Kamis, 19 Maret 2015

KEHAMILAN DENGAN ANEMIA



Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin
a.       Untuk ibu hamil 11 gr%
b.      Untuk ibu menyusui  lebih dari 3 bulan 12gr%
c.       Untuk wanita  dewasa 12gr%
d.      Untuk laki-laki dewasa 13gr%.
 (dPrince Of  Smart, 2008).
Klasifikasi menurut berat ringannya anemia adalah sebagai berikut:
a.       Berat bila kadar Hb ≤ 8 gr / dl
b.      Sedang bila kadar Hb 8-10 gr / dl
c.        Ringan bila kadar Hb 10-11 gr / dl.
(dPrince Of  Smart, 2008).
Penderita anemia gizi besi mengalami gejala awal badan lemah, lelah, kurang energi, kurang  nafsu makan, daya konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit, stamina tubuh menurun dan pandangan berkunang-kunang, terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir dan kuku tampak pucat. Jika anemia sangat berat, dapat berakibat sesak napas bahkan lemah jantung (Arief  N, 2008).
Penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin sehingga disebut “Anemia Kekurangan Besi” disebabkan karena:
a.       Kurangnya konsumsi makanan kaya besi terutama yang berasal dari sumber hewani.
b.      Kekurangan besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi.
c.       Pada perdarahan termasuk haid yang berlebihan, sering melahirkan dan infeksi cacing.
d.      Ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh akan besi dibandingkan dengan penyerapan dari makanan (dPrince Of Smart, 2008).
Pengaruh anemia pada kehamilan meliputi abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, molahidatosa, hiperemesis gravidarum, ketuban pecah dini ( Manuaba, 1998).
Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat besi oral atau parenteral. Terapi oral adalah dengan pemberian preparat  besi : fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisitrat. Pemberian preparat 60 mg / hari dapat menaikkan kadar Hb sebanyak 1 gr % / bulan.  Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena  atau 2x10 ml / im pada gluteus, dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2 gr% (Prawirohardjo, 2002).

DAFTAR PUSTAKA
               
Arief  N. 2008. Kehamilan dan Kelahiran Sehat. Yogyakarta: Dianloka. H: 109-13.\
rief Tq, M. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: CSGF. H: 7, 53-64.
Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius. H: 254-288.
Arikunto S.  2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. H: 195-99.
Budiarto E. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Masyarakat Kesehatan. Jakarta: EGC. H: 22-8.
Manuaba IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:  EGC. H: 29-31.
Manuaba IBG. 2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC. H: 50-4.
Notoatmojo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT Rineka Cipta: Jakarta. H: 139-42.
Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta: Jakarta. H: 79-89.
Nursalam. 2003. Konsp dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. H: 124.
Prawirohardo S. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBPSP. H: 89.

Tidak ada komentar: