ada komentar: