Jumat, 10 Februari 2012

MENGENAL ALAT KONTRASEPSI SUNTIK

1.Pengertian
Alat kontrasepti berupa cairan yang berisi hanya hormon progesteron disuntikkan ke dalam tubuh secara periodik (Depkes, 1999).
2.Klasifikasi KB suntik menurut saifuddin (2003)
a.Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg (disuntikkan tiap 3 bulan),
b.Golongan progestin dengan campuran estrogen propinal. Misalnya cyclofem (tiap 1 bulanan).
c.Depo noretisteron enantat ( Depo Noristerat ), yang mengandung 200 mg noretindron enantat.(disuntikan tiap 2 bulan)
3.Mekanisme kerja KB suntik menurut saifuddin (2003)
a.Mencegah ovulasi.
b.Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga sperma rodoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
c.Menjadikan selaput lendir rahim tipis.
4.Efektifitas KB suntik menurut Hartanto (2003).
a.Waktu penyuntikan pada saat siklus haid
Disarankan untuk mulai menggunakan kontrasepsi suntikan selama 5 sampai 7 hari pertama dari siklus haid.
b.Metabolisme obatnya
Faktor–factor yang mempengaruhi kecepatan metabolisme obat suntikan belum diketahui dengan jelas. Faktor ras tampaknya memegang peranan misalnya :
1)DMPA 150 mg: wanita India berovulasi dalam waktu 2,5 bulan, sedangkan wanita Swedia tidak mengalami ovulasi untuk minimal 5 bulan.
2)NETEN 200mg: wanita India dan Thailand ovulasinya timbul 2 kali lebih lama di bandingkan wanita Brasil.
c.Berat badan akseptor
Penelitian WHO yang pertama, aseptor NETEN yang menjadi hamil mempunyai berat badan yang lebih rendah dan tidak di jumpai perbedaan pada akseptor DMPA.
d.Teknik penyuntikan
Tehnik penyuntikan sangat penting pada DMPA maupun NETEN, semua obat suntik harus diisap kedalam alat suntiknya, DMPA harus dikocok dulu sebelum di suntikkan, penyuntikan harus di lakukan dalam-dalam pada otot jangan melakukan masase pada tempat suntikan. Kedua hal terakhir ini sangat penting karena kalua tidak di taati maka pelepasan obat dari tempat suntikan akan dipercepat dengan akibat masa efektif kontrasepsinya menjadi lebih pendek.
5.Indikasi KB suntik menurut Hartanto (2003).
a.Usia reproduksi adalah usia dimana seorang wanita telah mengalami haid atau menstruasi
b.Memiliki anak ataupun belum yaitu seorang wanita yang ingin menunda kehamilannya dan menjarangkan kehamilannya
c.Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
6.Kontra-Indikasi KB suntik menurut prawirohardjo (2002).
WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada:
a.Kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam ovum sehingga terjadi pembuahan
b.Karsinoma payudara adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
c.Kanker ginjal adalah tumor saluran kencing yang merupakan tumor ganas atau kanker
d.Perdarahan abnormal uterus adalah perdarahan kemungkinan karena terlambatnya diagnosa dari keadaan patologis uterus yang dapat membahayakan akseptor
e.Penyakit kuning (hepatitis) yaitu suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik (racun) terhadap obat-obatan serta bahan kimia
f.Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dimana sistolik diatas 140 mmHg dan diastolic ≥ 100 mmHg
g.Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang menyerang pada organ jantung
h.Pada wanita dengan diabetes atau riwayat diabetes selama kehamilan (ibu hamil yang memiliki kandungan kadar gula darah tinggi)
7.Keuntungan KB suntik menurut Manuaba (1998)
a.Pemberian sederhana setiap 8 sampai 12 minggu
b.Hubungan sex dengan suntikan KB bebas
c.Tingkat efektifitas tinggi
d.Pengawasan medis ringan
e.Dapat dipakai-diberikan pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi.
f.Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
g.Suntikan KB Cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan mendapatkan menstruasi.
8.Kerugian KB suntik menurut Manuaba (1998)
a.Perdarahan yang tidak menentu misalnya seperti siklus haid yang tidak teratur.
b.Terjadi amenorhea (tidak datang bulan) berkepanjangan yaitu dapat berkurangnya darah haid. Sebenarnya memberikan efek yang menguntungkan yakni berkurangnya insiden gejala anemia.
c.Masih terjadi kemungkinan hamil.
9.Efek samping pemakaian suntik menurut Depkes RI (2002)
a.Gangguan siklus haid/menstruasi
1)Gejala/keluhan
a)Tidak mengalami haid (amenorhe)
b)Perdarahan berupa tetesan/bercak-bercak (spotting)
c)Perdarahan di luar siklus haid (Metroragia/breakthrough bleeding)
d)Perdarahan haid yang lama dan atau lebih banyak dari pada biasanya (menoragia)
2)Penyebab
Karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi. Keadaan amenore disebabkan atropi endometrium.
3)Penanggulangan dan pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya
(2)Jelaskan bahwa gejala/keluhan tersebut dalam rangka penyesuaian diri, bersifat sementara dan individu
(3)Memotivasi agar tetap memakai suntikan.
b)Tindakan medis
(1)Amenore (tidak haid)
(a)Pastikan hal ini bukan karena hamil, beberapa wanita melihat ini sebagai suatu keuntungan dan tidak berbahaya, bermotivasi bahwa hal ini bukan suatu yang abnormal dan bisa terjadi pada KB suntikan pada 2 sampai 3 bulan pertama. Kasus ekstrim ada wanita yang tidak mengalami haid selama ia memakai suntikan.
(b)Bila klien memaksa ingin haid (biasanya dengan alasan psikis) dapat diberikan: Pil KB: 3 x 1 tablet dari hari 1 sampai 3 x 1 tablet mulai hari itu selama 4 sampai 5 hari, biasanya setelah itu akan terjadi “haid”.
(2)Spotting/Metroragia (perdarahan bercak/menetes)
(a)Bila ringan/tidak terlalu mengganggu tidak perlu diberi obat.
(b)Bila cukup mengganggu, dapat diberikan: Pil KB : 3 x 1 tablet perhari selama 2 hari biasanya dengan satu kur sudah dapat diatasi
(3)Menorolghia (perdarahan lebih banyak atau lebih lama dari biasanya)
(a)Cukup diberi: Tablet sulfas ferosus 3 x 1 tablet (5-7 hari sampai keadaan membaik).
(b)Perdarahan yang tidak dapat diatasi dengan cara di atas harus diselidiki kemungkinan adanya penyakit lain (misal: polip, infeksi). Bila perdarahannya hebat, hentikan segera pemakaian suntikan dan kemudian hal ini agar dikonsultasikan kepada dokter spesialis kebidanan.
(c)Setiap kelainan perdarahan sebaiknya diberikan juga roboransia dan diperbaiki gizi makanannya.
(d)Penggunaan noristerat, bila terjadi amenorea setelah 3x suntikan berturut-turut segera hentikan suntikan Noriserata.
b.Depresi
1)Gejala atau Keluhan seperti perasaan lesu, tidak bersemangat dalam kerja atau kehidupan.
2)Penyebab Gejala atau Keluhan
a)Diperkirakan dengan adanya hormon esterogen dan progesteron yang berasal dari KB suntik menyebabkan terjadinya retensi air dan garam sehingga ada bagian otak yang menggelembung dan menekan pusat susunan syaraf tertentu
b)Karena hormone estrogen dan progesteron dapat menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B6 (Pyridoxin) secara absolute
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya
(2)Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu. Beri motivasi agar tetap memakai KB suntik
b)Tindakan medis
(1)Untuk gejala depresi ringan sampai sedang dapat diberikan vitamin B6 2 sampai 3 x 1 tablet (10 Mg) per hari sampai gejala depresi hilang
(2)Bila depresi menetap dan terus memberat, hentikan pemakaian KB suntik dengan ganti cara kontrasepsi non – hormonal.
c.Jerawat
1)Gejala atau Keluhan seperti timbul jerawat pada wajah.
2)Penyebab Gejala atau Keluhan: Progestinnya, terutama 19 – norprogestine menyebabkan peningkatan kadar lemak
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya
(2)Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu, kuning telur)
(3)Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah 2 kali sehari dngan pembersih muka
(4)Menghindari pemakaian kosmetik wajah yang berlebihan
b)Tindakan medis
(1)Bila tidak mengganggu, cukup menjaga kebersihan wajah
(2)Bila terlihat infeksi dapat diberi Tetrasiklin 3 sampai 4 x 1 kapsul 250 Mg, selama 1 sampai 2 minggu
(3)Bila jerawat menetap dan bertambah banyak, ganti kontrasepsi cara non – hormonal.
d.Rambut rontok
1)Gejala dan Keluhan yaitu rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai sesudah penghentian suntikan.
2)Penyebab Gejala atau Keluhan: Progesteron terutama 19 – norprogestine dapat mempengaruhi folikel rambut, sehingga timbul kerontokan rambut
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya.
(2)Gejala ini bersifat sementara dan individu, akan kembali normal tanpa pengobatan setelah suntikan di hentikan.
(3)Bila klien tidak dapat mentolerir gejala ini, anjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non – hormonal.
b)Tindakan medis: Dalam hal ini tidak diperlukan
e.Perubahan berat badan (BB)
1)Gejala dan Keluhan
a)Berat badan bertambah atau naik: Kenaikan berat badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2,3 sampai 2,9 Kg (menurut hasil penelitian depo provera).
b)Berat badan berkurang atau turun: Setiap tahun rata-rata penurunan berat badan antara 1,6 sampai 1,9 Kg (menurut hasil penelitian depo provera).
2)Penyebab Gejala atau Keluhan: Belum terlalu jelas, terjadinya kenaikan berat badan kemungkinan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunnya aktivitas fisik, akibatnya dapat menyebabkan berat badan bertambah.
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya
(2)Penambahan berat badan ini bersifat sementara dan individu (tidak terjadi pada semua pemakai suntikan, tergantung reaksi tubuh wanita itu terhadap metabolisme progesteron).
b)Tindakan medis
(1)Berat badan meningkat
(a)Bila kenaikan Berat badan ini tidak mengganggu, tidak perlu di beri obat apapun. Dan pastikan bahwa penambahan berat badan bukan karena kehamilan.
(b)Anjurkan klien untuk melakukan diet rendah kalori dan olah raga yang proporsional untuk menjaga berat badannya
(c)Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan berat badan bertambah terus, pemakaian suntikan dihentikan dan ganti cara kontrasepsi lain yang non-hormonal (misalnya AKDR).
(2)Berat badan menurun
(a)Bila penurunan berat badan ini tidak mengganggu, tidak perlu diberi obat apapun. Dan pastikan bahwa penurunan berat badan bukan karena penyakit kronis (seperti kanker ganas, TBC).
(b)Anjurkan klien untuk melakukan diet tinggi protein dan kalori serta olah raga yang teratur.
(c)Bila cara tersebut diatas tidak menolong dan berat badan menurun terus, pemakaian suntikan dihentikan dan ganti cara kontasepsi lain yang non-hormonal (misal AKDR).
f.Pusing/sakit kepala/migraine
1)Gejala dan keluhan seperti sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat.
2)Penyebab Gejala atau Keluhan
a)Belum ada kesepakatan dikalangan para ahli tentang penyebabnya.
b)Hal ini biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesterone.
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya
(2)Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu
(3)Beri motivasi agar tetap memakai suntikan
b)Tindakan medis
(1)Pastikan tekanan darahnya normal
(2)Berikan pengobatan sistematis
(a)Antalgin 3 x 500 Mg perhari selama 3 sampai 5 hari, atau
(b)Paracetamol 3 x 500 Mg perhari selama 3 sampai 5 hari, atau
(c)Asam mefenamat 3 x 250 – 500 Mg kapsul perhari selama 3 sampai 5 hari
(d)Bila pemberian obat tidak menolong dan keadaan tambah berat, hentikan pemakaian suntikan dan ganti cara kontrasepsi non-hormonal
g.Mual dan muntah
1)Gejala dan Keluhan: Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda. Terjadi pada bulan – bulan pertama pemakaian suntikan.
2)Penyebab Gejala atau Keluhan: Kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi asam lambung.
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya.
(2)Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu. Biasanya tubuh akan menyesuaikan diri setelah 2 sampai 3 bulan dan rasa mual muntah akan hilang dengan sendirinya.
(3)Memotivasi klien agar tetap memakai suntikan.
b)Tindakan medis
(1)Pastikan mual dan muntah bukan karena kehamilan (pemeriksaan fisik dan laboratorium).
(2)Bila mengganggu berikan Metoklopramid 3 x 10 Mg 15 menit sebelum makan perhari selama 5 sampai 7 hari.
(3)Makan secara teratur, usahakan lambung tidak terlalu lama kosong.
(4)Bila dalam waktu 3 bulan gejala menetap atau bertambah berat, hentikan pemakaian suntikan.
h.Perubahan libido/dorongan seksual
1)Gejala dan Keluhan: Terjadinya penurunan atau peningkatan dorongan seksual (libido).
2)Penyebab Gejala atau Keluhan
a)Penurunan libido terjadi karena efek progesteron terutama yang berisi 19-noresteroid menyebabkan keadaan vagina kering. Namun demikian faktor psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini.
b)Sebetulnya libido itu meningkat atau menurun sangat subjektif sifatnya, oleh karena itu gejala ini harus diawasi dengan ceramat dan seksama untuk memastikan bahwa klien telah mengalami penurunan atau peningkatan libido.
c)Perubahan libido dapat juga dipengaruhi oleh faktor pisikis.
3)Penanggulangan dan Pengobatan
a)KIE
(1)Jelaskan sebab terjadinya
(2)Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan individu. Bila terjadi penurunan libido, selama masih bias ditolelir oleh klien, beri motivasi agar tetap memakai suntikan. Bila penurunan libido ini mengganggu keharmonisan rumah tangga, di anjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non-hormonal.
(3)Bagi yang mengalami peningkatan libido, beri motivasi agar tetap memakai suntikan serta berusaha melakukan kontrol diri supaya keharmonisan keluarga tetap terjaga.
b)Tindakan medis: Bila gangguan libido tidak dapat diterima oleh klien ganti cara kontrasepsi non-hormonal.

Tidak ada komentar: