Jumat, 10 Februari 2012

PRINSIP GIZI PADA WANITA HAMIL

Kehamilan adalah sesuatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah hamil. Harus mempunyai kebiasaan makan yang teratur dan bergizi, berolah raga teratur dan tidak merokok. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan gizi. Meskipun sudah cukup bulan, bayi tersebut akan lahir dengan berat badan dibawah 2500 gram atau BBLR (Bayi Berat Badan Lahir Rendah). Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI bila kelak menyusui. Kekurangan gizi pada ibu hamil akan berakibat BBLR, kelahiran prematur, kematian pada bayi sebelum lahir (Erna dkk, 2004).
1.Status Gizi Ibu Hamil
Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada massa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan kebutuhan wanita normal. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan 60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Huliana, 2007).
Status gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. Pada TM I kenaikan itu hanya kurang dari 1kg, TM II ± 3 kg, TM III ± 6 kg. Pada trimester ke dua ± 50% dan trimester ketiga ± 90%, kenaikan tersebut meliputi kenaikan komponen janin, pertumbuhan janin, placenta dan cairan amnion (Erna.dkk, 2004).
Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikkan BB sebesar 11-13 kg. Hal ini terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk (1). Pertumbuhan dan perkembangan janin, (2). Mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati.(3). Sumber tenaga, (4). Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan (Huliana, 2007).
Berat ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan, berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan anak yang normal. Kenaikan BB ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu yang gemuk dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika kurang dari normal beresiko keguguran, anak lahir prematur, berat badan rendah, gangguan kekuatan rahim dalam persalinan dan perdarahan setelah persalinan (Erna.dkk, 2004).
2.Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil
Kebutuhan nutrien meningkat selama hamil, namun tidak semua kebutuhan nutrient meningkat secara proporsional. Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi terdiri dari susunan menu seimbang, yaitu menu yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan janinnya. Menu makanan yang seimbang harus mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
a.Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori / hari atau sekitar 15% lebih banyak dari jumlah normalnya, yaitu sekitar 2800-3000 kalori dalam satu hari. Jumlah ini diperlukan untuk proses pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, dan penghematan protein (jika kurang protein cadangan akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut). Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Karbohidrat dapat diperoleh dari beras, sagu, jagung, tepung terigu, havermout, ubi dll. Sumber lemak terdiri dari lemak nabati dan lemak hewani. Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari minyak kelapa sawit, minyak sayur dan margarin. Sumber lemak hewani dapat diperoleh dari mentega, susu dan keju.
b. Sumber Pembangun
Sumber pembangun dapat diperoleh dari protein, seperti halnya energi, kebutuhan protein wanita hamil lebih banyak dari kebutuhan wanita normal, kebutuhan protein yang dianjurkan sekitar 80 gr/hari. Dari jumlah tersebut sekitar 70% dipakai untuk kebutuhan janin dalam kandungan. Protein dibutuhkan untuk membentuk placenta, menambah jaringan tubuh ibu (seperti rahim dan payudara) dan menambah unsur-unsur cairan darah, terutama hemoglobin dan plasma yang dibutuhkan selama kehamilan. Selain itu protein juga dibutuhkan pula untuk membentuk cairan ketuban. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan nabati. Sumber protein hewani antara lain ikan, udang, kerang, kepiting, daging, ayam, hati, telur, susu, dan keju sumber protein nabati antara lain aneka kacang-kacangan (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai) tahu, tempe. Sumber protein yang paling lengkap adalah susu, telur, keju karena selain mengandung protein juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
c.Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin dan mineral. Unsur-unsur tersebut dibutuhkan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme tubuh. Sumber zat pengatur dan pelindung atau diperoleh dari berbagai jenis sayuran dan buah-buahan segar (Huliana, 2007).

Tidak ada komentar: