Ada beberapa faktor yang mempengaruhi usia menopause
seorang wanita antara lain :
1. Paritas
a.
Pengertian
1)
Paritas
adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN,
2006).
2)
Paritas
adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim
(28 minggu). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara
dan grandemultipara (Wiknjosastro,2005).
3)
Paritas adalah wanita yang pernah
melahirkan bayi aterm (Manuaba,2008).
b.
Klasifikasi Paritas
1)
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan
seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).
2)
Multipara
a) Multipara adalah wanita yang
telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali (Wiknjosastro, 2005).
b) Multipara adalah wanita yang
pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali (Manuaba, 2008).
c) Multigravida adalah wanita yang
sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006).
3) Grandemultipara
a) Grandemultipara adalah wanita
yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit
dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).
b) Grandemultipara adalah wanita
yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (Rustam, 2005).
c) Grandemultipara adalah wanita
yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006).
c. Hubungan Paritas dengan Usia Menopause
Semakin sering wanita melahirkan maka semakin tua atau lama mereka memasuki masa menopause. Hal ini
dikarenakan kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ
reproduksi wanita dan juga dapat memperlambat penuaan tubuh (Yatim,2001).
2. Usia
Menarche
a. Pengertian
1) Menarche adalah menstruasi pertama yang
biasa terjadi dalam rentang usia 10 – 16 tahun atau pada masa awal remaja di
tengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi (Proverawati,2009).
2)
Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada
seorang wanita (Wiknjosastro, 2005).
b.
Macam – macam Menarche
Macam - macam menarche ada 2 yaitu (Wiknjosastro,2005)
:
1)
Menarche Prekoks
Menarche
prekoks yaitu sudah ada haid sebelum umur 10 tahun.
2)
Menarche Tarda
Menarche
tarda yaitu menarche yang baru datang umur 14 -16 tahun.
c.
Hubungan
Usia Menarche dengan Usia Menopause
Menopause berhubungan
dengan menarche. Semakin dini menarche terjadi, makin lambat menopause
timbul. Sebaliknya, makin lambat menarche terjadi, makin cepat terjadinya
menopause (Wiknjosastro,2005).
Namun, secara global dan
termutakhir, perempuan mengalami menstruasi dini (premature). Hal ini
disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal karena ketidakseimbangan hormon bawaan dari lahir. Hal ini juga berkorelasi dengan faktor
eksternal seperti asupan gizi pada makanan yang dikonsumsi. Tingkat kualitas gizi yang lebih baik pada
masyarakat saat ini memicu menstruasi dini (Proverawati,2009).
3. Faktor
Psikis
Perubahan – perubahan psikologis maupun fisik
berhubungan dengan kadar estrogen, gejala yang menonjol adalah berkurangnya
tenaga dan gairah, berkurangnya konsentrasi dan kemampuan akademik, timbulnya
perubahan emosi seperti mudah tersinggung, susah tidur, rasa kekurangan, rasa
sepi, ketakutan, keganasan, tidak sabar,dll.
Perubahan psikis ini berbeda – beda tergantung dari kemampuan setiap
wanita untuk menyesuaikan diri (Proverowati,2010).
Wanita
yang bekerja akan mengalami menopause yang lebih cepat dibandingkan wanita yang
tidak bekerja. Hal ini berpengaruh pada
perkembangan psikis seorang wanita (Yatim,2001).
Keadaan
seorang wanita yang tidak menikah juga diduga mempengaruhi perkembangan psikis
wanita tersebut. Mereka akan mengalami
masa menopause lebih muda atau lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang
telah menikah (Kasdu,2002).
4. Usia
Melahirkan
Menurut
penelitian yang dilakukan di Beth Israel Denconess Medical Centre di Boston,
menemukan bahwa wanita yang masih melahirkan di atas 40 tahun akan mengalami
usia menopause yang lebih tua. Semakin
tua seseorang melahirkan anak, semakin tua pula memasuki masa menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan
persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi, bahkan akan
memperlambat proses penuaan tubuh
(Kasdu,2002).
5. Pemakaian
Alat Kontrasepsi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal
telah mempelajari bahwa estrogen dan progesteron memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus sehingga terjadi hambatan
terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi. Melalui hipotalamus, estrogen dapat
menghambat pengeluaran FSH sehingga perkembangan dan kematangan folikel de
Graff tidak terjadi. Di samping itu
progesteron dapat menghambat pengeluaran LH (Manuaba,2008).
Pemakaian alat kontrasepsi ini khususnya alat
kontrasepsi jenis hormonal. Hal ini
biasanya terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur
sehingga memproduksi sel telur. Pada
wanita yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama / tua memasuki masa menopause (Kasdu,2002).
6. Merokok
Perilaku hidup sehat
sangat berperan penting dalam pencegahan sindrom premenopause, misalnya tidak
merokok, menghindari kopi, alcohol dan makanan pedas. Merokok dapat mempercepat terjadinya sindrom
premenopause karena wanita yang merokok mempunyai kadar estrogen yang lebih
rendah daripada wanita yang tidak merokok (Proverawati,2010).
Pada wanita perokok
dapat mengakibatkan gangguan rahim, kanker, dan gangguan janin. Ternyata, rokok juga memicu terjadinya menopause secara dini. Bagi mereka yang
perokok berat, risiko mengalami menopause
dini dua kali lipat lebih cepat.
Namun, perempuan yang dulunya merokok kemudian berhenti, setidaknya 10
tahun sebelum menopause, pada
dasarnya memiliki kemungkinan yang sedikit untuk berhenti menstruasi sebelum
memasuki usia 45 tahun (Smart,2010).
Bagi
perokok berat, resiko menopause dini
hampir dua kali lipat. Namun, perempuan
yang dulunya merokok, tapi berhenti 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi
secara normal dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun (Siswono,2004).
DAFTAR PUSTAKA
Andrews, Gilly. 2009. Buku Ajar Kesehatan reproduksi Wanita. Jakarta
: EGC.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Baziad, Ali. 2003. Menopause
dan Andropause. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka Sarwaono Prawirohardjo.
Bertiani. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Menopause
pada Wanita di Kelurahan Titi Papan Kelurahan Medan Tahun 2009. Skripsi Fakultas kesehatan Masyarakat Medan.
BKKBN. 2006. Deteksi Dini Komplikasi Persalinan. Jakarta : BKKBN.
Friedman. 2004. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Hutapea, Ronald. 2005. Sehat dan Ceria di Usia Senja. Jakarta
: PT.Rineka Cipta.
Indarti, Junita. 2004. Panduan Kesehatan Wanita. Jakarta
: Puspa Swara.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2008. Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta : EGC.
Kasdu, Dini. 2002. Kiat
sehat dan Bahagia di Usia Menopause.
Jakarta : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.
Nursalam.
2008. Konsep Penerapan Metodologi
Penelitian Dan Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Proverawati, Atikah. 2009. Menarche
Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Proverawati, Atikah. 2010. Menopause
dan Sindrome Premenopause.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Rustam, Mochtar. 2005. Sinopsis
Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
Smart, Aqila. 2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta
: A+PLUS BOOKS.
Varney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta
: EGC.
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wiknjosastro, H. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Yatim, F.
2001. Haid Tidak Wajar dan Menopause.
Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar